Ketua DPRD Bali IN Adi Wiryatama Buka Dewata Cup 1, Siap Bikin Taman Burung dan Dewata Cup II Berhadiah Mobil
Tepat pukul 11.00 Wita Dewata Cup 1 dalam rangka memperebutkan piala bergilir dan tetap Ketua DPRD Bali, piala Bupati Tabanan dan piala Ketua Ekalawya yang bekerja sama dengan Perhimpunan Penggemar Burung Indonesia (P2BI) Bali, dibuka secara resmi ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama disaksikan Ketua Ekalawya Putu Yuni Widyadnyani, SS ditandai dengan pelepasan burung ke alam bebas, Minggu 7 Oktober 2018 di lapangan Alit Saputra Tabanan. Tercatat 1.365 peserta hadir baik dari kicau mania Jawa, Lombok dan tuan rumah Bali untuk bersaing menjadi yang terbaik yang disudahi dengan undian sebuah sepeda motor yang diraih kicau mania asal Buleleng.
Sebagai penghobi sejati, usai acara pembukaan Adi Wiryatama begitu cepat akrab dengan masyarakat perburungan. Bahkan ketika penilaian punglor merah sesi pembuka sedang berjalan, mantan bupati Tabanan yang ikut melihat dari dekat saat penilaian berhasil membidik burung yang bakal juara. ‘’Saya sudah prediksi burung itu yang bakal juara. Telernya bagus, suaranya kenceng dan kerja sampai akhir,’’ terang Adi Wiryatama.
Adi Wiryatama melihat lomba burung sangat menginspirasi masyarakat penggemar burung untuk lebih mencintai alam melalui pelestarian. Termasuk dirinya yang mengaku bakal segera membangun taman burung di Tegeh Angseri Baturiti Tabanan. Di sana akan dikembangkan berbagai jenis burung-burung local yang nanti jumlahnya ribuan. Termasuk burung-burung yang dilindungi yang izinnya sudah dilengkapi. ‘’Kami juga meminta masyarakat dan khususnya penghobi burung agar segera melengkapi surat izin jika memelihara burung yang dilindungi,’’ minta Adi Wiryatama.
Dalam rangka menjaga kelestarian alam, tokoh PDI Perjuangan ini juga mendorong terbitnya peraturan daerah tentang perburuan burung. Namun saat ini di Tabanan, masyarakat desa adat sudah membuat undang-undang/peraturan di desa atau sering disebut perarem/awig-awig adat yang isinya melarang melakukan penangkapan terhadap satwa khususnya burung dewasa di alam dalam bentuk apa pun. Sedangkan anakan anis merah yang selama ini dipanen sebagai sumber mata pencaharian ekonomi di desa, hanya diperbolehkan di kebun milik sendiri dan tetap membiarkan anakan berjenis kelamin betina. ‘’Seperti masyarakat Pupuan yang kini semakin sadar betapa pentingnya menjaga indukan anis merah di alam karena menjadi sumber ekonomi keluarga,’’ ujar Adi Wiryatama yang kini banyak mengoleksi burung-burung lomba seperti punglor merah yang telernya pontang-panting.
Melihat antusias kicau mania yang hadir di Dewata Cup 1 yang cukup banyak dengan jumlah peserta di atas 1.000 orang, Adi Wiryatama berencana tahun depan jaungkauannya bakal dilebarkan. Jika hari ini hanya berskala regional, tahun depan diharapkan berskala nasional dengan tetap mempertahankan kualitas dan juga kuantitas. Untuk itu diharapkan kerja sama yang baik antara panitia dan juri agar para peserta baik kalah dan menang tetap merasa senang.
Jika Dewata Cup 1 hanya menyediakan satu unit sepeda motor baru untuk hadiah doorprize, tahun depan di ajang Dewata Cup 2, wakil rakyat yang merakyat ini bakal menyiapkan satu unit mobil baru gress untuk hadiah dooprize. *kb3