Profil

Kopdar SKN XIII Surabaya – Perdana Ikut Even SKN, Akor 27 Boyong 2 Tropi Dari 2 Burung Yang Berbeda

Menjadi pengalaman pertama mengikuti gelaran SKN, Alfan Akor 27 sukses antarkan kedua gaconya masing-masing di posisi Runner up di even Kopdar SKN yang dihelat di gantangan Gema 45 Surabaya (15/1) kemarin.

Tentu menjadi suatu kebanggaan bagi Alfan beserta tim yang tergabung dalam Akor 27 asal Sidoarjo itu. Betapa tidak. Kesan pertamanya mengikuti gelaran yang dikomandoi Kemas selaku ketua SKN itu, dibalas dengan keberhasilan andalannya merebut prestasi di 2 kelas yang diikutinya.

“Kebetulan kita hanya dapat 2 tiket saja, sehingga karena kita bawa 2 burung maka masing-masing hanya naik sekali saja,” ucap Indra yang diamini Adit rekannya sehobinya di Akor 27.

Galaxy tonjolkan gaya hiper

Ditambah lagi. Untuk peserta yang datang di gelaran kali ini tidaklah main-main, karena tak hanya didominasi para pemain akar rumput, namun burung-burung yang diturunkan juga banyak dijubeli burung berlabel bintang.

Dan keyakinan crew dari Akor 27 untuk menurunkan gaco-gaco andalannya di kelas neraka ini bukan tanpa alasan, lantaran dalam beberapa pekan terakhir ini andalannya tersebut nyaris tak pernah meleset dari target juara di berbagai gelaran yang diikutinya.

“Kamu hanya pemain lokalan yang kebetulan dalam beberapa Minggu terakhir, burung kami kerap juara di sekitaran Sidoarjo termasuk salah satunya di gantangan Dewa 99 Medaeng Sidoarjo,” ungkap Indra yang akan mempersiapkan kembali kedua gaconya ke beberapa even G-24.

Tropi pertama diraih Kancil di sesi Nusantara B sebagai pengisi podium juara 2. Tepat di bawah Killer amunisi Sigit MKM sebagai pengisi podium juara, sedangan posisi ketiga diisi Iron Man milik Adimas Malang, serta Pemkot besutan Charles / Yuan dan Prajurit milik Cak Agus.

Kancil persembahkan tropi juara 2

Keberhasilan Kancil sebagai Runner up, ternyata jejaknya juga diikuti Galaxy saat turun di kelas Seduluran C. Walau persaingannya terbilang cukup berat lantaran diapit oleh burung-burung jawara, namun berkat kepiawaiannya dalam mendubbing lagu-lagu terdahsyatnya seperti Kenari, Tengkek hingga Cililin.

Berkat kestabilannya dalam memainkan lagu-lagu full durasi selama 10 menit permainan, menjadikannya sebagai salah satu pengisi daftar juara tepatnya Runner up di kelas yang banyak diikuti burung-burung berlabel bintang. Alhasil di penghujung acara, Akor 27 berhasil memboyong 2 tropi juara.*

 

Related Articles

Back to top button