Cucak Hijau Zamrud Milik Wahid FIA Depok, Burung Rumahan Yang Prestasi Di Lapangan
Membeli burung yang kelak bisa prestasi di lapangan ternyata tidak harus berharga mahal. Burung rumahan pun bisa dijadikannya prestasi di lapangan. Ini yang sudah dibuktikan Wahid FIA dari Inyonk BC bersama Enim perawat andalannya dia menampilkan Zamrud. Bagaimana saja kiatnya?
Sebelum memutuskan membeli seekor burung, memahami karakter dan materi kualitas burung menjadi salah satu kunci utamanya. Dengan modal itu sang pemilik atau perawat tinggal memolesnya.
Begitu juga dengan Wahid dan Enim sang mekaniknya, beli burung tidak mesti harus berharga mahal. Yang penting bagaimana mengkondisikan burung yang sudah memiliki dasar bagus hingga menjadi lebih berkualitas saat ditampilkan di lapangan. Dengan perawatan maksimal.
Suatu ketika, dia medapatkan seekor cucak hijau peliharaan orang rumahan alias bukan pemain lomba. Ternyata burung yang dinamainya Zamrud tersebut memiliki kualitas materi hebat. Setelah dirawat beberapa pekan dicobanya ke sebuah latpresan, dan hanya hitungan 2 pekan burung langsung bisa juara.
Kemudian dilanjutkan ke even-even lainnya. Yang paling gres burung ini baru saja tampil cemerlang dieven Kampung Burung BnR Featuring Cakrawala Jakarta.
Ini tak lain burung ini memiliki berbagai keunggulan, baik materi irama lagu maupun durasi kerja serta volumenya. Isian tembakan kapas tembak yang diselingi lagu kenarian kerap ditampilkannya selain materi lagu yang lainnya.
Selain Zamrud, dia juga masih menyimpan cucak hijau handal lainnya yakni Si Boy yang juga sering prestasi. Diluar jenis cucak hijau Wahid juga masih menyimpan beberapa jawara handal lainnya dijenis kacer seperti Sapu Jagat, Rajawali dan lainnya serta murai batu bernama Sapu Jagat,
Lantas bagaimana kiatnya mengorbitkan burung rumahan menjadi jawara lapangan? Menurut Enim, sang mekanik, tidak ada perawatan khusus. Perawatan standar lazimnya jenis cucak hijau. Selain kebutuhan pakan utama buah seperti pisang dan papaya juga ekstra fooding jagkrik rutin setiap pagi 3 dan sore 3 ekor jangkrik. “Kecuali kalau sudah dilapangan, ditambah ulat hongkong tidak lebih dari 5 ekor,” jelas Enim.
Kebutuhan mandi jemur dilakukan setiap hari, mandi rutin pagi dan jemur lama itu yang dilakukan kesehariannya. Bahkan penjemuran bisa sampai 2 – 3 jam. Namun itu tergantung kondisi cuaca. Penempatan di kandang umbar dilakukan seminggu 3 kali. Yang penting setelah turun lomba di hari Senin langsung masuk kandang umbaran sambil diberikan buah pepaya untuk meredam birahi setelah ketemu lawan. Dengan perawatan standar tersebut Wahid dan sang perawat mampu membuktikan burung rumahan menjadi seekor jawara di lapangan. *kb4.