Cristal BF Surabaya, Cetak Segudang Perkutut Prestasi dan Kandangnya Dijebol Farm Thailand

Bagi kung mania tanah air, nama Cristal Bird Farm Surabaya bukanlah nama asing ditelinga mereka. Ketika mendengar nama Cristal Bird Farm, mereka pasti tertuju pada sosok Asen, sang pemilik farm. Sudah tak terhitung lagi berapa banyak catatan prestasi yang berhasil dibukukan. Bahkan catatan prestasi yang paling menggembirakan adalah Cristal Bird Farm menjadi satun-satunya farm asal Indonesia yang ternaknya pernah dijebol oleh peternak Thailand.

“Sekitar tahun 2013 silam, Diamond Farm asal Narathiwat Thailand menjebol kandang ternak Cristal. Tentu ini sebuah kebanggaan bagi saya karena farm Indonesia dinilai memiliki kualitas bagus sehingga mereka mau menggunakannya,” terang Asen tanpa menyebut nilai transaksi yang disepakati.

Adapun indukan yang dijebol berasal dari kandang Cristal A.19 bermaterikan indukan jantan Cristal A.12 dengan pasangannya Cristal C.9. Dan kandang Cristal B.9 dengan materi indukan jantan DL K.7 dengan indukan betina Cristal C.9. Menurut Asen jebol kandang ini sebagai bentuk saling mengisi antara peternak Indonesia dan Thailand.

Prestasi berikutnya yang ditorehkan Cristal Bird Farm adalah anakan berjenis kelamin betina dari kandang Cristal A,11 (TPP T.7 X TPP T.6), dipakai Dudi Farm Thailand dan mencetak burung bernama Superman yang berprestasi diberbagai lomba di Thailand. Saat ini indukan Cristal A.11 sudah pindah kandang ke Cristal C.7. Dari kedua indukan inilah muncul nama-nama perkutut jawara salah satunya Sarmila, orbitan H.Nuri Jakarta jawara LPI 2015.

Kandang lain milik Cristal yang menjadi buruan peternak luar negeri adalah Cristal C.3 (PDN 666 X TL 51). Sederet peternak luar negeri banyak yang menggunakan anakan dari kandang tersebut untuk dijadikan materi indukan. Mereka adalah AD Farm Thailand, HIKL Farm Thailand, ZNB Farm Thailand, HHH Farm Thailand, HJST Farm Thailand, BK Farm Bangkok dan LKMO Farm Kuala Lumpur Malaysia.

Untuk bisa mendapatkan anakan dari kandang Cristal C.3, peternak luar negeri harus membooking terlebih dahulu. Nilai booking untuk setiap produk yang lahir sebesar 50 ribu Baht atau 25 juta rupiah. “Nilai bookingan untuk kandang Cristal C.3 itu riil dan tidak ada rekayasa. Saya memasang harga segitu dengan pertimbangan yang sudah saya pelajari,” lanjut Asen.

Ada juga kandang yang produknya menjadi buruan kung mania tanah air yakni kandang Cristal B.3 (ND 05 X ND.03). Dua produk yang lahir dari kandang tersebut adalah Bintang JBM dan Berlian JBM. Ada juga kandang Cristal DDD (TL 444 X AD 34), muncul produk bermana Raja Salman yang diorbitkan Ian Suta Salatiga.

Diakui oleh Asen bahwa dari sekitar 15 kandang ternak yang kini dimilikinya, 70 persen indukan berasal dari import dan sisanya ring Cristal. Keputusan ini diambil bukan karena dirinya fanatik terhadap indukan import, namun karena kebutuhan yang tidak bisa dikesampingkan.

“Selama ini saya memantau burung produk Indonesia dan import, ternyata lebih bagus import, makanya saya harus menggunakan burung import agar produk saya memiliki peluang lebih besar untuk bisa mencetak burung bagus,” kata Asen lagi.

Dinilai oleh Asen bahwa produk import selalu mampu menghasilkan produk lebih bagus dari sebelumnya, sehingga ini dipilih sebagai referensi untuk dijadikan penghuni kandang miliknya. “Terus terang saya salut dengan peternak luar yang mampu mencetak burung ternak dengan kualitas yang lebih bagus dari sebelumnya,” sambungnya.

Kenyataan inilah yang membuat dirinya kini memberikan apresiasi kepada siapapun yang menggunakan produk Cristal dan mampu mengorbitkannya dengan prestasi tingkat nasional yakni Liga Perkutut Indonesia berhasil menembus posisi tiga besar, maka Asen akan memberikan keturunan berikutnya atau adik burung tersebut kepadanya.  *kb10