Rindu Hati Populerkan Wahyu Bird Farm Sidoarjo, di Jagat Perkututan Tanah Air
Tidak dapat dipungkiri, kemunculan Rindu Hati telah mempopulerkan nama Wahyu Bird Farm Sidoarjo di jagat perkututan tanah air. Menuai banyak prestasi di arena konkurs, menjadi satu bukti keberhasilan Wahyu BF mencetak burung level nasional. Turun di kelas Dewasa Senior, Rindu Hati sempat mendulang apik sebagai jawara peraih podium pertama pada konkurs yang pernah diikutinya.
Kehadiran Rindu Hati yang lahir dari kandang Wahyu K.8 (Xena x Lion) bisa dibilang sebagai produk yang lahir sebagai berkah. Maklumlah, Sucipto selaku pemilik farm mengaku bahwa ternak perkutut yang dilakoni murni untuk menyalurkan hobi. “Entah kenapa saya tiba-tiba senang perkutut. Saya tidak pernah punya target yang penting jalan saja,” jelas Sucipto.
Apalagi ternak perkutut yang ditekuninya baru berusia sangat muda, tidak kurang dari dua tahun. Baginya, ternak perkutut adalah salah satu kegiatan sampingan ketika hari Sabtu dan Minggu, Sucipto banyak menghabiskan waktu kosong di kediamannya. Sedangkan diluar hari tersebut ia banyak berkutat dengan urusan kantor.
Berangkat pagi, pulang malam. Jadi untuk urusan kandang ternak, baru bisa dilakukan pada hari libur saja. Seiring perjalanan waktu, ia akhirnya dipertemukan oleh dua orang yakni H.Ribut dan Mat Rouf disebuah kegiatan hobi perkutut. Dari pertemuan itu, ada sedikit pembicaraan yang dilakukan.
Pembicaraan yang sifatnya tidak resmi dan sekedar obrolan kosong, akhirnya berlanjut pada pembahasan yang lebih serius. “Saya mulai memahami dan mengerti bagaimana menekuni ternak perkutut dari H.Ribut dan Mat Rouf,” terang Sucipto. Sharing yang dilakukan, pelan namun pasti merubah cara pandang terhadap ternak perkutut.
Sampai akhirnya kedua orang yang dikenal sebagai mekanik burung perkutut lomba ini, ikut ambil bagian dalam penataan kandang ternak sesuai keinginan dan permintaan Sucipto. “Saya melihat bahwa Pak Cup i(Sucipto, red) harus diarahkan pada ternak perkutut yang benar, sehingga bisa berhasil,” terang H.Ribut.
Tidak butuh waktu lama, H.Ribut dan Mat Rouf berhasil mendongkrak keberadaan farm yang berlokasi di daerah Candi Sidoarjo lewat lahirlah perkutut bernama Rindu Hati dari salah satu kandang yang berjumlah 10 petak. Dewi Fortuna telah berpihak pada Sucipto bersama Wahyu Bird Farm miliknya. Prestasi Rindu Jati semakin menjulang tinggi. Tidak sedikit kung mania yang berusaha mengejarnya demi untuk mendapatkan.
Sampai akhirnya Rindu Hati pindah tangan kepada kung mania Kudus. Setelah yakin dengan prestasi Rindu Hati, kung mania Kudus ini langsung menyatakan ingin menjebol kandang ternak yang berisi indukan Rindu Hati. “Setelah saya rundingan dengan Pak Cip bahwa indukan Rindu Hati ada yang feeling, maka lepaslah indukan ini kepada kung mania Kudus,” jelas H.Ribut tanpa menyebut nominal harga yang disepakati.
Sucipto sendiri waktu itu, tidak keberatan untuk melepas salah satu indukan miliknya. Selepas indukan Rindu Hati, Wahyu Bird Farm terus melakukan perbaikan materi kandang. Beberapa indukan yang dirasa, tidak akan bisa melahirkan anakan sesuai harapan, langsung mengalami pergantian formasi pasangan. H.Ribut dan juga Mat Rouf tetap berada dibarisan paling depan dalam menyusun dan memilih indukan.
Wahyu K.8 yang ditinggal penghuninya kini sudah terisi indukan baru yakni AW K.13 x Jupiter Shimano). Dari kandang ini muncul piyik yang diprediksi siap menjadi calon jawara di arena konkurs. “Saya sempat mantau anakan K.8 yang baru, ternyata ada yang bagus, tinggal nunggu sampai benar-benar usianya matang, seperti halnya Rindu Hati yang baru tampil memukau pada usia dewasa,” jelas H.Ribut. Ada juga Wahyu K.4 (TS x Wahyu.6), Wahyu K.2 (Atlas Bentley x Wahyu.8).