Luar Biasa, Cendet “Sadis” Boyong Motor, di Partai Final Piala Pasundan 2 Bandung
Luar biasa perjuangan cendet “Sadis” bersama Mr.Fandy, Mr.Syamsi dan Mr.Kilar. Melalui perjalan “Extrim” dari Asembagus Situbondo menuju “Piala Pasundan 2” Bandung. Seperti yang pernah diulas oleh media kontesburung dan diposting 3 hari yang lalu. Bagaimana beratnya perjalan lewat darat selama 2 hari 2 malam.
Dengan stamina yang sudah terkuras habis diberatnya perjalanan. Rupanya itu tak membuat Mr.Fandy dkk patah semangat. Namun setelah melihat Sadis, yang kondisinya juga kurang bagus. Target Mr.Fandy pun tidak muluk-muluk. Tapi dengan kekuatan yang masih tersisa, hanya berharap Sadis masih mau tampil bagus saja.
“Betul, setelah hari Rabu pagi dan nyampek Bandung hari Jum’at malam. Rasanya semua tenaga kami bertiga benar-benar-benar terkuras habis. Begitu juga saat melihat dua amunisi cendet yang saya bawa, yaitu Sadis dan Virus. Keduanya kondisinya juga betul-betul tak seperti biasanya,” kata Mr.Fandy
Dan harapan itu kembali muncul, sambung Mr.Fandy. Setelah hari Sabtu pagi, kondisi Sadis sudah terlihat prima. Bahkan setelah dimandikan lalu dijemur, Sadis mulai mau menyanyi lagi. Disisa waktu itu pula, Mr.Fandy sang mekanik yang memoles Sadis sejak awal, betul-betul fokus mempersiapkan untuk tarung besuk.
Dan waktu yang ditunggu-tunggu pun datang. Hari itu Minggu 15 April 2018, Piala Pasudan 2 betul-betul ramai dibanjiri kicaumania dari berbagai lintas kota dan propinsi. Kelas Cendet atau Penthet yang masuk kelas penyisihan dengan hadiah motor baru. Juga diluberi oleh jawara-jawara cendet papan atas.
Tampil pertama di sesi penyisihan A,yaitu kelas Pente Kiansantang. Sadis yang dikawal oleh Mr.Tri Bakso Bandung/Patrol. Mulai menunjukkan kelasnya sebagai jago nasional. Dan terbukti, dengan senjata lagu ngeroll gereja disambung cililin serta lagu burung-burung kecil lainnya. Sadis berhasil merebut mengamankan tiket ke final.
Begitu juga saat tarung di partai final, yang nyaris semua lawan-lawannya adalah jawara-jawara terbaik. Tapi Sadis kembali mempertontonkan kualitasnya. Dengan gaya tarung lengket satu titik disertai trecetan lagu ngeroll mewah nyaris tampa jeda. Sadis berhasil menyisihkan semua rival-rival beratnya.
Dengan mendapat koncer favorit A mutlak, Sadis mampu menjadi yang terbaik di partai final kelas pentet. Dan sesuai jajnji panitia, kemenangan Sadis dibayar dengan satu unit motor baru. “Alhamdulillah, akhirnya perjuangan berat itu, hari ini membawa berkah. Terima kasih panitia dan tim juri,” kata Mr.Fandy dengan wajah yang sumringah.
Dan dari informasi yang didapat oleh media kontesburung (konbur) ini. Mr.Fandy dkk hari Senin 16 April kemarin siang, sudah meninggal kota Bandung menuju Asembagus Situbondo. Dan sampai berita ini diposting, ke tiga kru Sadis itu masih berada di kota Wonogiri Solo. Mudah-mudahan perjalanan mereka lancar sampai Asembagus. *kb2