Perkutut

Bulgaria Tampil Gemilang, Ramah dan Ori Unjuk Gigi di Gelaran Cikeas Cup 2018 Bogor

Gelaran Seri Perdana Cikeas Cup 2018 dilapangan Cikeas Bird Farm Cikeas, pada Minggu 23 Desember 2018, berlangsung cukup meriah dalam suasana yang cukup akrab dan kondusif . Bahkan hajatan yang sekaligus lounching kembali di bukanya lapangan Cikeas ternyata juga mampu menyedot perhatian kung mania dari seluruh plosok kota di Jakarta, Tangerang, Bogor, Depok dan sekitar Bekasi.

Bulgaria orbitan Jordi bf raih juara pertama Kelas Dewasa

Sementara jalannya lomba sendiri benar-benar penuh kejutan dan sukses luar biasa. “Alhamdulillah, ajang perdana Cikeas Cup 2018 dapat berjalan dengan baik, sebagai panitia kami mengucapkan terimakasih banyak atas perhatian dan dukungan para peserta yang telah mensupport dan menyukseskan lomba ini. Semoga kedepannya lapangan Cikeas ini bisa terus di gunakan oleh para kungmania agar hobi burung perkutut di tanah air bisa berkembang lebih baik lagi,” ungkap Reza Matsani salah satu wakil panitia penyelenggara.

Keseruan lomba Cikeas Cup 2018 kali ini adalah pertarungan sengit jago-jago debutan terbaru untuk menjadi yang terbaik. Seperti persaingan di kelas dewasa atau kelas senior. Bahkan duel sengit Bulgaria yang di usung Yusuf partner team Jordi BF Tagerang.dan Sanjaya yang menjadi jawara favorit Mr Yos betul –betul jadi pertarungan yang sangat menarik.

Jawara anyar Bulgaria, ring Sha Sha milik Awieh Jordi Tangerang yang memang lebih rajin berhasil menjadi yang terbaik setelah tampil cukup prima selama empat babak penuh. Perjuangan Bulgaria siang itu memang luar biasa apalagi dibabak awal kualitas suaranya nyaris sempurna. Diposisi juara runner up akhirnya di tempati oleh Sanjaya debutan Mr Yos Bogor yang sukses menahan laju  Rhithem ring Fox  jago andal H Sulaeman/Biyan Kebumen.

Ramah, andalan H.Holili sukses menjadi juara pertama kKelas Piyik Yunior

Untuk kelas Piyik Yunior pertarungan rada unik, Ramah jago andalan H Holili yang tidak diduga-duga berhasil melejit sebagai yang terbaik. Jago H Holili memang punya kualitas suara oke serta stabil sejak babak pertama. Terbukti, di awal-awal babak langsung menggebrak sempurna dengan meraih bendera 4 warna.

Baca Juga :  Pendaftaran Konkurs Permata Bird Farm Cup Bangkalan Sudah Dibuka, Pastikan Tiket Sudah Ditangan

Di lanjutkan 3 warna hitam di babak kedua dan diakhiri dengan menyabet bendera 3 warna hitam di babak akhir. Jawara bergelang Safa ini sukses menggeser posisi Sadewa, ring Saba BF milik Ferry Sanjaya yang sejak awal telah di gadang-gadang untuk menjadi yang pertama.

Pasalnya Sadewa mulai memperlihatkannya kehebatannya sebagai  salah satu burung terbaik di kelas Jabodetabek. Selaik Ramah dan Sadewa jago anyar yang mulai menunjukan kualitasnya adalah Traktor milik Faisal Kohin kung mania baru mantan juri Nasional burung ocehan Jakarta.

.           Sementara dikelas Piyik Hanging Bulu Coklat, penampilan Ori, ring Naga Muba, jago anyar M Zainal Karawang nyaris tak tertandingi, meskipun di babak awal Amoco, ring Thayru BF berhasil mengalahkan poinnya tapi Ori dapat membalik keadaan karena mampu tampil menawan dengan mengaet bendera 3 warna hitam di babak kedua dan di lanjutkan dengan poin 43 di babak ketiga dan babak terakhir.

Ori jago M.Zainal berhasil menyingkirkan lawan dan pastikan sebagai juara pertama Kelas Bulu Coklat

Kualitas suara Amoco kali ini memang cukup ciamik dan stabil nyaris sejak awal perolehan poinnya juga cukup baik 43,5 meski begitu jago M Nur Pamulang ini puas sebagai juara kedua . Sedangkan Saolin/ring Bacan BF yang baru pertama kali tampil kali ini mampu menempati posisi juara ke tiga setelah di babak keempat berhasil mendulang poin 43 seperempat.

Diakhir lomba Yance sebagai pemilik lapangan lomba menyampaikan terima kasih atas kerjasama yang baik ini,Sebagai pecinta burung perkutut tentunya kami menyambut baik inisiatif dan perjuangan Pengwil DKI Jakarta untuk mengaktifkan kembali lapangan Cikeas. Apalagi di Jabodetabek lapangan lomba banyak yang telah beralih fungsi menjadi gedung–gedung pencakar langit.

Harapan kami lapangan Cikeas ini tidak hanya dapat menambah semarak dan ramainya lomba burung perkutut juga dapat menjadi penyambung tali silaturrahmi antar kung mania di tanah air dan pemersatu bangsa Indonesia. “Semoga ini jadi yang terbaik,hobi burung perkutut tetap bergema di bumi Indonesia,” tegas Yance.

Baca Juga :  Selain Marcopolo, Janitra BF Bogor Konsisten Orbitkan Jawara Tangguh

Dan mohon maaf bila di even Cikeas Cup ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Sampai berjumpa lagi pada even Cikeas selanjutnya yang tentunya lebih besar dan meriah.

Related Articles

Back to top button