News

Nyawer di Bagian “anu” Penari Seksi, Lomba Burung di Surabaya Jadi Viral di Medsos

Tarian seksi dalam gelaran lomba di sebuah gantangan Surabaya berbuntut viral sejak Senin (15/1/2018) di media sosial (medsos). Banyak kicuamania mengecam hiburan ini, terutama disaat sejumlah penonton nyawer ke bagian sensitif dari sang penari seksi.

Sejumlah pihak terkait antara lain panitia, penari seksi, pemilik tempat dimintai keterangan di Polsek Bubutan – Surabaya, seperti mengutip detik.com Rabu (17/1/2018). Menurut Kapolsek Bubutan, Kompol Dies Ferra Ningtias, undang-undang pornografi akan diterapkan karena ada unsur pornografi yang masuk di dalamnya. Yakni dilakukan di tempat terbuka, pakaian yang dikenakan terbuka, dan adanya anak-anak yang melihat.

Menurut keterangan panitia, seperti mengutip detik.com, hiburan ini diadakan lantaran ada sejumlah peserta yang protes. Dikhawatirkan akan timbul keributan maka panitia menggelar tarian ini.

Video dan foto – foto tadi langsung menyebar ke grup facebook kicaumania. Kritikan dari kicaumania pun langsung menyeruak menanggapi video atau foto yang mereka lihat.

Satu diantaranya seperti ditulis Tiena Amarissa dalam akun facebooknya. “Saya kurang paham, apakah persaingan di dunia kicau ini sangat berat sehingga salah satu EO yang namanya sudah terkenal ini menyajikan sexy dancer sebagai “pemanis buatan” di tengah lomba burung??,” begitu tulisnya.

Masih dari akun facebook yang sama, juga menanggapi tentang sejumlah penonton yang nyawer ke bagian sensitif dari penari seksinya. “Jelas terlihat mereka memakai pakaian sangat terbuka, melakukan gerakan yang bikin bapak2 ON, disawer di….(bagian sensitif perempuan,Red) dan itu bukan pornoaksi ???”, geramnya.

Sejumlah kicaumania mengharap agar kejadian ini tidak terulang. Seperti ditulis Imam Rafli Brewok dalam akun facebooknya, semoga di kota Malang lebih berhati – hati dalam memilih hiburan di kontes burung.

Baca Juga :  Semarak Latpres Indonesia Bangkit, Gantangan Pantai Topan Buleleng Bali

Gantangan yang terletak di kawasan Koblen – Surabaya, juga ramai diberitakan media harian cetak dan elektronik.  Mochamad Solihin dalam akun facebooknya juga menulis, “ayo kita kembalikan lomba burung ya hanya lomba burung saja. Ndak usah ditambahin hal – hal seperti ini. SAVE LOMBA BURUNG yang murni”.

Related Articles

Back to top button