NewsTips Trik

Cara Merawat Murai Batu Trotol Tipe Panas dan Tipe Dingin

Kontesburung – Keberhasilan merawat Murai Batu ditentukan dari proses perawatan saat burung masih berupa trotolan atau anakan.

Sehingga yang diperkukan adalah harus paham dan mempunyai talenta cara merawat burung kesayangannya.

Burung murai batu trotolan adalah burung murai yang masih berusia sekitar 10 sampai 12 hari. Atau burung anakan yang belum mutasi bulu dewasa.

Lalu bagaimana cara merawat burung trotolan Murai Batu agar saat besar nanti bisa jadi jagoan lomba?

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar murai batu trotol bisa gacor dan berkualitas.

Berikut 4 tips penting merawat burung Murai Batu trotol agar menjadi burung yang berkualitas dan memiliki mental juara.

Ada pun cara ini bisa dibagi menjadi beberapa tahap atau kategori yakni:

1. Karakter

Karakter atau tipe burung Murai Batu bisa digolongan dengan suhu tubuh. Hal ini penting bagi pemilik untuk mengetahui tipe dasar murai batu yang dirawat.

Umumnya para kicau mania menyebut karakter tersebut dengan tipe panas dan tipe dingin.

Hal itu salah satunya bisa dilihat dari pemberian extrafooding dan perawatan yang tepat untuk masing-masing tipe burung.

Selain itu, tipe dua murai batu ini juga dapat dilihat dari reaksi saat si burung dijemur.

Biasanya, Murai Batu tipe panas, jika dijemur sebentar saja sudah gelisah, artinya burung tersebut tidak menyukai hawa panas.

Sedangkan murai tipe dingin, saat dijemur burung akan merasa nyaman dan menikmati proses tersebut.

2. Setelan Extrafooding

Setelsh memahai dua karakter atau dua tipe tersebut, yang harus dilakukan selanjutnya adalah menentukan setelan extrafooding yang tepat.

Burung tipe panas bisa diberikan extrafooding yang bersifat dingin, ulat bambu, ulat pisang dan kroto. Sebab jenis extrafooding tersebut bersifat mendinginkan suhu tubuh burung.

Baca Juga :  Sahabat SEO Part V, BMS BC Mojokerto - Dapat Bonus 1 Juta plus 2 Kali Raih Jawara, MB Semeru Kian Tak Tertandingi

Sedangkan untuk murai batu tipe dingin, bisa diberi extrafooding yang bersifat panas, seperti jangkrik, ulat hongkong dan kelabang.

Tetapi meski demikian, pemberian extrafooding tersebut tidak boleh berlebihan supaya burung tidak mengalami minus atau over.

Pemberian extrafooding baik untuk tipe panas maupun dingin, perlu disesuaikan dengan kondisi cuaca, kesehatan burung dan porsi yang pas pada setiap masing-masing burung.

3. Pemasteran

Pemasteran atau pengisian adalah proses melatih burung untuk menirukan suara-suara lain. Bisa dilakukan dengan burung asli maupun dengan suara music box/smartphone.

Murai Batu trotol wajib di master, agar memiliki kualitas bagus. Waktu yang tepat untuk memasterkan murai batu adalah pada malam hari atau saat istirahat.

Pemasteran dapat dilakukan tetap dengan sangkar burung dikerodong.

4. Pengkerodongan

Penerapan pengkerodongan pada sangkar burung bisa dilakukan dengan cara semi ablak dan full krodong.

Full kerodong agar burung tidak terlalu sering melihat burung sejenis atau jenis burung fighter lainnya. Hal ini bertujuan agar sifat fighternya tetap terjaga. Umumnya dilakukan pada burung jinak.

Sedangkan semi ablak berfungsi agar Murai Batu masih bisa melihat burung lain maupun orang berlaku-lalang agar tidak gampang kaget namun tetep memiliki mental fighter dan tidak takut saat ingin berkicau. Penerapan semi ablak bisa dilakukan pada burung giras hingga semi giras. (*)

Related Articles

Back to top button