Liga Perkutut Bali Seri Ke-9 ‘’Tunggul Ametung Cup II’’: Ajang Perang Bintang, Smiling Budha, Mama dan Putra Klungkung Terdepan
Liga Perkutut Bali 2018 akan segera berakhir. Kini telah memasuki seri ke-9 dan akan ditutup paruh Desember dalam gelaran di lapangan Ketewel Gianyar. Detik-detik terakhir jelang penobatan burung terbaik, suasana panas persaingan terjadi. Seperti tampak pada Minggu, 25 November 2018 di lapangan Tegal Buah Padang Sambian Denpasar dalam tajuk Tunggul Ametung Cup II.
Tidak saja di kelas piyik hanging yang mulai gerah, ketegangan sangat terasa di kelas dewasa baik yunior dan senior. Kehadiran kung mania seperti H Anang, H Salim, Mr. Mindra, Adi Antara, Ach Yani Zain dkk dari Tabanan, serta mulai panasnya mesin diesel para sesepuh kung mania Bali memberi dampak pada bergairahnya di setiap lomba yang digelar.
Dari seri ke seri jago-jago bermunculan dan nilai-nilai tertinggi diraihnya. Seperti Minggu kemarin, di kelas dewasa yunior Mama bergelang Inul yang dibesut Suparlan mendapat gantangan nomor 51 di pinggir timur. Dari babak ke babak Mama menampilkan suara besar dengan suara depan tengah dan ujung ciamik sehingga beberapa kali mendapat tiga warna. Mama bersaing dengan Pandawa yang dikerek di nomor 55 milik H Anang dan Soneta di nomor 54 yang juga milik H Anang. Soneta yang kurang suka dengan cuaca mendung sempat tertinggal di babak pertama. Namun ketika cuaca sedikit cerah, di babak kedua Soneta bergelang Kaswari meraih hasil maksimal tiga warna. Begitu juga Pandawa yangs sempat tertinggal dua babak, langsung menunjukkan kepiawaiannya di babak ketiga dan keempat dengan meraih hasil sempurna tiga warna.
Namun Mama yang unggul di semua babak berhasil menjuarai kelas dewasa yunior disusul Pandawa kemudian Putra Idola milik H Achamd Thosan yang stabil dari babak ke babak. Sedangkan Soneta bertengger di posisi ke-6.
Cuaca mendung di pagi hari membuat beberapa gaco enggan menunjukkan anggungan sempurnanya. Namun berbeda dengan Putra Klungkung bercincin AML milik Suparlan yang baru ditake over ketika sebagai runner up di Pahlwan Cup Surabaya belum lama ini. Putra Klungkung melesat dengan nilai tertinggi tiga warna hitam sekaligus mengantarkan sebagai juara pertama. Namun Putra Klungkung mendapat lawan dari Abu Dabi bergelang Wira milik H Bidin. Sempat beberapa kali meraih bendera tiga warna Abu Dabi memepet Putra Klungkung sebagai runner up.
Hasil yang dicapai Abu Dabi berbuntut panjang. Pasalnya H Anang membuntuti H Bidin pulang ke Kampung Jawa usai lomba. Ternyata H Anang kepincut dengan anggungan Abu Dabi di lapangan dan langsung mentake over dengan harga yang fantastis. Ada sederet gaco yang punya kualitas plus. Namun karena factor mendung dan sempat paginya diguyur hujan sehingga tidak perfoma. Di antaranya Bintang Bali Timur yang menempati posisi ketiga dan Bunga Raja bergelang Cristal milik Herlan Susilo di tempa keempat yang kualitas suaranya super joss. Begitu juga Bali Bergoyang milik Hariyanto yang masuk nominasi LPI hanya bisa bertengger di peringkat ketujuh karena kurang terurus akibat sebagai penyelenggara yang menyediakan berbagai keperluan lomba seperti trofi eksklusif, tiket, juri dll. Bahkan Patimura milik H Salim yang sudah seringkali masuk tiga besar hanya menempati posisi kesepuluh.. Namun H Salim justru berhasil mengharumkan Bali di Liga Anak Manja dengan meraih posisi juara pertama piyik yunior melalui Terminator bergelang JBM.
Yang menarik dari pertarungan seri ke-9 ini yakni di kelas piyik hanging. Dari puluhan peternak perkutut di Bali yang mengantongi berbagai macam materi yang mumpuni, namun yang berhasil naik podium utama justru dari peternak pinggiran. Dari kelas piyik hanging yang full gantangan, Smiling Budha milik Kadek Bagiarta bergelang Taksu sukses menyingkirkan lawan-lawannya. Dari babak ke babak Smiling Budha sukses menampilkan suara depan tengah dan ujung yang ciamik. Sedangkan sebagai juara dua disabet Sapujagat bercincin Famous milik Kadek Bagiarta juga. Baru di posisi ketiga disabet Candra Ghupta bergelang AKN debutan H Sugik/H Edi dan di tempat keempat Carolina bercincin IBM milik Ach Yani Zain. Beberapa kung mania memprediksi factor cuaca membuat beberapa gaco tidak bunyi.
LPB seri ke-9 sudah berakhir. Panitia LPB dari Pengwil P3SI Bali sedang merekap klasemen sementara LPB 2018 yang akan segera dirilis di media. Apapun hasil klasemen, bahwa LPB seri penutup yang akan digelar pertengahan Desember di lapangan Ketewel Gianyar akan menjadi penentu burung terbaik LPB 2018.
Ketua panitia Tunggul Ametung Cup II Hariyanto mengucapkan terimakasih kepada seluruh kung mania yang sudah hadir seraya memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan. *kb3