Kontes

Permata Cup I Balikpapan (10/3) : Sukses Dengan Gaya Klasik Bersama Kawalan Juri Legendaris, Derby Kota Minyak Dimenangi Balikpapan Team

Lomba beraroma klasik benar – benar tersaji pada Even Nasional Permata Cup I Balikpapan Kalimantan Timur di Komplek Tennis Indor Balikpapan (10/3) yang dikawal Robert Kios sebagai Ketua Panitianya.  Kehadiran Juri – juri legendaris di jamannya yang sudah lama tidak menginjakkan kakinya di Bumi Borneo seperti Tatang Jember, Yudi Malang, Erik Kediri, Yosi Jogja berkolaborasi dengan beberapa juri senior lokal, membuat tokoh – tokoh lawas dan lintas generasi perburungan Kaltim ikut kembali bermunculan sebut saja Abah RSHD Samarinda, Samuji Teror, Giarto Bontang, Uut Tani Jaya, Wiji Jaya Sangkar, Budi Figo, Aidil Pelangi, H. Yantri, Jhon Laris, Yanuar, Iwan Kampas, Andong Pesut, H. Sabir dan kicaumania lainnya ikut hadir menyaksikan langsung gelaran tersebut.

Rata – Rata Tiap Kelas Full Gantangan

Tak kurang dari 1500 tiket mampu terjual dari meja panitia dengan peserta yang hadir dari penjuru Kaltim mulai dari Balikpapan sebagai tuan rumah, Samarinda, Bontang, Tenggarong, Melak, Sangatta, Penajam, Tanah Grogot bahkan dari Berau, Malinau juga ikut hadir dengan luar biasanya datang dengan menggunakan moda transportasi jalur darat dengan menempuh perjalanan sekitar 2 hari. Faktor susahnya urusan karantina bila menggunakan pesawat menjadikan sebab beberapa kicaumania yang digawangi Gunadi dan Obi Malinau nekat menempuh jalur darat.    

Peserta Dari Malinau Rela Menempuh Perjalanan Darat Dengan Waktu Selama 2 Hari

Nampaknya rasa kangen kicaumania Kaltim dengan penjurian gaya klasik tidak akan bisa terobati kalau tidak datang secara langsung dilapangan lomba siang itu. Memang era sekarang tidak akan pernah lagi menemukan penjurian gaya klasik seperti yang dipertontonkan pada lomba Nasional Permata Cup I Balikpapan tersebut dengan ciri khas pantauan bunyi dengan penancapan bendera bunyi atau lazim biasa disebut mencocok padi. EO modern jaman sekarang sudah meninggalkan gaya klasik seperti itu dengan metodenya masing – masing.

Gaya Penjurian Model Kalsik Ditunjukkan Para Juri – juri Legendaris

Kesuksesan even Nasional Permata Cup I tak lepas dari nama dr. Ilham Normadina yang sekarang bertugas di Balikpapan sebagai Presdir Rumah Sakit Permata Hati di Gunung Pasir Balikpapan beroprasi sejak Bulan Desember 2018 lalu yang juga merupakan cabang dari Rumah Sakit PKT Bontang, sehingga sang empunya merasa sangat terpanggil untuk ikut menyemarakkan lomba burung di Kota Minyak tersebut.

Baca Juga :  GKL Samarinda Awal Tahun 2019 : Pelangi BC Champion Dengan Jersey Baru
dr. Ilham Normadina (kiri) Tujuan Lomba Permata Cup 1 Adalah Untuk Bersilaturahmi

“Sebelumnya kami mewakili tim panitia banyak mengucapkan banyak terima kasih baik kepada donator yang sudah menyumbangkan doorprize, tambahan hadiah dan sebagainya serta seluruh kicaumania yang hadir atas segala supportnya. Even ini kami jadikan sebagai ajang silaturahmi kicaumania lintas generasi dengan mendatangkan juri – juri kawakan di jamannya untuk bertugas,” jelas dr. Ilham Normadina. 

Kelas Love Bird Tetap Bergairah Dengan Penilaian Model Klasik

Kemasan yang cantik dengan kembali mengangkat kelas – kelas legendaris seperti kacer, cucak hijau, murai borneo juga ikut menjadi andil dari kesuksesan even tersebut dengan iming – iming hadiah jawara terbaik dikelasnya sangat besar.  Selain itu suasana lomba yang benar – benar baru juga diusung tim panitia pimpinan Robert Kios dengan menempatkan paddock panitia lain daripada lomba lainnya yang biasa diselenggarakan di arena Tennis Indor Balikpapan tersebut.

