Dewata Bali BF Nengah Widana di Desa Nyitdah Kediri Tabanan: Kembangkan Trah Tukul Cetak Suara Tiga Warna
Sendirian mewakili Tabanan bermain perkutut tidak membuat berkecil hati. Nengah Widana tetap tekun berlomba sambil mengembangkan perkutut di rumahnya di Desa Nyitdah Kediri Tabanan. Sempat mengalami jatuh bangun, namun kini Dewata Bali BF bisa menikmati hasil dari perjuangannya yang lebih dari 10 tahun mengembangkan trah-trah burung lomba yang banyak disupport Wiras BF.
Di antaranya bermula dari kandang Samson bermaterikan Wira 666 (Wira K3 dengan TP 666) yang digandengkan dengan betina Wira Beaver Fall yang melahirkan Tukul. Tukul sempat meraih juara pertama hanging LPB 2014 dengan mendapat bendera tiga warna.
Ketika menginjak dewasa, Tukul hanya sempat dibawa beberapa kali ke lomba. Namun Nengah Widana lebih memilih memasukkan ke kandang. Di kandang 4 WD, Tukul dipasangkan dengan betina Wira K3 (Wira KU dengan Jupiter Thosiba). Dari perkawinan inilah kemudian meretaskan satu di antaranya bernama Arjuna yang sempat sebagai runner up dewasa junior LPB 2015 dengan raihan bendera tiga warna. Anak dari Tukul kemudian menyebar ke mana-mana. Rata-rata memiliki suara depan ngayun, tengah banyak dan ujung panjang dengan volume suara tipe sedang.
Beberapa di antaranya ditahan untuk materi indukan baik jantan dan betina. Untuk mempertahankan karakter Tukul, Nengah Widana kembali menyuntik dengan Wira K3 dan Wira Beaver Fall. Namun indukan trah dari K3 dan Beaver Fall diambil dari Mika BF karena kedua indukan ini dijebol oleh Mika BF Jogyakarta.
Dari 26 kandang yang kini dibangun, dengan nama kandang di antaranya penyanyi seperti Ebiet G Ade, Obie Mesakh, Crisye, Dedy Dores, Raka Sidan, tetapi ada juga Top 1, 4 WD, BM1, dll, seluruh materinya kental berdarah Tukul (Dewata Bali kandang 4 WD). Seperti di kandang BM1 yang sempat juara pertama piyik hanging LPB 2018 seri ke-6 yang diambil kung mania muda dari Tabanan. Ada juga kandang Samson yang dikawinkan dengan Wira Omiyakun (SPT dengan KPP 25) yang anakannya beberapa di antaranya diambil kung mania Jembrana yang kemudian banyak meretaskan anakan yang siap lomba.
Walaupun banyak trah Dewata Bali BF tersebar ke peternak yang melahirkan anakan tipe lomba, Nengah Widana tidak mau berhenti untuk terus berkarya. Trah Tukul memang diakuinya memiliki daya turun yang lumayan. Karena hampir pejantan dan betinanya yang dikembangkan karakter suara sedang depan ngayun tengah banyak dan ujung selalu dibawa. Namun Widana terus membidik materi untuk menyempurnakan karakter Tukul. Karena diakuinya kualitas suara perkutut terus berkembang. ‘’Kalau ingin mengikuti perkembangannya, tidak ada pilihan lain saya harus terus berinovasi,’’ terang Widana yang selalu berpenampilan sederhana yang kemarin juga ikut bergabung bersilaturahmi di markas H Salim.
Ketekutan Widana mengembangkan perkutut sejak sepuluh tahun lebih, kini berbuah banyak penggemar perkutut lahir di Tabanan. Bahkan Tabanan kini sudah memiliki kepengurusan daerah dan bahkan sudah memiliki lapangan baru. ‘’Kini saya tidak sendirian lagi, sudah ada banyak teman yang bisa diajak ke lapangan,’’ tambah Widana. *kb3