Kuasai Wilayah Pantura : Pati, Tuban, Bojonegoro, Lamongan dan Gresik, inilah Resep Rawatan LB Mancini Besutan Mr.Sugik
Bagi kicaumania yang ada di wilayah Pantura, mulai dari Tuban, Bojonegoro, Lamongan dan Gresik. Mungkin sudah tak asing lagi dengan nama Mancini gaco lovebird (LB) besutan Mr.Sugik dari Bojonegoro. Pasalnya, gaco yang memang punya kualitas kekean durasi panjang, rajin plus volum kasar ini.
Sering kali mencuri kemenangan setiap turun lomba di wilayah tapal kuda tersebut. Apalagi kalau kondisi pas top form, Mancini boleh dibilang susah untuk mencari lawan yang sebanding. Karena selain kerja ngotot satu titik, durasi ngekeknya juga super panjang sekali. Sehingga tak keliru kalau Mancini jadi momok dan juga jadi penguasa di sana.
Menurut cerita Mr.Sugik, saat tampil di Tuban beberapa bulan lalu. Kalau kondisinya pas bagus, durasi ngekek Mancini bisa tembus sekitar 4 menit. Ngekek super lama inilah yang menjadi senjata pamungkas Mancini saat meneror lawan-lawannya di lapangan. Dan tim juri pun sering sepakat untuk memberi koncer A mutlak pada Mancini.
“Sebetulnya rekor ngekek terpanjang Mancini saat turun pertama kali di Jogja Istimewa kemarin. Saat turun di sesi pertama kelas LB Bintang-B, durasi ngekek Mancini bisa tembus 4,7 menit. Dan saya akui, lawan-lawanya saat itu juga bagus-bagus. Tapi alhamdulillah, Mancini bisa merebut juara 1,” bangga Mr.Sugik.
Dan setelah absen seminggu dari Jogja, Mancini langsung dibawa ngluruk ke lomba Gresik. Dengan kondisi top form, aksi Mancini betul-betul figther luar biasa. Bahkan setelah 5 sesi juara satunya diborong semua, di sesi selanjutnya panitia meminta Mancini untuk tidak turun lagi. Dengan alasan untuk memberi kesempatan kepada gaco lain juara.
Tapi karena saat itu tim Mancini bertekad mengejar poin juara umum BC. Akhirnya setelah ada kesepakatan dengan panitia, Mancini tidak boleh turun dibeberapa kelas-kelas LB tertentu. Dan dari total 17 sesi LB, Mancini turun sebanyak 11 kali. Dengan 6 kali juara 1 selebihnya juara 2, 3 dan masuk lima besar.
Dan prestasi Mancini yang terbaru, saat turun di KLI Pati Cup hari Minggu 25 Februari 2018 kemarin. Dari total 6 sesi lovebird dan 1 sesi LB BOB, semua juara satunya diboyong habis oleh Mancini. “Betul kemarin di Pati Mancini berhasil membawa pulang 7 tropy juara. Serta mendapat penghargaan di kelas BOB. Ya mudah-mudahan Mancini bisa terus stabil,” kata Mr.Sugik.
RESEP RAWATAN HARIAN & LOMBA
Menurut Mr.Sugik, soal rawatan Mancini baik harian maupun menjelang lomba dan sampai saat turun di arena lomba. Semua dilakukan biasa-biasa saja, gak ada perlakuan yang istimewa. Bahkan hampir sama dengan rawatan jago-jago LB milik kicaumania lainnya. Kuncinya hanya harus paham karakternya itu saja.
‘Betul, pertama kita merawat burung yang harus kita pahami dulu karakternya. Apalagi burung lomba, kalau tidak paham pasti kita akan kesulitan saat mensetting di arena nanti. Termasuk Mancini ini, yang kebetulan hasil dari ternak sendiri. Jadi baru umur 6 bulan Mancini mulai saya ajari turun lomba kelas dewasa,” cerita Mr.Sugik.
Tapi ya gitu, lanjut staf bagian produksi PT Semen Gresik Tuban itu. Kerjanya kadang bagus, kadang hanya muter-muter dan naik turun saja. Nah dari sinilah, Mr.Sugik terus belajar memahami karakter Mancini. Dan singkat cerita, sekitar bulan Nopember 2017 lalu setelah Mancini diberi pasangan itulah. Kerjanya di lapangan mulai stabil dan prestasinya pun terus meroket.
Harianya setiap pagi jam 6 , Mancini dikeluarkan dari rumah. Kalau kondisinya sehat dan cuaca juga mendukung, langsung dimandikan (semprot). Setelah itu dijemur cukup 1 jam saja dan kalau bulunya sudah kering. Lalu Mancini diangin-anginkan di teras rumah, sambil diberi menu millet putih saja secukupnya plus minum baru dibawa masuk.
“Betul itu rutin tiap hari, mandinya dua kali pagi sama malam. Tapi kalau kondisnya kurang sehat ya tidak saya mandikan. Begitu juga kalau cuacanya mendung, cukup kita angin-anginkan saja. Kalau mandi malam biasanya diatas jam 8 malam atau sehabis magrib. Itu kalau Mancini birahinya over,” tandas Mr.Sugik.
Dan untuk mengontrol serta menstabilkan birahinya. Dua hari menjelang turun lomba, hari Jum’at dan Sabtu Mancini kita kumpulkan dengan pasangannya di kandang fok tanpa diberi glodok sarang. Diusahakan birahi si si pejantan diturunkan dulu dan dikontrol agar tidak ngawin meski Mancini terus minta dikawin.
Selain dikumpulkan berdua sampai di bawa ke arena lomba. Sehari menjelang lomba, menu Mancini ditambah dengan kenari set tanpa jagung. Dan di lapangan, dua sesi sebelum turun baru Mancini dipisah dengan pasangannya. Lalu dimasukkan sangkar lomba terus di kerodong. Sambil menunggu panggilan dari Mc panitia lomba.
“Betul itu yang saya lakukan terhadap Mancini. Nanti habis turun lomba, kita kontrol lagi birahinya. Kalau birahinya over, langsung kita mandikan dengan di semprot. Baru nanti setelah bulu-bulunya kering kita masukkan lagi bersama pasangannya. Jadi itu kunci rawatan Mancini, agar bisa stabil di jalur juara dan alhamdulillah sampai sekarang,” tutup Mr.Sugik. *kb2