Seolah terus berbenah. Selain menyiapkan bendera start, disediakannya timer hingga rolling juri yang lebih teratur, menjadikan gelaran SMM (Seduluran Murai Batu) feat ASA BF yang digebyar di gantangan Gagak Sakti BC Gresik pada Minggu, 31 Januari 2021 kemarin, semakin memberi kenyamanan bagi semua pesertanya.
Yup, benar saja. Keberadaan bendera start yang terlebih dahulu ditancapkan oleh para ladies SMM itu ternyata terbukti ampuh untuk mendisiplinkan peserta dalam menggantangkan gacoannya masing-masing tanpa harus saling menunggu lawan, karena jika telat dalam menggantangkan maka bendera start akan diambil dan kesempatan untuk koncer pun akan hilang. Yang tentunya hal itu menjadikan jadwal lomba yang telah ditentukan panitia jadi lebih tepat waktu dan disiplin.
Begitu juga dengan keberadaan timer yang diletakkan di area gantangan, menjadikan waktu rotasi juri dalam melakukan pemantauan burung juga lebih terkoordinir dan menjadikan semua burung peserta jadi lebih terpantau secara merata. Bahkan durasi waktu penilaian selama 13 menit itu juga bisa diketahui langsung oleh para peserta.
Alhasil perlombaan burung berkicau yang benar-benar fairplay dan nyaman bagi semua peserta tentu bukan hanya sekadar omongan atau jargon semata tapi dapat dibuktikan di lapangan. Hal itulah salah satunya yang bikin peserta selalu puas dan merasa ketagihan dengan even SMM, seperti yang dirasakan oleh Ega Prayudi Bhayangkara Delta.
“Sejak saya mengikuti beberapa gelaran SMM saya pribadi merasa puas, karena peraturan yang diberlakukan itu sangat fair karena juri benar-benar melihat kualitas burung dan tanpa adanya titipan dari pemain manapun,” ujar putra dari komedian Tukul Arwana yang sempat mencicipi manisnya berprestasi lewat aksi gaco andalan yang diberi nama Lawu sebagai juara 3 saat berlaga di sesi Murai Batu B.
Hal senada juga diungkapkan Edi MKS Surabaya, bahwa selama ikut di berbagai kompetisi burung berkicau, pria yang mengandalkan gaco yang diberi nama Bintang Penjuru itu cukup senang dan lebih nyaman kalau ikut even di SMM. Apalagi yang diperlukan untuk ikut berlaga di SMM itu hanyalah menyiapkan burung agar bisa tampil maksimal saat di lapangan.
Dan benar saja. Dengan persiapan yang matang, MB Bintang Penjuru pun masih mampu tampil on fire. Lagu-lagu yang menjadi pukulannnya disertai dengan roll plus power yang mumpuni dan ditambah lagi dengan show sujud yang beberapa kali terlihat, menjadikannya menarik perhatian juri yang bertugas.
Alhasil, MB Bintang Penjuru pun masih mampu membuat sumringah tuannya dengan berhasil menyumbangkan tropi juara 3 di sesi A dan runner up di sesi C. “Ya tentunya, saya akan menyiapkan kembali gaco saya tersebut untuk turun di evennya SMM berikutnya,” celetuk Edi MKS.
Kenyamanan tak hanya dirasakan para pemilik burung, sang joki pun banyak yang mengaku lebih asyik saat ikut lomba di SMM, diantaranya Amin Matrix yang mengawal gaco andalan Cahyo Matrix yakni Mascot. “Di sini kita nggak perlu teriak-teriak ke juri untuk memantau burung kita yang sedang bertarung, karena roling juri cukup teratur sehingga semua burung dapat dipantau dan apalagi pesertanya maksimal 25 gantangan,” ujar pria yang berhasil mengantar Mascot bertengger di posisi 5 kelas utama tiket Rp 2,2 juta.*
