Kaswari BF Denpasar Raih Peternak Terfavorit LPB 2018: Disuntik Materi Anyar, Siap Hadapi Liga Bali 2019
Setelah dinobatkan sebagai peternak terfavorit Liga Perkutut Bali 2018 karena beberapa tetasannya moncer di liga yang sudah berlangsung sejak awal 2000-an, duet H Sugik dan H Eddy patut bersyukur dan tidak pernah berhenti untuk berbenah. Pengusaha sate kambing ternama di Tuban Badung ini tetap suntuk berburu materi indukan yang bakal dipersiapkan untuk menghadapi perang LPB 2019 yang diperkirakan bakal berjalan panas. ‘’Trah Menangis bergelang Bumi Ayu tetap menjadi unggulan utama di kandang Kaswari,’’ ujar H Sugik yang diamini H Eddy.
Trah Menangis sudah terbukti banyak menetaskan anakan yang mampu masuk kriteria kualitas tiga warna dan rata-rata bermental juara karena banyak moncer di lapangan. Sebut saja Menangis ketika dipasangkan dengan Sapta Pesona keluar Black Mamba yang berhasil masuk juara 6 senior LPI. Ketika disandingkan dengan RA Blega (Madura) sempat meretaskan Kerinduan dan Soneta yang juga sempat meraih bendera tiga warna di arena LPB.
Namun Menangis (Bumi Ayu BF) kini dikembalikan dengan Sapta Pesona di kandang 17 yang sudah menetaskan sepasang buat kung mania asal Badung dan kini adiknya sudah pecah telor bokingan yang lain.
Dari trah Menangis juga dimasukkan di beberapa kandang lainnya seperti di K12 antara Kaswari (CB 8 dengan Sapta Windu) dengan Kaswari (Bumi Ayu dengan Sapta Pesona), anaknya di kelas setengah kerekan dapat juara 5 dan hanging juara 3 LPB 10.
Di K2 antara Sapta Pesona (TP 666 dengan Golden) dengan Kaswari (Bumi Ayu dengan RA Blega), K20 antara Shela (Radar Bali-juara 4 dan 6 LPB senior) yang berpasangan dengan Kaswari anak Menangis.
Sedangkan di beberapa kandang lainnya rata-rata bermaterikan eks juara di lomba di antaranya K1 antara AKN Kd7 anak Alkaline dengan Palem, K3 antara JBM Tak Gendong darah Irama Agung dengan Sapta Pesona anak Tiga Dara yang sebelumnya JBM sempat digandeng dengan Yossi yang anakannya juara 12 hanging di Situbondo dan juara 10 di Bali. K4 bermaterikan JBM (anak Kaisar dengan Alib) dengan Patimura (Real Madrid dengan AC Milan). K16 antara Patimura dengan Kaswari K7 yang ngeluarin Suling Bali. K18 antara Imoba dengan Nero darah Palem SK 33 dengan SK 59. Dan di K7 antara NIKKI dengan Sapta Windu yang melahirkan Suling Bali.
Sebagai peternak yang mendapat kehormatan penghargaan terfavorit, H Sugik begitu juga H Eddy tidak mau memasukkan materi asal-asalan ke kandang. Begitu juga ketika memberikan kepada pemain mesti terpantau dulu walaupun harga yang diberikan relative terjangkau. ‘’Harapan kami bagaimana para pemula bisa bermain ke lapangan dan berhasil pulang membawa trofi,’’ terang H Sugik yang focus memilih materi berdasarkan tipikal suara baik irama, pukulan dan volume.
Untuk menghadapi liga 2019, Kaswari juga tidak mau ketinggalan. Sederet materi baru sudah dalam tahap pembesaran. Di antaranya Beny, Sari Bunga, HDL, SHD, NTS. Sementara K Laksamana (Kaswari) dimasukkan AKN N13 (Anak Anugrah) dengan Kaswari (anak Tak Gendong trah JBM Irama Agung. *kb3