Maharaja Akhirnya Sabet Punglor Merah Terbaik di Dewata Cup 1,  Setelah Buktikan Kualitasnya di Berbagai EO di Bali

Maharaja bukan kali pertama duduk di kursi podium. Tetapi debutan Ari Antox ini sudah pernah adu tarung dengan jawara merah Bali di berbagai pertemuan di Bali. Pernah bersimpuh di bawah, tetapi pernah juga duduk di kursi. Tidak pernah sang pemilik bergumam akan kekalahan atau jumawa akan kemenangan. Karena Ari Antox dan sesepuhnya di Tabanan BC bukan pemain anis merah kemarin sore.

Ari Antox menampilkan Maharaja hanya berbekal kualitas. Jika mau kerja monggo tapi kalau kurang kerja ya jangan. Yang pasti merah mania Bali sudah mengetahui sejauh mana kerja Maharaja di setiap kelas merah yang diikutinya.

Maka ketika diturunkan di Dewata Cup 1, Minggu 7 Oktober 2018 kemarin di lapangan Alit Saputra Tabanan, Maharaja juga berbekal materi. Peserta bisa dengan jelas melihat kerja burung di lapangan, apalagi jenis punglor merah. Bahkan Ketua DPRD Bali Adi Wiryatama sebelum juri memutuskan berbisik-bisik burung yang dimaksud no. 19 layak menjadi juara. Ternyata benar, juri meminta agar Adi Wiryatama menancapkan bendera merah di nomor gantangan 19 yang ternyata Maharaja.

Turun di leg kedua Maharaja yang masih di gantangan yang sama hanya bisa masuk di posisi keempat. Tetapi ketika diturunkan lagi di leg ketiga, Maharaja kembali duduk di podium utama. Yang akhirnya mengantarkan meraih punglor merah terbaik. Penampilan Maharaja sekaligus mengantarkan Tabanan BC sebagai runner up juara umum BC. Selain Maharaja, poin juga disumbangkan melalui Juventus di kelas kacer dan Si Torus di kelas love bird.

Tabanan BC adalah tim yang berdiri sendiri sejak kelahirannya hingga kini. Tabanan BC juga konsisten bermain di semua EO yang ada di Bali. Tidak saja bermain di Bali tetapi juga ke Jawa dan Lombok. Sudah sebajibun prestasi yang dicapai Tabanan BC sejak kelahirannya 12 tahun silam hingga hari ini. Namun Tabanan BC tetap Tabanan BC yang rendah hati dan selalu happy di berbagai lomba yang diikutinya. *kb3