Multi Jaya BF Mojokerto, Belum Setahun Ikut Kontes Koleksi Piala Sudah Penuhi Ruangan
Cucak Hijau dan Murai Batu sebenarnya juga dimiliki Lupiyanto. Jumlahnya juga cukup banyak. Namun, koleksi piala dari burung Lovebird justru yang hampir memenuhi ruangannya.
Hobi memelihara burung sebenarnya sudah lama dilakoni Lupiyanto. Cucak Hijau, Murai Batu, dan Falek (ada yang menyebut Palek/Falk. red), yang belum terlalu ngetren ada cukup banyak di rumahnya. Namun untuk Lovebird, lelaki kelahiran 1971 ini mengaku baru menggelutinya sejak setahun ini.
Meski belum genap setahun, jangan tanya jumlah dan prestasinya. Di rumahnya setidaknya ada sekitar 70 indukan Lovebird yang separuh lebih sedang masa produktif menghasilkan piyikan. Ditambah jumlah anakan dan Lovebird di sangkar-sangkar tunggal yang biasanya diturunkan di aneka lomba, Lovebird yang dimiliki lelaki beranak 4 ini hampir 200-an ekor.
“Yang saya titipkan ke perawat ada beberapa, sebab burung itu lumayan prestasinya dan perlu mendapatkan perawatan khusus,” ujar lelaki yang tinggal di Dusun Glongongan, Desa Sumbertebu, Kecamatam Bangsal, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur ini.
Lupiyanto, di bawah bendera Multi Jaya BF, aktif mengikuti lomba tidak hanya di Mojokerto, namun juga ke Surabaya, Sidoarjo, Jombang, Gresik, dan Lamongan. Jika pekerjaannya sebagai kontraktor bisa diserahkan ke anak buah, ia memilih akan turun sendiri mengawal Lovebird kesayangannya. Tapi, jika memang pekerjaannya tidak bisa ditinggalkan, perawat burungnya yang akan mengawal.
Keseriusan Lupiyanto dalam beternak burung Lovebird rupanya tidak sekedar mengikuti tren burung ini. Tapi, karena memang ia sudah kadung jatuh cinta pada suara dan warna burung ini. Kalau dihitung secara kasar, uang yang dikeluarkan untuk kesenangan terhadap Lovebird hampir Rp 300 jutaan. Itu belum termasuk biaya pembuatan kandang, dan menggaji 2 orang perawat burungnya.
“Kesenangan terhadap hobi terkadang tidak bisa diukur dengan materi. Habis kerja yang melelahkan, jika melihat burung rasa lelah seperti hilang. Apalagi jika mendengar burung kepunyaan kita menyabet juara,” ujar lelaki yang masa mudanya banyak dihabiskan merantau ini.
Beberapa Lovebird juara milik Lupiyanto itu berasal dari ternaknya sendiri. Meski ada pula satu-dua yang dibeli dari seseorang, setelah mendapatkan perawatan yang baik di Multi Jaya BC, burung itu menunjukkan kualitasnya.
“Lovebird Begal dan Nusantara sudah sering juara I di beberapa gantangan, tidak hanya di Mojokerto tapi juga di luar Mojokerto. Bahkan, Begal di beberapa gantangan tidak boleh main sebab pasti juara satu,” ujarnya.
Meski tidak terlalu memikirkan bisnis burung yang ia ternakkan, namun Lupiyanto mengaku beberapa orang datang ke rumahnya untuk mencari bakalan Lovebird yang bagus untuk dibentuk menjadi burung lomba. Beberapa permintaan Lovebird dari luar daerah juga datang kepadanya. Belum lama ini bahkan ada permintaan dari Jakarta untuk burung hias Faleknya dan Lovebird untuk penghobi Kalimantan.
Soal Begal dan Nusantara yang sering juara, Lupiyanto mengaku bahwa burung itu mendapatkan perawatan khusus orang kepercayaannya. Bahkan, saat lomba akan berlangsung, perawat khusus itu harus ikut serta sebab dia yang tahu karakternya. Begal dengan perawatnya seperti sudah menyatu atau istilahnya tahu tuannya.
Di awal April 2018 yang banyak agenda kontes burung berkicau, Lupiyanto mengaku sudah menyiapkan beberapa burung gaconya. Niatnya semakin kuat untuk menambah koleksi piala di tingkat yang lebih bergengsi. ##