Rabu Ceria GP2S (7/11) Denpasar Makin Tertib: Rimba, Maskot dan Ichi Ocha Terbaik
Dua tahun sejak dipegang Turah Pram Ningrat, Gantangan Puri Pasar Satria (GP2S) mengalami perubahan besar. Peminat kicau mania untuk melatih gaconya semakin hari semakin bertambah. Terlebih lagi membuka beberapa jadwal untuk mengakomodasi semua komunitas baik koloni love bird yang menjadi andalan utama di GP2S maupun koloni konin dan pleci. ‘’Melihat antusias love bird mania begitu luar biasa tinggi ke GP2S, kami sebagai panitia tidak pernah berhenti untuk berbenah, baik juri sebagai ujung tombaknya agar lomba berjalan fairplay, dari sisi hadiah yang semakin memuaskan dan juga menata lomba agar berjalan tertib,’’ terang penanggung jawab GP2S Turah Pram Ningrat.
GP2S dalam sepekan membuka jadwal latihan pada Rabu sore, Kamis malam, Jumat sore, dan Minggu malam bersama juri Oriq Jaya. Sebagai pembina khusus pleci, GP2S membuka jadwal di hari Minggu bersama juri independen BOC. Dari semua jadwal yang dibuka, yang kini sudah memasuki tahun kedua rata-rata ramai peminat.
Seperti event Rabu Ceria 7 November 2018 kemarin yang selalu dibanjiri love bird mania yang memang menjadikan love bird sebagai kelas unggulan yang hingga membuka 9 kelas ditambah kelas konin dan kenari yang selalu menjadi jadwal tetap para kenari dan konin mania.
Seiring semakin ramainya gelaran latber GP2S di pasar Satria, kini dengan penuh kesadaran para peserta membiasakan diri untuk tertib dalam berlomba. Tidak lagi memasuki arena yang mengganggu kinerja juri. ‘’Walaupun kami sedikit mengingatkan, namun sesungguhnya kesadaran itu tumbuh dari peserta yang memang menginginkan lomba berjalan tertib agar bisa memantau burung lebih jelas,’’ ujar Turah Pram Ningrat seraya menambahkan dengan latber berjalan tertib maka juri akan bisa lebih focus dalam memberikan penilaian.
Bisa dilihat di Rabu ceria kemarin, arena lomba bersih dari peserta. Mereka berada di zone luar. Dengan begitu burung yang ngekek begitu santer terdengar. Seperti di kelas paud B nomor gantangan 06 yang nilainya menembus 3080 jauh melampaui lawan-lawannya. Sejak digantang Anjas milik Mansur ini tidak pernah berhenti mengeluarkan kekean. Tidak saja panjang tetapi rajin walaupun suka jalan-jalan. Sontak mata pemain mengamati kerja Anjas yang edan. Anjas ditempel Sersan di posisi kedua dengan 1950 poin. Sebelumnya di kelas paud A, Mui milik Mr. Gede tampil terdepan setelah mengantongi 1085 poin disusul Virus milik Mr. Al dari Empu Gandring SF. Di leg ketiga paud C, Maskot milik Gus Andre yang sempat tertinggal di posisi kelima kelas B tampil di puncak dan sekaligus dinobatkan sebagai paud terbaik.
Di kelas love bird dewasa A yang nyaris full peserta, Rimba milik Dedux dari Akasia SF memetik kemenangan dengan 1025 poin dari Moy milik Mank Rheo dari Brigade SF dengan 820 poin. Namun di laga kedua yang jumlah pesertanya makin bertambah CRV dari Aszkia SF naik podium dengan 980 poin menyisihkan Juwita dari Sekkop SF dengan 820 poin. Di leg ketiga Bonglet milik Kubil tampil terdepan disusul Rajawali milik Mank Rheo di posisi kedua. Karena Rimba, CRV dan Bonglet sama-sama mengantongi poin juara satu maka untuk menentukan love bird terbaik diambil dari nilai tertinggi yang diperoleh. Rimba meraih 1025 poin dari CRV 980 poin dan Bonglet 835 poin. Rimba berhak meraih love bird terbaik. Sedangkan di kelas baby, Ichi Ocha milik Ricki meraih baby terbaik setelah unggul sebagai juara pertama dan runner up.
Antusais pemain tidak saja di kelas love bird juga di kelas konin dan kenari. Juara konin disabet Luh Gembul milik Gus Agung dan kenari disabet Bintang Kecil debutan Belfin dari KBC.
Turah Pram Ningrat mewakili panitia dan juga juri Oriq Jaya mengucapkan terimakasih kepada seluruh love bird mania, konin mania dan kenari mania yang sudah setia menghadiri latber GP2S dan juga semakin tertib dalam berlomba seraya memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan. *kb3