Akses antar Arjun meraih podium juara hingga merebut juara umum SF, Abah Hudan 911 SF juga sempat mentake over salah satu burung juara di Danyon Arhanud 2 “Marinir Cup” Surabaya (21/8) kemarin.
Cukup diakui memang bahwa disetiap perhelatannya di berbagai even lintas even, nama Abah Hudan 911 nyaris tak pernah absen di kolom daftar juara. Apalagi di setiap gelaran SMM yang menjadi trendsetter lomba modern di dunia perburungan saat ini, nama-nama burung milik pria yang selalu low profile itu seolah-olah masih sulit untuk tertandingi.
Bahkan tak hanya tercatat satu atau dua burung yang berhasil mengantarkan namanya di jajaran para pemain papan atas, namun cukup banyak gaco yang silih berganti mampu mempertahankan tradisi juara di berbagai lomba besar hingga nasional. Mulai dari Arjun, Rock N Roll, Brahmasta, Hellboy, Pendekar, Kalimosodo, Sadis, Ganas hingga Lokomotif dan beberapa gaco lainnya yang kerap mengangkat bendera 911 SF.
Kerennya lagi di gelaran yang dimotori Firmansyah selaku ketua pelaksana itu, Arjun sang gaco terlawasnya yang usianya tak lagi muda ternyata masih menunjukkan kualitasnya di depan juri SKM yang bertugas. Turun di kelas utama BVP A, burung yang menempati nomer gantangan 18 tersebut tak perlu menunggu waktu lama untuk bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
Selain unggul dalam memainkan irama lagu yang sangat bervariasi, aksi roll tembak panjang-panjang mulai dari Cililin hingga Kenari ditambah dengan suara kasar plus volume tembusnya membuatnya jadi pusat perhatian kicaumania yang turut menyaksikan aksinya dari luar pagar gantangan. Apalagi dalam aksinya, aksi sujud-sujud yang memperindah performanya juga turut dimunculkan beberapa kali.
Untuk durasi kerja juga bisa dibilang sangat totalitas, lantaran 10 menit penjurian tak lantas membuat tenaganya berkurang. Bahkan di menit-menit akhir, Arjun justru berkali-kali terlihat memuntahkan pukulan-pukulan panjang yang menjadikannya makin sulit terkejar lawan-lawannya. Maka tak ada pilihan lain baru juri untuk mendaulatnya sebagai peraih juara 1 berkat perolehan 3 bendera koncer A.
Keberhasilan Arjun menyumbangkan tropi juara juga diikuti Pendekar di sesi Murai Batu Meriam A. Walau tak secemerlang Arjun, namun setidaknya Pendekar masih bisa menambah koleksi tropi juara dengan menduduki posisi 3 besar.
Di kelas Cucak Ijo, Abah Hudan juga tidak ingin ketinggalan untuk mengantarkan amunisinya meraih prestasi. Salah satunya ditorehkan Dalang di kelas utama yang sukses meraih podium 3, serta Sentiyaki yang tampil gemilang dan sekaligus merebut tropi juara 2 kelas Amanah B.
Dengan perolehan poin yang salah satunya dikumpulkan gaco2 terbaiknya itulah, menjadi modal utama bagi Abah Hudan untuk menambah satu lagi tropi ekslusif berupa replika peluru dengan tinggi sekitar 1 meter sebagai juara umum SF.
Selain itu ada yang menarik pada perhelatan kali ini. Meski dikenal memiliki segudang burung jawara dengan kualitas yang tak diragukan dikancah perburungan Tanah Air, ternyata tak menghentikan langkah Abah Hudan untuk terus memperkuat squadnya dengan menambah satu lagi gaco.
Yup, saat berlangsungnya pertarungan di kelas MMS A yang dijubeli burung-burung andalan komunitas yang digawangi Om Sugeng selaku ketua panitia, pandangan mata seorang Abah Hudan seolah-olah banyak tertuju pada peserta nomer 13. Betapa tidak. Dominan aksi pukulan panjang-panjang yang diperkuat dengan power kerasnya serta kinerjanya yang full durasi, membuatnya terlihat paling mendominasi jalannya pertandingan. Sehingga tanpa ragu-ragu lagi, bendera koncer A tertancap di nomer yang ditempatinya.
Adalah Prosecutor amunisi Om Aho MMS, yang langsung memikat hati Abah Hudan untuk meminangnya. Dan untuk besarnya maharnya sendiri, pengurus SMM itu enggan membocorkannya. “Rahasia mas, yang jelas Ndak mahal sih,” ujar Abah Hudan via Whatsapp yang akan mempersiapkan gaco tergress ya itu menuju SMM feat Robinson pada Minggu 28 Agustus 2022 esok.*
