Bintang Timur Tunda Pesta Kemenangan Tuan Muda dan Monster di Latber Asik Seri III Sidoarjo, Samudra Cinta dan Deposito Rebut Podium Pertama.
Latber Asik Seri III, Minggu 05 Mei 2019 benar-benar menyuguhkan kompetisi burung-burung dengan selisih nilai yang sangat tipis. Tekanan demi tekanan yang diberikan oleh masing-masing peserta, menjadikan perjalanan penjurian selama empat babak berlangsung dalam suasana seru dan menegangkan.
Tak ada kata kompromi bagi lawan yang berjuang memperebutkan mahkota juara dibarisan depan, baik di atas kerekan ataupun gantangan. Cuaca cerah dan cenderung panas, semakin menambah sengitnya persaingan. Lapangan Puri Indah Sidoarjo yang menjadi lokasi acara menjadi saksi bisu betapa serunya perjuangan para perkutut untuk meraih hasil terbaik.
Juri yang bertugas di dalam lapangan, benar-benar dihadapkan pada pilihan untuk menentukan siapa yang layak menjadi jawara di masing-masing kelas yang dibuka. Setelah melalui empat babak penjurian, di Kelas Dewasa Bebas, Bintang Timur, perkutut yang sengaja didatangkan dari Bandung berhasil menghambat laju lawan.
Dikerek pada nomor 46, perkutut orbitan Gagak dinobatkan sebagai juara pertama. Raihan bendera tiga bendera hitam pada babak pertama dan kedua, nampaknya menjadi pengaman baginya untuk meraih hasil bagus. Menginjak babak ketiga, Bintang Timur masih unggul dengan raihan bendera tiga warna.
Sampai akhirnya dibabak penentuan, perkutut bergelang Brahmana ini membuat lajunya semakin meninggalkan lawan dengan raihan bendera 4 warna. Di urutan kedua, Tuan Muda andalan H.Fud yang mencoba memberikan perlawanan tak mampu berbuat banyak. Raihan bendera tiga warna pada babak pertama, ditambah bendera tiga warna hitam pada babak kedua, ketiga dan keempat tidak membuat posisinya berubah.
Akhirnya perkutut yang dikerek pada nomor 60 harus menerima penghargaan diurutan kedua. Begitu halnya dengan Monster, jago Budi SP yang dikerek pada nomor 84 juga tidak berhasil menunjukkan keperkasaannya. Raihan bendera tiga warna hitam pada babak pertama, kedua dan keempat serta tiga warna hitam pada babak ketiga mengantarkan perkutut ternakan Atlas pada posisi ketiga.
Di Kelas Piyik Yunior atau Setengah Kerekan, Samudra Cinta andalan anyar Nawang Triton Surabaya tampil tanpa perlawanan. Meski tampil untuk pertama kalinya dikelas tersebut, tidak membuat perkutut bergelang Stya ini demam panggung. Terbukti dari raihan bendera tiga warna hitam pada babak pertama, tiga warna hitam babak kedua, dua warna hitam babak ketiga serta dua warna babak keempat membaut jalan menuju podium paling atas terasa gampang dan mulus.
Bahkan perkutut ternakan Stya ini adalah satu-satunya peserta di Kelas Piyik Yunior yang berhasil menembus penjurian dengan nilai bendera tiga warna hitam. “Samudra Cinta baru pertama kali saya turunkan di kelas Piyik Yunior setelah usianya tidak bisa lagi turun di Hanging, saya bersyukur bisa menjadi juara pertama,” teenage Nawang yang dihubungi usai acara.
Begitu juga dengan Doberman andalan Rudy Akasa Bird Farm Surabaya yang sukses menempatkannya pada urutan kedua. Raihan bendera tiga warna rata selama empat babak berturut-turut mengantarkan perkutut yang dikerek pada nomor 10 bergelang Jimat ini menuju podium kedua.
“Hari yang sangat menyenangkan karena bisa meraih hasil bagus. Mudah-mudahan Doberman bisa terus eksis dan meraih juara disetiap even yang diikutinya,” jelas Ruddy Akasa yang hadir bersama istri tercinta. Dukungan inilah yang menjadi kung mania pendatang baru ini makin semangat menjelajah sengitnya perebutan daftar kejuaraan dibarisan depan.
“Alhamdulillah keluarga mendukung, jadi saya bisa lebih eksis dihobi perkutut,” imbuhnya. Diposisi ketiga berhasil didapat Asoka, milik Kades Banjar Sampang. Keberhasilan perkutut yang dikerek pada nomor 16, ternakan A&A diraih setelah mengkoleksi bendera tiga warna pada babak pertama, kedua dan ketiga serta dua warna hitam pada babak keempat.
Yang tidak kalah sengitnya adalah perebutan posisi kejuaraan di Kelas Piyik Hanging. Deposito Orbitan anyar Enggal FDR Rewwin Sidoarjo ditetapkan sebagai juara. Menempati nomor gantangan 121, perkutut ternakan Mutiara ini berhasil mengkoleksi bendera tiga warna selama tiga babak berturut-turut, yakni babak pertama, kedua dan ketiga.
“Burung ini adalah adik Samudra Cinta yang diorbitkan Nawang Surabaya. Mudah-mudahan prestasinya bisa terus eksis dilapangan dengan podium juara,” harap Enggal. Diurutan kedua, ada Halilintar andalan Ra Mahmud Bangkalan. Menempati nomor gantangan 41, perkutut ternakan CTP ini meraih bendera tiga warna pada babak pertama dan kedua, sedangkan di babak ketiga keempat meraih bendera dua warna hitam.
Dan diurutan ketiga ada Unyil, orbitan Yono Paiton. Keberhasilan perkutut ternakan SAE meraih hasil tersebut didapat setelah pada babak pertama dan kedua meraih nilai tiga warna serta dua warna hitam pada babak ketiga dan keempat. Tim Bulldog yang dikomandani Cak Goendul berhasil memboyong trophy juara di tiga kelas yang dilombakan.
“Kami berhasil memboyong kejuaraan di tiga kelas yang kami ikuti, yakni Kelas Dewasa Bebas, Piyik Yunior dan Piyik Hanging. Semua ini harus saya syukuri. ini semua berkat dukungan dan semangat rekan-rekan tim,” jelas Cak Goendul. Sukses peserta diikuti juga oleh keberhasilan panitia menghadirkan peserta. Menurut Bang Jay, penanggungjawab kegiatan, peserta kali ini lebih banyak dari gelaran-gelaran sebelumnya.
“Alhamdulillah peserta kali ini lebih banyak, terutama di Kelas Piyik Hanging. Kami harus menambah satu blok dari dua blok yang sudah disediakan karena peminatnya luar biasa,” papar Bang Jay. Sedangkan untuk kelas kerekan yakni Dewasa Bebas dan Piyik Yunior tidak satupun ada tiang kerekan yang kosong.
“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh peserta yang hadir dan meminta ma’af jika selama pelaksanaan ada hal-hal yang kurang berkenan,” lanjut Bang Jay. Hadir juga dalam kesempatan ini Ketua P3SI Korwil Jawa Timur, H.Gunawan dan Ketua Korda P3SI Sidoarjo, H.Sholeh.