P3SI Bali Songsong LPB 2019: Gotong-royong, Segera Punya Lapangan Permanen Super Mewah
Inilah yang ditunggu-tunggu masyarakat Bali dari para penghobi perkutut yang ada di Nusantara khususnya di pulau Dewata. Menekuni hobi perkutut bukan sekedar mengejar lomba, tetapi bagaimana membangun persaudaraan, meningkatkan kecintaan pada alam melalui pelestarian eksitu (beternak) dan insitu (melepasliarkan), serta meningkatkan kepekaan pada masalah-masalah sosial. Itulah yang kini sedang ditata dan dibangun perkututan Bali.
Ketika pertemuan pengurus P3SI Korwil Bali digelar, Selasa, 4 Desember 2018 di rumah makan Cak Man Gatot Subroto, yang dihadiri Ketua Pengwil Budi Dharma, ketua bidang pengendali lomba Triyasa Kusuma Negara, Nyoman Darmaja, Mindrajaya, Hariyanto, H Salim Handriyanto, H Anang Motor, Adi Antara, H Achmad Thosan dan Gede Sumida, beberapa persoalan muncul. Di antaranya masalah klise kekurangan beaya untuk pemasangan tiang dll yang berkisar 5 jutaan.
Melalui grup kung mania Bali, masalah pendanaan dengan cepat diselesaikan. Saling bantu-membantu ketika panitia LPI Bali kekurangan dana, ternyata hal sama juga terjadi saat Korwil kekurangan dana buat persiapan pemasangan tiang di lapangan permanen Ketewel Gianyar. Sampai siang 5 Desember sudah masuk sumbangan dari H Salim, H Anang, Triyasa, Hasan, dan Susanto serta masih menunggu donator dari rekan-rekan kung mania.
Rabu pagi 5 Desember ini, upacara matur piuning (memohon tanda memulai pekerjaan pemasangan tiang) di Pura Dalem Desa Pekraman Ketewel Gianyar dilangsungkan. Upacara dirangkaikan dengan pelepasan empat ekor perkutut dari sumbangan peternak Bali dituntun Jro Mangku Dalem yang dilepas oleh Wayan Rudiana, Budi Dharma, Made Thenda (ketua PPDSI Bali), Mindrajaya, dan Nengah Widana.
Usai melakukan permohonan niskala, Budi Dharma dan kawan-kawan mulai mengukur lahan yang berada di sisi selatan pura yang luasnya 60 meter x 100 meteran. Paling selatan ada wantilan dan di sisi timur membentang bangunan tempat berteduh. Dikelilingi jalan lebar yang cukup menampung ratusan kendaraan. Jika pemasangan tiang dimulai Kamis 6 Desember besok, maka kemungkinan besar bakal bisa digunakan sebagai latihan perdana pada Minggu 9 Desember nanti.
Dari perbincangan di wantilan, Mindrajaya siap menurunkan alat berat untuk meratakan tanah di sisi paling timur yang masih belum beraturan. Hal ini disambut Wayan Rudiana yang asli putra Ketewel yang akan melanjutkan gagasan ini kepada pihak desa pekraman. Selanjutnya areal pura ini bakal ditata, baik penghijauan yang rencananya ditanam jati mas, dan pohon perindang lainnya agar asri dan menjadi dayak tarik wisatawan.
Lebih dari itu, Budi Dharma siap bakal mengagendakan setiap gelaran lomba perkutut bakal dilepas beberapa ekor perkutut dari hasil peternak Bali. Sehingga kelak wilayah Ketewel menjadi daerah habitat perkutut dan objek ekowisata.
Semangat kung mania Bali begitu luar biasa. Tidak saja semangat berlomba, tetapi juga semangat bergotong-royong membangun perkututan Bali semakin maju dan berkepribadian. Bergotong-royong membangun lapangan permanen, menata lingkungan area lapangan dan tidak pernah putus mengedepankan pelestarian melalui pelepasliaran perkutut ke alam bebas serta selalu peduli akan masalah social adalah wujud nyata pengejawantahan dari marwah bermain perkutut. *kb3