Tim Panitia Bekerja Secara Tegas dan Total Demi kesuksesan Even Perdana

Konsep yang matang juga diusung Robert untuk menciptakan hal baru, ditambah sigapnya petugas keamanan sehingga tidak ada pemain didalam pagar waktu lomba berlangsung. Sehingga lomba dengan 41 kelas tersebut sangat nyaman dinikmati sampai berakhirnya acara. Krodong juga harus dibuka pada garis hijau yang yang telah ditentukan panitia dan kicaumania  secara bersama – sama menggantangkan burung tanpa harus saling menunggu, memang pada even Akbar di beberapa Kota besar di Pulau Jawa sudah menggunakan model seperti ini bisa dengan lampu start dan sebagainya namun untuk di Kaltim baru ini bisa sukses dilaksanakan.

Lomba Berjalan Dengan Lancar, Sukses dan Tertib

“Tujuan kami satu mas, untuk kesuksesan suatu penyelenggaraan harus tegas juga total dan seluruh peserta wajib mematuhi aturan yang telah dibuat panitia, bila semua bisa dilaksanakan Insya Allah penyelenggaraan akan bisa terwujud dengan sesuai harapan kita, beberapa inovasi yang kita suguhkan juga untuk kebaikan bersama seperti membuka krodong bersama – sama agar tidak ada lagi saling menunggu,” jelas Robert. 

Penjualan Tiket Tembus 1500 Lembar

Derby Kota minyak tidak bisa dihindarkan lagi pada perebutan kejuaraan Bird Club yang kali ini dimenangi Balikpapan Team 2850 point sebagai juara BC dengan menempatkan terbaik kacer bebas 1000 Sungai, love bird dewasa Slebor, kenari bebas Satria Muda, conin Popaye. Mengandaskan perlawanan saudara kembarnya Balikpapan Bersatu 1200 poin bersama kawalan terbaik pleci Provokator. Untuk terbaik cucak hijau Monster, murai borneo steroid, love bird paud Hatori.

Juara Bird Club Balikpapan Team
Runner Up Bird Club Balikpapan Bersatu

Saling kejar juga saling berbalas juara sangat terlihat per seasionnya sehingga lomba benar – benar kompetitif. Mungkin di Indonesia hanya ada di Balikpapan Kalimantan Timur bisa tersaji derby persaingan saudara kembar bird club sekota untuk jadi yang terbaik. Seakan juga siang itu Kota Minyak Balikpapan terbelah menjadi dua kubu, akan tetapi persaingan itu hanya sebatas perlombaan saja setelah itu semua juga tetap saudara sehobi kicaumania.  

Juara Single Fighter Bagus Jaya SF
Runner Up Single Fighter GASS SF

Sedangkan perebutan juara Single Fighter dimenangi Bagus Jaya SF 325 point meninggalkan kejaran Gass SF Samarinda Seberang 250 point dengan menempatkan Jagat Raya sebagai kacer dada hitam terbaik. Even Regional berikutnya yang sayang untuk terlewatkan adalah “Jatayu Cup 2” Bontang yang akan diselenggarakan 17 Maret 2019 di Gantangan Lenkol Kota Bontang.           

Juara Burung Terbaik Murai Borneo, Kenari Bebas, Love Bird Bebas, Love Bird Paud,
Kacer Dahit, Pleci
Juara Burung Terbaik Kacer Bebas, Conin, Cucak Hijau

Diakhir lomba Robert juga tak lupa mohon maaf bila masih ada yang belum terpuaskan atas terselenggaranya lomba Permata Cup I. “Mohon maaf bila dalam penyelenggaraan Permata Cup I masih ada yang belum terpuaskan maklum dari 60 gantangan hanya diambil 10 pemenang sehingga sudah terbaik dikelasnya masing – masing tim juri dan panitia sudah bekerja secara maksimal jadi mohon maaf bila ada kesalahan diarena lomba,” tutup Robert pada Kontes Burung.com. *kb5

Related Articles

Back to top button