SELAIN panitia yang memiliki jaringan kuat dan juri yang dipercaya serta lokasi yang strategis, lomba satu titik yang disepakati di Bali saat ini berdampak besar terhadap hasil lomba. Seperti tampak di event Gamas Cup 1 yang digelar Minggu, 20 Mei 2018 di gantangan Mawang Ubud Gianyar oleh Gamas BBF bekerjasama dengan Radjawali Indonesia DPW Bali peserta tumpah ruah menembus 1.525 tiket terjual dari 35 kelas yang tersedia.
Lomba dibuka tepat pukul 10.00 Wita untuk mengantisipasi agar lomba tidak sampai malam, dari kelas-ke kelas berjalan ramai. Bahkan kelas-kelas favorit seperti cucak ijo dan love bird full peserta hingga lomba berakhir 19.30 Wita. Tidak itu saja, kelas punglor merah kini mampu menembus hingga 60-an peserta begitu juga murai batu dan kenari. Dari 35 kelas yang dibuka, hingga kelas love bird C di pengujung nyaris tidak ada komplin dari peserta. Walaupun peserta sedikit berteriak bahkan diberi kesempatan mendekati gantangan, namun juri RI yang bertugas begitu cekatan memilih burung-burung terbaik untuk mendapatkan koncer.
Terlebih lagi di kelas love bird dengan system penilaian bendera dimana setiap juri hanya mengawasi 4-6 ekor burung membuat akurasi penilaian jauh lebih tepat. Tidak heran, sejak sesi pertama love bird hingga berakhir peserta tidak beranjak dari lapangan.
Beberapa kelas krusial seperti cucak ijo, punglor merah dan murai batu terasa sangat menegangkan. Terlebih lagi gaco-gaco papan atas Bali hampir seluruhnya unjuk kebolehan di event ulang tahun ke pertama Garuda Emas Bali Bird Family. Begitu juga tim dan single fighter mencari momen yang tepat menunjukkan eksistensinya. Di event kemarin, Yamaha Team yang digawangi Rudy Barong sukses mendominasi poin juara sehingga memenangkan juara umum BC bersanding dengan Pet Crepet sebagai runner up.
Yamaha Team mengandalkan Yamaha yang turun di kelas cendet yang berhasil meraup satu poin penuh dan sebagai runner up. Sekaligus mengantarkan sebagai cendet terbaik. Ditambah dukungan yang begitu besar dari para pemain semakin mengokohkan Yamaha Team sebagai the best team. Sedangkan Pet Crepet yang dinahkodai Andik Lontong puas dengan posisi kedua dan berterimakasih atas dukungan yang sudah diberikan kawan-kawan burung.
Sementara itu, Agung Tatto berhasil menyabet juara umum single fighter setelah memenangkan Super Sonic di kelas cucak ijo. Dukungan yang terus mengalir dari kicau mania Bali juga menjadi kunci kemenangan Agung Tatto merebut tahta juara umum single fighter. Sedangkan sebagai runner up disabet Mr. Yogi Kuda Hitam yang sukses mengorbitkan Pajero nyeri di kelas kacer sekaligus dinobatkan sebagai kacer terbaik.
Yudi Hartawan alias Mr. Komang yudi dan Mr. Gede Batam mewakili seluruh panitia mengucapkan terimakasih kepada seluruh kicau mania yang sudah hadir, baik dari Jawa, Lombok dan khususnya kicau mania Bali yang sudah memenuhi undangan Gamas BBF. Tentu panitia tidak bisa memuaskan seluruh peserta karena itu permohonan maaf disampaikan jika baik sebelum, selama dan sesudah lomba terjadi hal-hal yang kurang berkenan. Setelah Gamas Cup 1 berjalan sukses langkah selanjutnya adalah mensukseskan lomba-lomba berikutnya yang ada di Bali. *kb3