Kontes

Latber Solo Koloni Taman Sriwedari, Ajang Persiapan Pleci Menuju Kontes Tingkat Nasional

Hujan deras yang mengguyur kawasan Taman Sriwedari Solo, Jawa Tengah, Sabtu (24/3) tak menyurutkan animo para penggemar burung pleci untuk mengijuti ajang latihan bersama (latber) di sana. Dengan penuh semangat, puluhan pleci mania yang berasal dari berbagai wilayah di sekitar Solo Raya ini berkumpul. Untuk melatih burung pleci kesayangan mereka, sebelum ditampilkan di jenjang kontes yang kebih tinggi, termasuk yang berskala nasional.

Latber pleci Solo Koloni ini memang sengaja disiapkan untuk mencetak burung-burung handal, yang siap berlaga di ajang tingkat nasional. Karena itulah, berbeda dengan ajang latber yang lain, standarisasi yang dipakai di dalamnya mengacu sepenuhnya pada aturan lomba PCMI. Termasuk soal durasi waktu yang lebih panjang, bila dibandingkan dengan latber-latber yang umum.

Pleci Koloni Solo,Kontes Burung,Foto BRM Kusumo
BRM. Kusumo Putro, SH, ketua Foksri

“Durasi waktu ini penting. Agar saat ikut lomba di tingkat nasional, burung kita sudah bisa menyesuaikan dan tidak kaget. Dengan begitu dia bisa tampil topform, tanpa kendala,” ujar Maston, salah seorang juri senior PCMI kepada Kontesburung.com, di sela-sela acara latber.

Maston sendiri adalah salah satu juri senior di organisasi PCMI. Yang kemudian bersama beberapa tokoh komunitas penggemar pleci di Solo Raya, membidani terselenggarakannya ajang latber di kawasan Taman Sriwedari. “Ada sepuluh kelas yang kita tampilkan. Enam kelaa untuk dakun, dua untuk montanus dan dua lagi untuk auriventer,” tambahnya.

Latber pleci di kawasan Taman Sriwedari sendiri memang baru digelar empat kali, di tiap hari Sabtu sore. Yang mana didorong oleh keinginan para penggemar pleci di wilayah Solo Raya untuk memiliki semacam wadah informal, yang merangkul semua komunitas penggemar pleci di wilayah Solo Raya. Hingga akhirnya terberait ise untuk menggelar latber, yang pemilihan tempatnya di kawasan Taman Sriwedari.

Baca Juga :  Lovebird Oskadon, Nafisa dan Tidar Nyeri di Arena Crystal BC Banyuwangi
Pleci Koloni Solo,Kontes Burung,Foto Tim Juri Pleci
Mas Ton saat memimpin penjurian di ajang latber Solo Koloni

Terkait pemilihan lokasi, Maston yang kesehariannya berdinas di Satpol PP Kabupaten Sragen ini menjelaskan, bahwa Taman Sriwedari merupakan titik sentral yang mudah diakses oleh para penggemar pleci di wilayah Solo Raya. “Taman Sriwedari ini berada di pusat kota, dan di tengah-tengah wilayah Solo Raya. Sehingga teman-teman yang berasal dari Karanganyar, Sragen, Sukoharjo, Kkaten bahkan Boyolali atau yang lainnya, tidak terlalu jauh untuk mendatangi,” lanjutnya.

Menanggapi pemanfaatan lahan kawasan Taman Sriwedari sebagai ajang lomba burung berkicau, ketua Forum Komunikasi Masyarakat Sriwedari (Foksri), BRM.Kusumo Putro, SH mengatakan, bahwa pihaknya mendukung sepenuhnya acara tersebut. Menurutnya dalam sejarah, di Taman Sriwedari dulu ada semacam kebun binatang mini yang diisi beragam binatang termasuk burung. Karena itu, dengan penyelenggaraan ajang lomba burung di atas lahan bekas Solo Theatre itu, bisa memutar kembali memori warga Solo akan masa lalu. Di mana saat itu Taman Sriwedari menjadi satu-satunya tempat hiburan murah, bagi warga Solo dan sekitarnya.

“Kami berharap dalam rencana revitalisasi kawasan Sriwedari nantinya, kita akan mendapati kawasan Sriwedari seperti di masa lalu, yang asri dan indah. Karenanya saat beberapa kawan komunitas pecinta burung berkicau mewacanakan untuk menggelar lomba di sini, saya langsung menyambut baik,” ungkap Kusumo saat ditemui di kantornya di joglo Taman Sriwedari.

Pleci Koloni Solo,Kontes Burung,Foto Suasana Latber Pleci
Suasana latber pleci Solo Koloni di kawasan Sriwedari

Kusumo juga melihat bahwa potensi bisnis di ajang lomba burung berkicau sangat besar. Karenanya ide pemanfaatan lahan Taman Sriwedari pun diperhatikan sengan serius. “Tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini burung tak hanya sebatas klangenan, tetapi memiliki nilai ekonomi tinggi. Sehingga bisa dijadikan komoditi bisnis juga. Makanya saya langsung menyampaikan keinginan para pecinta burung ini ke Dinas Pariwisata dan kemudian disetujui. Bahkan sebuah event besar piala Walikota juga sudah sempat digelar sebagai tindak lanjut dari pemanfaatan lahan ini untuk ajang lomba burung berkicau,” tambahnya.

Baca Juga :  KBS Sangatta - Kutai Timur (17/12) :Tembus 1175 Peserta

Dan sejauh ini sudah ada tiga komunitas pecinta burung, yang memanfaatkan lahan Taman Sriwedari. Yakni komunitas burung kenari, lovebird dan terakhir pleci. “Ke depan rencananya tiap hari akan ada agenda lomba burung berkicau. Namun untuk sementara ini baru tiga komunitas yang memanfaatkannya. Untuk lovebird di hari Selasa, kenari hari Jumat dan pleci hari Sabtu. Dan rencananya komunitas cucak hijau dan kacer juga berencana menggelar di sini. Sehingga nanti tinggal menyesuaikan, mereka mau pilih hari apa,” sambungnya.

Tak hanya burung berkicau, Kusumo juga mmbuka keaempatan kepada para pecinta binatang lain yang ingin menggelar kontes di sini. Karena di masyarakat juga banyak komunitas penggemar satwa khusus seperti reptil, ikan atau yang lainnya. Yang mana tujuan utamanya adalah memberikan hiburan yang murah bagi warga Solo, dan menghidupkan kembali kawasan Taman Sriwedari. *kb12

Related Articles

Back to top button