Pasca Deklarasi, APBN Korwil Bogor Gelar Syukuran dan Pamerkan Produk Penangkarannya di Piala Panglima
Setelah resmi dideklarasikan pengurus Asosiasi Penangkar Burung Nusantara (APBN) Korwil Bogor Raya terus berkonsolidasi dengan anggota-anggotanya. Mereka membuka pameran hasil produksinya sekaligus syukuran di even lomba Piala Panglima TNI, di Bogor, Minggu (7/10) lalu.
APBN Korwil Bogor Raya (Bogor-Depok) merupakan salah satu diantara puluhan korwil yang sudah terbentuk dan tersebar disejumlah kota propinsi ditanah air. Korwil ini digawangi Sukardi dan Saidi (Pembina), Yoen Yuwono (Ketua), dan Fajri (Sekretaris). Sampai saat ini sudah lebih dari 300 anggota penangkar disekitar Bogor dan Depok yang tergabung di dalamnya.
Bagi rekan-rekan penangkar yag berdomisili khususnya wilayah Bogor, Depok dan sekitarnya yang berminat gabung di APBN Korwil Bogor Rayabida mendaftar sebagai anggota. Syaratnya cukup menyerahkan data nama pemilik, nama bird farm (penangkaran), alamat lengkap (nomor kontak), dan jumlah jenis burung yang diternakan, khususnya burung-burung endemik atau spesies burung yang habitatnya banyak tersebar di Indonesia sejenis murai batu, cucakrawa, jalak suren, jalak bali, cucak hijau, kacer, branjangan, pleci, dan sejenisnya.
Terbentuknya asosiasi ini digagas H Makhfudz Soelaeman atau kerap disapa Kang Ebod. Berawal ingin merangkul para peternak yang tersebar di Indonesia ketika pemerintah mengeluarkan Permen LHK P.20/2018 silam.
Dengan adanya Permen tersebut dikhawatirkan berdampak menghambat para peternak burung, yang berdampak sosial dan ekonomi. Berpengaruh pada para penangkar, karena direpotkannya dalam mengurus proses perizinan, mulai dari. izin menangkar hingga data penetasannya sampai izin jualnya. Begitu juga akan berdampak pada minat daya beli para penggemarnya.
Padahal hingga saat ini semua yang berkaitan dengan industri perburungan turut membangun ekonomi kerakyatan dengan banyak menyerap lapangan kerja. Mulai dari peternak, penjual, industri sangkar, pakan dan aksesoris maupun yang berkaitan dengan perburungan.
“Nah, APBN ini mewadahi semua anggota penangkar yang tergabung di dalamnya, soal ring maupun penentuan harga jual itu tergantung kepada peternak masing-masing, kami hanya menaungi dan mewadahi. APBN berdiri sendiri independen tidak tergabung ke dalam organisasi Ronggolawe Nusantara atau EO manapun, ” jelas Culik Nizrina, Presiden Ronggolawe Nusantara.
Menurutnya lagi, sejak dibentuk Agustus 2018 lalu anggota asosiasi ini sudah mencapai lebih dari 4000 lebih anggota penangkar yang sudah terdaftar resmi dari puluhan korwil yang sebagian sudah terbentuk diberbagai kota. Setiap anggota mendapat sertifikat resmi yang ditandatangi H Makhfudz Soeleamen (Inisiator), Dody Naga (Kornas APBN), Culik Nizrina (Presiden Ronggolawe Nusantara) dan tandatagan ketua Korwil masing-masing. Anggota yang tergabung di dalam asosiasi ini juga mendapatkan ID Card atau kartu anggota.
Semua anggota yang tergabung di asosiasi ini adalah peternak burung-burung endemik. “APBN itu dari peternak untuk peternak mereka (penangkar) adalah pahlawan konservasi,” pungkas Culik. KB-4