Murai Batu Hitler Milik Mr.Adi, Gaco Andalan Condet BC Jakarta
Murai batu Hitler menjadi salah satu gaco andalan Mr Adi dari Condet BC Jakarta. Sudah puluhan kali meraih prestasi, yang paling gres burung ini moncer di even Launching NzR Cijantung (6/10) lalu.
Burung murai batu Hitler menjadi koleksi Mr Adi sejak 4 tahun silam. Burung ini merupakan gaco andalannya sejak dia mengawali hobinya diburung saat menjadi single fighter. Saat itu burung tersebut masih diberi nama Ayam Jago. Selain murai dia juga punya gaco handal lainnya Si Hejo dikelas cucak hijau dan Lesti dikelas lovebird.
Namun belakangan dia mengganti nama murai batunya menjadi Hitler. Tidak hanya stabil dengan prestasinya, dia juga memiliki kualitas materi lagu yang lengkap. Isian yang dimiliki mulai suara burung-burung kecil seperti kolibri, kenarian, blacktroat, hingga tembakan celilin, cucak jenggot, kapas tembak, platuk, dan sejenisnya.
Tidak hanya durasi kerjanya yang tangguh yang kerap diturunkannya hingga 2 sampai 3 sesi, tapi juga gaya kerjanya saat tampil di lapangan. Keunggulan ini yang kerap mengantarkannya meraih gelar juara.
Yang menariknya lagi, gelar juara yang diraihnya dari berbagai even organiser (EO) alias juara lintas EO. Mulai dari gelaran BnR, Pelestari Burung Indonesia (PBI), NzR, Rongolawe, Independen dan lainnya.
Perawatan Harian
Burung prestasi tentunya tak lepas dari perawatan keseharian hingga settingan di lapangan. Dalam kesehariannya, Hitler ditangani langsung oleh Mr Adi sendiri. Ada kepuasan dan kebanggaan tersendiri baginya bisa menampilkan burung prestasi lewat perawatannya.
Lazimnya penanganan seekor murai batu, pagi buka krodong burung dianginkan sebelum mandi dan jemur. Jemurnya tidak lebih dari satu jam. Kebutuhan ekstrafooding jangkrik pagi 10 ekor dan sore harinya 10 ekor. Pakan utamanya voer.
Seminggu 3 kali burung masuk kandang umbaran. Biasanya burung sudah masuk kandang umbaran sejak hari Senin, Selasa dan Rabu. Selama penempatan kandang umbaran siang dan malam. “Hari Kamis sudah dimasukan ke sangkar harian atau sangkar lomba,” jelasnya.
Bila menjelang lomba full dikrodong, untuk diistirahatkan. Pemberian jangkrik tetap dengan porsi yang sama, pagi 10 dan sore 10 ekor. Dihari-H pagi menjelang ke lapangan burung diberikan kroto segar juga ditambah beberapa butir kroto ukuran besar. Ditambah ulat hongkong 5-7 ekor. “Penambahan ulat hongkong biasanya disesuaikan dengan kondisi cuaca saat di lapangan,” katanya.
Yang jelas kini Hitler jadi kebanggaan tim sejak dia bergabung di Condet BC bersama Abah Ikbal, Pakde Yanto, Guru Yoyo, Pakde Sugeng, Om Benk dan para senior lainnya. “Terimakasih kepada teman-teman dan para senior di Condet BC yang turut membimbing kami selama ini,” ungkapnya
Burung ini tengah dipersiapkannya menuju even-even akbar lainnya, salah satunya dia menyiapkan untuk di Presiden Cup V, Mingggu 28 Oktober ini. kb4