Proyek Besar AKN Bird Farm Sampang, Mencetak Produk Volume 50 Tanpa Meninggalkan Pakem Indonesia
Syahrul Khan, Manalagi, Mayapada, Gendawa. Sultan adalah sederet perkutut yang sukses mencatatkan namanya dalam daftar kejuaraan di konkurs tanah air. Prestasi demi prestasi yang ditorehkan dalam setiap even yang diikuti, semakin memantapkan nama mereka sebagai perkutut yang layak masuk bursa jawara yang layak diperhitungkan.
Tidak berlebihan apabila AKN Bird Farm Sampang sebagai pencetak nama-nama tersebut merasa bersyukur dan bangga atas apa yang sudah diraih. “Alhamdulillah produk AKN sudah banyak yang muncul, baik yang saya orbitkan sendiri ataupun di orang lain,” terang H.Mohammad Aksan, sang pemilik farm.
Jika melihat upaya yang terus dilakukan H.Aksan, bukan tidak mungkin, AKN Bird Farm akan terus melahirkan produk dengan prestasi yang bisa saja melebihi dari kualitas yang sudah ada sebelumnya. Karena sampai saat ini H.Aksan tidak berhenti melakukan perbaikan dan penambahan jumlah indukan.
“Sampai saat ini saya terus belanja indukan dan masih mencari solusi bagaimana cara yang tepat agar produk ternak saya bisa lebih baik dari sebelumnya,” jelas Kepala Desa Pengarengan Sampang Madura. Perburuan indukan, tidak terbatas pada peternak besar saja, namun dirinya menyisir peternak-peternak yang ditengara bisa membantu merealisasikan mimpi besarnya.
“Saya memiliki prinsip begini. Selama masih bisa saya lakukan, maka saya tidak akan pernah merasa puas untuk terus berupaya. Jika ada perkutut bagus di orang, tapi belum tentu bagi kami,” lanjutnya. Salah satu langkah kongkrit yang sudah mulai dilakukan AKN agar produk ternaknya bisa terus bersaing adalah dengan menargetkan produk dengan volume yang lebih besar dari produk sebelumnya.
“Misi ending saya adalah menghasilkan produk dengan volume besar. Makanya saya terus mencari indukan yang bisa merealisasikan target saya,” kata H.Aksan lagi. Diakui olehnya bahwa tahun 2016 sampai 2017, AKN berhasil meliris produk dengan volume kecil tapi irama. Nah, pada tahun 2018 sampai 2019, AKN diharapkan bisa melahirkan produk dengan volume sedang yakni 48 sampai 50, namun tanpa meninggalkan pakem Indonesia.
Tidak heran jika selama ini AKN selalu berusaha melakukan bongkar pasang indukan agar bisa segera melahirkan produk unggulan. Evaluasi terhadap produk kandang dilakukan lima sampai enam kali tetasan. Dan selama ini tidak ada indukan yang bisa bertahan dalam jangka waktu lebih dari enam kali tetasan, karena pasti akan dibongkar untuk menggantinya dengan pasangan baru.
Maka jangan heran dan kecewa jika ada kung mania yang berharap mendapatkan adik-adik produk AKN yang sudah moncer, karena indukan tersebut sudah dalam kondisi berganti pasangan. “Tidak ada istilah dalam kamus saya untuk mempertahankan indukan meski produk yang dilahirkan dinilai rekan-rekan bagus, karena saya bukan semata-mata untuk binis, namun sekedar menyalurkan hobi,” lanjutnya.
Ditambahkan olehnya bahwa perkembangan hobi perkutut beserta produk-produk yang bakal dilahirkan oleh para peternak, akan terus terjadi. Untuk itulah perbaikan materi kandang adalah hal yang wajib dilakukan, jika ingin terus mencetak produk unggulan. Menambah materi kandang adalah jalan terbaik untuk mengisi kekurangan yang dimiliki.
Bagi H.Aksan kunci ternak adalah harus mengetahui kelemahan diri sendiri dan juga harus paham kekuatan lawan. Dari sanalah maka kita akan bisa melakukan langkah benar, yakni menilai apakah produk kita mampu bersaing atau tidak. Target yang paling diinginkan adalah mencetak perkutut berprestasi dari usia piyik sampai dewasa.
“Cita-cita dan harapan saya adalah bisa menghasilkan perkutut bagus dari usia piyik hanging sampai dewasa, punya mental lapangan dan kerja stabil,” katanya lagi. Sekitar 57 kandang yang kini dimilikinya akan menjadi proyek besar bagi AKN, mencetak produk unggulan yang benar-benar bisa diunggulkan.