H.Gunawan Amuse Bangkalan Pimpin Pengwil P3SI Jawa Timur Lewat Adu Voting
H.Gunawan Amuse Bangkalan, akhirnya resmi memimpin Pengwil P3SI Jawa Timur periode 2019 – 2024 dalam adu voting. Perolehan suara sebesar 92 menjadi jalan mulus bagi H.Gunawan untuk menggantikan posisi yang ditinggalkan H.Adras Ridwan. Sedangkan H.Kamil Ali Makki Pamekasan yang menjadi rival dalam pemilihan kali ini hanya meraih 76 suara dan resmi menduduki posisi sebagai Wakil Ketua.
Agenda Muswil P3SI Jawa Timur di Hotel Oval Surabaya, diawali dengan suasana penuh silaturahmi dan guyub rukun. Sekitar 168 peserta dari Pengda dan Pengcam se wilayah Jawa Timur, memenuhi kursi yang disediakan. Jumlah ini tergolong luar biasa karena panitia awalnya hanya menyediakan kursi sekitar 100.
Membludaknya peminat Muswil ini diapresiasi oleh banyak pihak. Drs.H.Sucahman selaku ketua panitia Muswil mengaku bangga dan senang dengan apa yang disaksikan. “Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada para undangan yang hadir, karena saya lihat jumlahnya banyak,” terang H.Surachman saat membuka acara.
Begitu juga yang disampaikan H.Ali Badri Zaini saat memberikan sambutan. Menurutnya tidak ada hobi yang bisa menyamai perkutut, karena hobi perkutut bisa menjadi sarana untuk silaturrahmi dan menebar pahala. Dalam wejangannya, H.Ali Badri meminta bagi calon kandidat ketua Pengwil untuk mengedepankan kepentingan bersama.
“Saya berharap kandidat Ketua Pengwil harus memiliki niat untuk mengedepankan kepentingan bersama, karena jika hal itu dilakukan maka keberhasilan yang akan didapat. Sebaliknya jika mengedepankan kepentingan individu, maka akan mengalami yang namanya kegagalan,” papar H.Ali Badri.
Masih menurutnya, mengedepankan kepentingan orang banyak adalah figur seorang pemimpin yang ideal. “Jadikan Jatim tetap sebagai barometer hobi perkutut tanah air saat ini,” harapnya. Selesai memberikan sambutan, giliran H.Adras Ridwan memaparkan pertangungjawaban. Menurutnya, selama menjadi Ketua Pengwil, semua berjalan lancar, jika masih ada catatan, maka dirinya akan menerimanya.
Namun yang pasti selama menjadi Ketua Pengwil Jawa Timur, dirinya mengklaim sudah melaksanakan agenda LPI sebanyak 16 kali, dua kali even Asean Cup. Asean Cup dan Kapolri Cup yang pernah diselenggarakan di Jawa Timur merupakan agenda bergengsi. Gubernur Cup, Pangdam Cup dan Majapahit Cup menjadi agenda lain yang juga pernah digelarnya. Jadi ada total sekitar 21 kali lomba di Jawa Timur. Semua berjalan dengan lancar dan sukses.
Begitu juga dengan bidang peternakan, litbang dan sosial juga bisa berjalan sesuai harapan. “Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mensukseskan program di Jawa Timur, terutama panitia Asean Cup di Pamekasan dan Pasuruan serta Kapolri Cup di Surabaya. Jika ada yang masih kurang berkenan, saya meminta ma’af,” ujarnya.
Meski laporan pertanggungjawabab tidak disertai dengan laporan secara tertulis, namun para peserta menerima. Sampai disini, suasana masih nampak adem anyem. Memasuki tahap pemilihan Ketua Pengwil inilah suasana menjadi berubah. Saling interupsi dari masing-masing peserta bermunculan.
Dua pendukung kandidat yang akan bertarung memperebutkan kursi ketua Pengwil Jatim, menciptakan suasana yang sempat memanas. Ada pihak yang menginginkan mediasi antara dua kandidat, dan ada suara yang menghendaki voting. Mediasi dilakukan agar kedua kandidat tidak perlu lagi bertarung untuk memperebutkan suara.
Sehingga agenda Muswil bisa terlaksana dengan cepat. Namun pihak yang menginginkan voting beralasan bahwa kehadiran Pengda dan Pengcam harus dihargai. Mereka datang bukan sekedar untuk menghadiri undangan panitia Muswil, tetapi ingin memberikan suaranya pada kandidat yang akan mereka pilih.
Kedua kubu tidak mau mengalah, mereka saling mempertahankan pendapat masing-masing, sampai akhirnya H.Ali Badri angkat bicara bahwa mediasi sangat penting dilakukan agar kedua belah pihak tidak saling bersinggungan. “Saya kira mediasi sangat penting agar kedua pihak bisa tetap guyub dan rukun. Tidak ada yang dikalahkan dan tidak ada yang dimenangkan. Namun jika mediasi memang tidak bisa dilakukan, voting memang menjadi jalan lain,” jelas H.Ali Badri.
Ketua sidang yakni HR.Halim Sumenep akhirnya menempuh jalan mediasi. Kedua kandidat yakni H.Kamil dan H.Gunawan dipertemukan bersama beberapa panitia Muswil, dan juga tokoh kung mania yang kebetulan hadir. H.Ali Badri Zaini dilibatkan dalam mediasi tersebut.
Suasana muswil menjadi tidak adem ayem lagi. Beberapa peserta ada yang tidak setuju dengan mediasi tidak bisa tinggal diam. Namun mereka masih bisa dikendalikan. Sampai akhirnya proses mediasi selesai dan ternyata berakhir dengan tidak membuahkan hasil, maka jalan voting dilakukan dan menjadi pilihan.
Satu persatu undangan yang hadir dipanggil untuk menentukan suara lewat kertas yang disediakan panitia. Selesai menuliskan kandidat yang dipilih, giliran waktu penghitungan suara dilakukan. Saat itu nampak suasana menjadi tenang namun sedikit tegang. Usai penghitungan suara, diputuskan bahwa H.Gunawan Bangkalan mendapatkan 92 suara dan H.Kamil Pamekasan 76 suara.
Artinya bahwa H.Gunawan dinyatakan sebagai ketua terpilih sedangkan H.Kamil menduduki posisi sebagai wakil ketua. Dalam sambutan sebagai ketua terpilih H.Gunawan mengatakan akan melaksanakan program-program untuk memajukan hobi perkutut di Jawa Timur. Dan H.Kamil mengaku siap membantu untuk mewujudkan keinginan tersebut.