Ngintip Koleksi Mewah Love Bird Beauty Palopo Bersatu Ponorogo
Saat gelaran Celebration Java Makmur 4, Minggu (23/12/2018) di halaman SMK PGRI 2 Ponorogo lalu, hampir ada yang terlewat oleh para Love Bird Mania yang hadir di even tersebut.
Booth Paguyuban Love Bird Ponorogo Bersatu (Palopo Bersatu) yang digawangi Mr. Wahyu sebagai ketua dan Mr. Anshori selaku Wakil Ketua, menggelar box-box imut Beauty Contest (BC), di dalam salah satu ruangan.
Setidaknya ada 11 BC yang diusung, berisikan koleksi-koleksi mewah jenis Love Bird-Love Bird premium seperti Turqoise Violet Fischery, Pied BS Mauve (blorok), Ophaline Green (Biola), Black Heek dan beberapa lainnya. Harga per burung pun bisa mencapai harga puluhan juta rupiah.
Menurut Mr. Wahyu, kehadiran Palopo Bersatu kali ini bukan untuk menggelar Beauty Contest, namun untuk sekedar edukasi pada masyarakat Ponorogo, agar jenis-jenis Love Bird yang cukup langka juga makin dikenal. “Jadi agar masyarakat lebih mengetahui bahwa Love Bird memiliki beragam varian dengan harga yang juga sangat bervariasi, mulai dari yang ratusan ribu hingga puluhan juta,” buka Mr. Wahyu.
Selain itu, lanjutnya, untuk kawasan karesidenan Madiun, saat ini Love Bird lebih populer sebagai burung untuk lomba singing contest. “Nah disini kami ingin mensosialisasikan Love Bird Beauty, yang semoga bisa menambah khasanah kontes-kontes burung, selain untuk singing contest,” tambahnya.
Ditambahkan oleh Mr. Anshori, Palopo Bersatu memiliki kegiatan rutin berupa kumpul-kumpul untuk sharing, yang dilakukan tiap dua minggu sekali. “Terutama untuk mengembangkan varian-varian baru, seperti memperlajari rumus-rumus mutasi serta cara berternak dan merawat Love Bird yang benar,” tandasnya.
Meski salah satu tujuan besar berdirinya Palopo Bersatu untuk menampung para pemain warna, namun demikian, seperti yang sering dilakukan Mr. Ari Mbako, salah satu penggawa Palopo Bersatu, tim ini tetap rajin turun di gantangan alias tetap aktif di singing contest.
Saat ini, Palopo Bersatu yang sudah sekitar 3 tahun berdiri memiliki 25 orang anggota aktif dan tengah dalam proses melahirkan ring sendiri, sementara seluruh pakem jika membuat gelaran tetap berkiblat pada Komunitas Love Bird Indonesia (KLI). “Oleh karena itu, kita juga tetap rajin turun even-even gelaran KLI,” pungkas Mr. Wahyu.
