News

Dari Musda PBI Jatim, ada PR buat PBI Pusat

Pada hari sabtu kemarin (24/11) PBI Pengda Jatim memiliki dua agenda kegiatan pertama Sarasehan tentang pelestarian burung sebagai pendukung daya tarik wisata dan peningkatan jumlah pengunjung museum. Sedangkan dihari yang sama,soreharinya dilanjutkan dengan acara Musda di hotel yang sama Singgasana Surabaya.

Dalam Musda kemarin dihadiri oleh hampir seluruh perwakilan cabang PBI, dan dibuka oleh ketua PBI Pengda Jatim  Heri Sugihono SH, MH yang langsung dilanjutkan masuk acara penyampaian laporan dari kegiatan cabang. Dalam peyampaian laporan masing-masing cabang ternyata ada beberapa masalah berbeda yang dialami setiap cabang.

Dari Musda PBI Jatim
Dihadiri oleh hampir seluruh PBI Cabang

Seperti cabang Blitar yang kendala utama adalah masalah interen pengurus, yang mengakibatkan tidak berjalannya organisasi dengan baik, sehingga program kerja selama setahun ini tidak berjalan, kalaupun berjalan hasilnya belum maksimal. Seperti  pendataan penangkar,di kota dan kabupaten Blitar cukup banyak penangkar tapi belum bisa didata semuanya apalagi dibina. Karena belum adanya kebersamaan dipengurus maka sulit untuk menggelar lomba yang sudah di jadwalkan sebelumnya.

Sementara untuk cabang Probolinggo untuk program pelestarian sudah berjalan, meski untuk sosialisasi ring PBI pada peternak masih sulit diterima karena kendala harga yang dianggap masih mahal oleh peternak. Kendala itu juga dialami oleh hampir kebanyakan cabang saat mengenalkan ring PBI pada peternak. Sementara untuk penyelenggaraan lomba, PBI  cabang Probolinggo yang telah dijadwalkan bisa diselenggarakan, hanya untuk tahun depan menurut Imam jadwalnya masih belum ditetapkan.

Dari Musda PBI Jatim
Semangat kebersamaan, diabadikan lewat foto bersama setelah acara selesai

Sementara itu ada beberapa cabang yang belum  menentukan jadwal lomba karena harus berkoordinasi dengan pengurus lain. Sedang  dua cabang yang belum mau minta jadwal yakni Jember, hal itu dikarenakan sang ketua belum tertarik ambil jadwal sebagai bentuk protes, karena sempat kecewa dengan oknum fungsional PBI, yang tidak melihatnya sebagai keluarga besar PBI.

Hal itu diungkapkan Suparto dimana saat menurunkan burungnya dilomba, burung sama sama kualitas kerjanya juga tak beda jauh, kenapa juri lebih menjuarakan burung lain, bukan memilih burung milik teman PBI?. “Kalau kualitas beda jauh, saya ndak masalah dikalahkan. Tapi kalau sama sama bagus mbok ya milik teman sendiri yang diutamakan,” ujar Suparto.

Sementara untuk PBI cabang gresik yang diwakili langsung oleh ketuanya H.Said, juga melayangkan protes soal ketid akadilan sanksi pada pengurus fungsional yang senior dan yunior, karena itu minta pusat untuk bisa bijak dan adil. Untuk jadwal lomba PBI cabang Gresik tahun depan akan berkoalisi dengan PBI Mojokerto. Dari hasil Musda kemarin disumpulkan bahwa beberapa cabang minta pada pusat untuk melakukan pembenahan pada fungsional, kedua mekanisme antara kabupaten dan kota, terakhir jadwal munas untuk segera diberitahukan ke cabang.  *KONBUR

Related Articles

Back to top button