Dangkel Cup 1 Sragen – The Rock Berjaya Ditengah Persaingan Sengit Di Kelas Kacer

Minggu 7 Maret 2021, Kabupaten Sragen punya gawe bertitel Dangkel Cup 1. Gelaran yang dihelat oleh EO Garuda Indonesia berlokasi di Kemalang, Masaran, Sragen, Jawa Tengah. Selain dari kawasan Sragen dan sekitarnya, peserta juga datang dari Karanganyar, Sukoharjo dan Solo. Ada Js Pro Team, Mokle Solo, Kenari Solo Ora Sepele dan masih banyak lagi. “Kita bawa 3 burung, murai batu, cucak hijau, dan kacer. Kita memang ingin bersilaturahmi, kalah menang tetap disukuri,” ujar Aji Solo Timur dari Js Pro.

Lain dengan even seperti biasanya, lomba ini digelar tanpa pagar. Peserta dibebaskan untuk mendekat dan mengamati semua burung yang tengah bertanding secara leluasa. Menariknya, panitia tak harus berkoar- koar mengingatkan peserta untuk tidak  berteriak seperti atmosfir lomba pada umumnya. Penonton tertib untuk tidak berteriak sehingga suasana terlihat lebih santai dan enak dinikmati.

“Iklim  lomba seperti ini memang sudah kami biasakan dari dulu agar lomba burung lebih kondusif. Bagi yang berteriak akan kena sanksi. Misalnya harusnya dapat koncer A akan didegradasi menjadi C. Sebagai catatan, gantangan Garuda Indonesia  ini menjadi barometernya lomba non teriak di Solo Raya,” papar  Jack Kingsroad, pimpinan Garuda Indonesia.

Sementara itu, dari arena lomba, fenomena yang menyita banyak perhatian adalah kelas kacer. Kota Sragen memang dikenal sebagai gudangnya kacer-kacer mumpuni baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Selain itu, pada lomba ini,  kacer-kacer dari daerah Solo dan sekitarnya juga ikut meramaikan perhelatan ini. Tak pelak, kelas kacer menyuguhkan aroma persaingan yang sangat-sangat sengit dan inilah pertandingan antar master kacer yang layak untuk disimak.

Kesan itu setidaknya terlihat pada kelas pembuka yakni Kacer Hanan Cargo. Hampir semua burung yang berjumlah sekitar 40 lebih memperlihatkan kepiawaiannya berolah vokal. Cuaca panas membuat burung berwarna hitam putih ini terlihat benar-benar ngotot dari awal hingga akhir. Dari semua burung yang tampil menawan tersebut juri akhirnya memilih kacer Raden Mas milik Hanan Purnomo sebagai kampiun dikelas ini, diikuti oleh Gladiator dan Sakti di tempat kedua dan ketiga.

Persaingan sengit itu kembali diulang di kelas Kacer Raja Pion. Meski diterpa angin, kacer-kacer yang bertanding siang itu tak melempem dalam bersuara. Mereka tetap fight ditengah goyangan angin. Inilah salah satu nilai plus dari kualitas kacer yang bertanding di arena ini. Keluar sebagai juara dalam kelas ini adalah kacer The Rock milik Bintang Doni yang tergabung dalam HPSR. Menempel di tempat kedua adalah kacer Reog milik Oncom yang sore itu juga tampil menawan. Keperkasaan The Rock tak sampai disitu saja, dikelas Saklar Syariah, The Rock kembali berjaya menempati peringkat pertama. Alhasil The Rock mencetak dobel dalam Dangkel Cup 1 ini, sungguh prestasi yang luar bisa ditengah rivalitas yang begitu sengit.

Adapun dikelas murai batu, MB Parikesit berhasil memenangi kelas utama, menyisihkan 41 pesaingnya. Burung yang baru 4 bulan lalu dibeli oleh Mul Epek Sragen ini tampil sempurna di kelas ini, baik dari segi variasi lagu, durasi, gaya, maupun volume. Kemenangan ini  ini menambah daftar panjang  prestasi MB Parikesit.

“Selama saya pegang Parikesit sudah mengoleksi 12 juara pertama dan sekali juara kedua. Menjadi juara kedua ya baru kali ini mas yaitu pada  kelas Hana Cargo,” ungkap Mul Epek saat bertemu tim Kontesburung.com.

Sementara di kelas cucak hijau, CH Hulk milik Rian Care dan CH Perompak  milik Bagas Rico berbagi gelar juara pertama. Pada sesi pertama yakni kelas Oxivoice, CH Hulk moncer terlebih dahulu. Namun pada sesi kedua CH Perompak lah yang gantian menyabet gelar juara pertama. “Biar semua orang juga merasakan gelar juara,” kata Bagas Rico mengenai distribusi gelar juara dikelas cucak hijau.

Tak hanya murai batu, cucak hijau dan kacer yang dijubeli peserta, pemain-pemain kenari pun juga ikut mendukung gelaran ini. Seperti kata Jack Kingsroad, gantangan ini memang memiliki massa tersendiri, setiap digelar lomba pengunjung setianya pasti bakal hadir. Kapasitas gantangan yang berjumlah 42 nomor terisi sekitar 70 persen.

Di kelas kenari ini, salah satu penampil terbaik adalah kenari V6 milik Wahyu K3B SF Karanganyar. V6 menempati podium puncak di kelas Hana Cargo. Berada di gantangan no 7, V6 tampil menawan dengan durasi 1 menit up serta jeda rapat. Kelebihan lain volume V6 terbilang mumpuni. Kemenangan tersebut menambah deret panjang prestasi membanggakan V6. Sebelumnya V6 juga tampil gemilang di Sunarto Cup dan Sedulur Zuu. “Minggu depan akan saya mainkan lagi di Laga Amal yang akan digelar tanggal 14 Maret 2020 di SMA PGRI Sragen. Semoga tetap stabil,” kata Wahyu optimis.

Selain Laga Amal, Kota Sragen juga punya gawe lagi 4 April mendatang dengan gelaran BnR bertajuk Oxibird Cup 3 yang diprediksi bakal berlangsung meriah. Adapun gelaran lainnya adalah Valentine Istimewa 14 Maret 2021 dan Power Gacor 28 Maret 2021. Selamat Bertanding.yon