Perkutut

Perolehan Nilai Beda Tipis, Liga Perkutut Jogja Istimewa Phoenix Cup II, Jadi Milik Sangkuriang, Sultan, Big Bos dan MU

Seri II Liga Perkutut Jogja Istimewa Phoenix Cup, Minggu 24 Maret 2019 tergelar dengan lancar dan sukses. Para peserta yang unjuk kebolehan di masing-masing kelas, nampaknya harus melakukan upaya ektra untuk bisa menjadikan dirinya sebagai juara di podium paling depan. Meski baru memasuki seri II, namun hawa persaingan terasa begitu panas.

Peserta yang mendukung gelaran Liga Jogja Istimewa Phoenix Cup Seri II

Pada liga kali ini, lapangan Ngrenak Sleman Yogyakarta masih menjadi pilihan. Jika dilihat dari hasil perolehan nilai, nampaknya persaingan antara peserta untuk merebut posisi teratas, berlangsung dalam kondisi sengit dan panas. Hasil nilai yang diraih masih-masing peserta, menunjukkan adanya nilai yang nyaris sama.

Seperti di Kelas Dewasa Senior. Tiga peraih posisi juara, yakni Sangkuriang, orbitan H.Jajak Semarang, Samudro andalan Gus Chaidar Yogyakarta dan Gito jago H.Purwo Adi Pakis, memiliki nilai sama selama tiga babak berturut-turut. Bendera dua warna hitam berhasil mereka dapat selama tiga babak berturut-turut.

Namun demikian, ada perbedaan nilai yang akhirnya menjadi penentu kemenangan mereka. Seperti yang dialami Sangkuriang, orbitan H.Jajak Yogyakarta yang dinobatkan sebagai juara pertama. persaignan ketat selama tiga babak berturut-turut, di babak keempat, perkutut bergelang BN yang dikerek pada nomor 105 ini mampu mendapatkan bendera bunyi.

Sementara dua peserta lainnya, tidak bunyi. Bendera tanda bunyi inilah yang akhirnya menyelamatkan dan menolong Sangkuriang menuju podium pertama. Sedangkan diposisi kedua dan ketiga, dengan nilai sama dan dibabak keempat juga sama-sama tidak mengeluarkan bunyi, akhirnya dilakukan pengecekan dimeja perekap.

Kung mania Yogyakarta boyong juara di Liga Phoenix Cup Seri II

Susriyanto, selaku petugas perekap akhirnya menemukan keputusan bahwa Samudro, perkutut ring BN dinyatakan sebagai peraih podium kedua. Kemenangan perkutut yang dikerek pada nomor 112 memiliki kelebihan di ujung. “Peserta dengan nomor kerekan 112 memang di ujung, makanya saya pastikan sebagai juara kedua,” jelas Susriyanto.

Baca Juga :  Paulus Niki Suyanto, Sukses Membawa Pengwil P3SI DIY Lebih Maju, Berkembang dan Mandiri

Dengan demikian posisi ketiga diberikan pada Gito, perkutut ternakan Pakis yang menempati nomor kerekan 125, menerima keputusan sebagai juara ketiga. Di Kelas Dewasa Yunior Sultan, orbitan Agus S Bedono tampil lebih menyolok. Raihan bendera dua warna hitam pada babak pertama, tiga warna pada babak kedua dan ketiga serta bendera bunyi pada babak keempat, akhirnya menuntun perkutut bergelang ATMR yang dikerek pada nomor 138 ini sebagai juara pertama.

Ketua Pengwil DIY meneyrahkan hadiah pada peraih juara

Disusul oleh Basiyo, oebitan Sukarman Gunung Kidul pada posisi kedua. Kemenangan perkutut ternakan Panji ini berkat raihan bendera dua warna pada babak pertama, dua warna hitam babak kedua dan tiga warna pada babak ketiga. Pada babak keempat perkutut yang dikerek pada nomor 152 tidak berhasil mengeluarkan bunyi.

Ditempat ketiga, Manja milik Jati Purworejo yang dikerek pada nomor 137 menyusul pada posisi ketiga. Kemenangan perkutut bergelang AKN didapat setelah berhasil meraih bendera dua warna hitam pada pertama, kedua dan ketiga, Persaingan ketat dan perolehan nilai sama, juga terjadi di Kelas Piyik Yunior.

Ruddy Akasa BF Surabaya bersama Cak Goendul sukses raih juara

Big Bos orbitan yan Suta Solo dan Bull Dog andalan Akasa BF Surabaya memiliki nilai sama dari babak pertama sampai ketiga, yakni bendera tiga warna. Namun saat dimeja rekap, Big Bos perkutut ternakan Mandolin yang dikerek pada nomor 34 dinobatkan sebagai juara pertama dengan alasan memiliki kelebihan di suara tengah.

“Peserta pada kerekan 34 menang di suara tengah, akhirnya saya tetapkan sebagai juara pertama,” lanjut Susriyanto. Bull Dog, perkutut bergelang Cak Goendul yang dikerek pada nomor 58 harus menerima keputusan sebagai peraih posisi kedua. “Saya bangga bisa mengantarkan Bull Dog sebagai juara kedua, hasil yang harus saya syukuri,” tegas Cak Goendul yang selalu setia mengawal Bull Dog.

Baca Juga :  Jago-Jago Tuan Rumah Tak Berkutik di Konkurs Perkutut Solo Raya Series 2018 Seri VII, Widya & Azti Cup 2019

         Perkutut bergelang JNJ yang dikerek pada nomor 77 meraih nilai tiga warna pada babak pertama, dua warna hitam pada babak kedua dan ketiga serta bendera koncer pada babak keempat. Di Kelas Piyik Hanging, MU orbitan Wawan Klaten dinobatkan sebagai juara pertama. perkutut ternakan Widya yang digantang pada nomor 03 meraih bendera dua warna hitam pada babak pertama. Babak kedua dan ketiga meraih bendera tiga warna.  

Cak Goendul (tengah) menerima trophy dari ketua Pengwil DIY

Flamboyan andalan Abin Sleman menyusul ditempat kedua. Perkutut ternakan Widya yang digantang pada nomor 43 meraih nilai bendera dua warna hitam pada babak pertama, kedua dan ketiga. Di babak keempat hanya meraih bendera koncer. Di posisi ketiga diraih Barcelona milik Toni Yogyakarta. Perkutut ternakan HAAS yang digantang pada nomor 36 meraih nilai bendera dua warna hitam pada babak pertama dan ketiga serta dua warna babak kedua.   

Baginya kemangan ini luar biasa, mengingat Bull Dog baru pertama kalinya diturunkan di kelas kerekan, karena sebelumnya Bull Dog hanya menjadi peserta di kelas gantangan yakni Piyik Hanging dengan prestasi yang membanggakan juga. Sedangkan diurutan ketiga, ada Fidel Castro milik Jay Jay Yogyakarta.

          

Related Articles

Back to top button