Profil

Benard MAKS Surabaya: Ingin Angkat Kembali Gengsi Anis Kembang

Sekitar tahun 2000 an, Anis Kembang pernah menjadi burung yang sangat difavoritkan, hampir kebayakan kicaumania saat itu memimpikanmemelihara burung ini, hanya saja saat itu harga bakalannya cukup tinggi bahkan paling mahal dibanding burung ocehan lainnya. Bunyi tat tit tut saja harga tembus jutaan rupiah, sedang yang juara di latber harganya sudah puluhan juta rupiah.

Tapi sayang, kejayaan Anis Kembang tak berlangsung lama, harga saat itu mulai drop sampai murah sekali. Padahal usaha penangkaran yang dilakukan oleh peternak mulai membuahkan hasil dan terus berkembang pesat. Melihat kondisi saat ini sebenarnya dilomba anis kembang bisa berjaya lagi, karena dari segi apapun burung yang dulu populasinya banyak di NTB memiliki banyak kelebihan. Misalnya irama lagu, burung ini paling enak didengarkan, volumenya juga tidak terlalu kenceng sehingga enak didengarkan, untuk harga anakannya cukup terjangkau dan mencarinya juga mudah karena sudah banyak peternaknya.

Melihat potensi tersebut Bernad alah satu kicaumania Surabaya yang juga maniak anis Kembang, punya keinginan untuk menaikkan tahta Anis Kembang untuk  ia sejajar dengan burung favorit lain seperti Cucak Hijau, Murai Batu dan lainnya. Artinya kalau dilomba ia ingin Anis Kembang masuk dalam kelas yang bergengsi agar para juaranya memiliki prestise yang tinggi.

Karena itu Bernard mencoba berkoordinasi dengan beberapa tokoh penyelenggara lomba, untuk memasukkan Anis Kembang dalam kelas yang tiketnya ada ditengah, bukan yang paling murah. Memang respon para EO tidaktidak serta merta mengamini keinginan tokoh MAKS tersebut, tapi ada yang siap mendukung mulai tahun depan. Tokoh tersebut adalah H. Samsul Hadi seorang tokoh yang selama ini dikenal sebagai penyelenggara lombalomba bergengsi di Jogja.

Baca Juga :  Tampil Ciamik, Murai Meikarta Jadi Bintang di NzR Jabodeksi Cibubur

Samsul yang juga tokoh PBI Jogja siap membantu menfasilitasi keinginan komunitas Anis Kembang dengan mengangkat gengsinya melalui lomba lombabesar yang akan di gelar diJogja, mulai Piala Pakualam,  Piala Raja dan lainnya.Dengan diangkatnya gengsi Anis Kembang ini, Samsul berharap para pemilik Anis Kembang diseluruh tanah air bisa menurunkan jagonya dilomba besar yang digelar di Jogja.

“Mulai tahun depan saya siap mewujudkan keinginan teman teman komunitas Anis Kembang, dengan memasukkannya dikelas yang sejajar dengan burung seperti Murai Batu, Cucak hijau yang tiketnya sekitar Lima Ratus ribu rupiah, bahkan di Piala Raja nanti bisa masuk yang tiket Tujuh ratus ribu rupiah, dengan begitu pemilik Anis Kembang bisa lebih bersemangat dalam berlomba maupun dalam memburu prestisuntuk juara, sehingga burung ini bisa kembali m3njadi burung yang bisa dibanggakan,” ujar Samsul pada kontesburung.com.

Sebagai bentuk support komunitas Anis Kembang terhadap lomba bergengsi, minggu besok 2 Desember rencananya penggemar anis kembang dari banyak daerah akan turun dilomba tahunanAryawiraraja Lumajang. Mereka ingin ikut meramaikan lomba yang digelar dialun alun kota Lumajang berama kicaumania lain. *KONBUR

Related Articles

Back to top button