Menuju New Normal Sragen – Pertarungan Lintas Blok, Jalu SF & Klaten Vaganza Juara Umum
Mengusung beberapa amunisi terbaiknya, Dwi Jalu SF sukses menggemparkan even perdana usai libur pandemi di Sragen dengan mengambil tajuk Persiapan Menuju New Normal, 5 Juli 2020 kemarin, dengan memboyong piala Juara umum SF.
LB Ramayana yang menjadi salah satu gaco andalannya juga kembali menunjukkan perform terbaiknya dalam memainkan durasi kekeannya dengan maksimal sekaligus mengantarkannya sebagai peraih poin tertinggi dan merebut juara di kelas Lovebird Harmony. Sedangkan gaco andalan lainnya MB Adipati yang sempat pamer perform di kelas Murai Batu New, ternyata tak menarik minat juri yang bertugas untuk menancapkan bendera koncer dan hanya memberinya koncer C atau juara 3. Di kelas Lovebird Fighter, Jalu SF juga berhasil menempatkan amunisinya Dewi Sinta di posisi runner up.
Di kelas utama Hwamei A, Diablo yang menjadi favorit pada perhelatan kali ini juga sukses top perform dan bekerja dengan cukup stabil dari awal digantangkan hingga berakhirnya penilaian, sehingga cukup wajar jika juri sepakat untuk menancapkan bendera di nomer gantangan yang ditempatinya, sedangkan di kelas Hwamei B, burung besutan Pur Narita itu melorot ke posisi runner up.
Aksi memukau juga ditunjukkan Ojez andalan Adam dari Jamkid SF di kelas Lovebird fighter New yang bikin juri bertugas terperanga dengan durasi kekean plus jeda rapatnya yang sukses mengantarkannya bertengger di posisi puncak. Sayangnya di kelas Fighter Harmony, Ojez tak lagi perform sehingga peluang itu diambil oleh TN Joyo yang berhasil menggeser posisi puncak.
Sang bintangnya Kacer patut disematkan pada Kacer Pangeran gaco Pak Gino dari Jogja SF, lantaran berkat perform terbaiknya yang cukup stabil sukses dipamerkannya di kelas Kacer Belgie dan Kacer Harmony yang sekaligus mengukuhkan posisinya sebagai double winner.
Sementara itu, gelaran yang digebyar di gantangan BOSS Arena Sragen itu berlangsung sukses dan mampu menarik minat kicaumania dari berbagai kota di Jateng, Jogja hingga Jatim, dan tak kurang dari 800 tiket ludes terjual.
Dengan banyaknya burung-burung berlabel bintang yang turun gunung, membuat persaingan di tiap kelasnya pun tak bisa terhindarkan yang berujung pula dengan memanasnya suasana hati para pemain yang ikut mengawal. Teriakan para pemain juga tak terbendung lagi, yang tentunya hal itu sedikit banyak mempengaruhi konsentrasi para juri yang sedang melakukan penilaian.
Meski gelaran yang dikomandoi oleh Prio Harmoni selaku ketua pelaksana itu juga sempat terjadi aksi protes dari para pemain yang kurang puas dengan hasil penilaian juri di kelas Murai Batu dan Cucak Ijo yang menjadi kelas neraka saat itu, hingga pro kontra terjadinya diskualifikasi di kelas Balibu kepada sang juara satu,tapi akhirnya keputusan itu dianulir setelah terjadi perdebatan antara pemain dan juri, sehingga sang juara satu pun tetap dipegang oleh Lb Artomoro. Namun begitu, 25 kelas yang dipersiapkan panitia itu mampu terlaksana dengan lancar dan baru kelar sekitar jam 18.30 wib. Dan diakhir gelaran, panitia mengukuhkan Jalu Sf dan Klaten Vaganza sebagai juara umum Sf dan BC.