Banyak Cetak Burung Tiga Warna, Tetasan Kaswari BF Denpasar Diburu Kung Mania
Ketika jalan yang dipilih belum menemukan arah pasti, maka tidak ada pilihan kecuali mencoba mencari jalan alternatif. Itulah pengalaman H Sugik dan H Eddy, kakak beradik ketika menekuni lomba dan ternak perkutut yang tinggal di Kampung Jawa Denpasar.
Sudah banyak H Sugik menghabiskan dana untuk bermain darah agar bisa mencetak anakan lomba. Namun tidak pernah kesampaian lantaran pengusaha sate kambing di Ngurah Rai Tuban ini tidak begitu paham soal trah darah. Yang ia pahami yakni tipikal suara burung. Maka ketika mencoba focus menggambungkan tipikal suara dalam materi kandangnya, siapa yang menduga tetasan Kaswari BF mampu menggetarkan laga perkututan Bali. Banyak burung tiga warna netas dari kandangnya dan berhasil moncer di arena liga perkutut Bali.
Sebagai seorang pelomba dan sekaligus peternak, H Sugik dan H Eddy ingin mengorbitkan peternak Bali. Maka pada 2016, H Sugik membeli Bumi Ayu milik H Tholi asal Kampung Jawa Denpasar. Bumi Ayu sempat 4 kali meraih juara 1 dan kemudian dikenal sebagai suara menangis karena tarikan depannya mengayun. Ketika menemukan cewekan dengan tipikal yang dirasakan pas bergelang Sapta Pesona maka Bumi Ayu dimasukkan ke kandang k3. Hasilnya netas Black Mamba yang sempat juara 6 LPI Bali belum lama ini. Saudara dari Black Mamba dicoba dimasukkan ke kandang hasilnya juga lumayan bagus. Baru umur dua bulan sudah dipinang salah seorang juri untuk dicoba di Jawa.
Sempat Bumi Ayu dipasangkan dengan RA dari Madura yang menetaskan juara 2 dan 3 di kelas piyik hanging LPB ke-7 diberi nama Panca Pesona milik H Achmad Thosan, dan Dila kini jadi debutan Ashari yang sempat raih tiga warna. Belahan dari Dila yang dikira cewek ternyata jantan. Tipikal suaranya ciamik siap bakal turun di LPJT Situbondo.
H Sugik melihat Bumi Ayu punya daya turun yang bagus. Cewek apa saja yang dipasangkan mau menurunkan anakan yang tipikal suaranya seperti bapaknya bahkan lebih. Karena itu kini dikembalikan lagi dipasangkan dengan Sapta Pesona untuk mencetak bahan-bahan ternak.
Selain kandang k3 yang menjadi unggulan Kaswari BF, juga muncul anakan istimewa dari kandang k1 yang bermaterikan Niki dengan Sapta Windu. Salah satu anakannya Suling Bali yang masuk juara kedua kelas dewasa junior LPB ke-7. ‘’Anakan inilah yang kini banyak diboking teman-teman,’’ terang H Eddy yang merawat keseharian burung-burung kandangnya.
Di kandang k4 yang bermaterikan JBN (cucu dari Irama Agung) dengan Yossi juga meretaskan juara 5 dan 10 piyik hanging lpb ke-7. Wira dan Shanny di kandang k8 mencetak juara 8 di piyik hanging.
Selain k1, k3, k4, dan k8 masih ada 6 kandang favorit lagi yang meretaskan anakan-anakan yang moncer di lapangan. Di antaranya k2 bermaterikan TP 666 dengan Kaswari, k5 (Niki dengan Wira), k6 (Wira dengan Kaswari), K7 (AKN dengan Nero), k9 (JBN dengan Niki), k10 (Ulya dengan Kaswari).
Rata-rata H Sugik memilih indukan dari trah tipikal burung-burung berirama yang disandingkan dengan cewekan dengan tipikal tengah mukul ujung delosor.
Selain ring peternak Bali mendominasi kandangnya, juga kini mulai disupport dengan materi-materi baru seperti AKN, Ion, MTY, TP666 (cewek), juga adik dari Putra Klungkung bercincin Patimura yang sudah di markas Kaswari untuk bahan materi kandang.
Tetasan Kaswari BF yang banyak moncer dengan nilai tiga warna di arena LPB dan juga LPI beberapa bulan belakangan ini telah membuat kung mania Bali melirik tetasannya. Baik siang maupun malam, ada saja kung mania yang memantau piyik-piyikannya. Karena itu, lampu berukuran besar dipasang agar di malam hari burung mau bersuara. ‘’Bahkan teman-teman nunggu hingga tengah malam,’’ ujar H Eddy.
Sebagai seorang pemain terlebih lagi kini banyak meledoskan anakan berprestasi, Tim Kaswari siap untuk turun di berbagai event yang ada. Pekan depan tim Kaswari siap bakal menggetarkan ajang Liga Perkutut Jawa Timur yang digelar di Situbondo.
Salah satunya bakal membawa Bumi Ayu yang selama ini masuk kandang. Khusus Bumi Ayu memiliki babon jika dilombakan maka telornya dipindahkan ke kandang babon. Membawa juga adik Black Mamba, Dila dll.
Walau berada di lantai tiga, burung tetap produktif. Selain mendapat sinar matahari yang cukup juga dipasang uap air yang sewaktu-waktu keluar jika cuaca panas. Para pemantau juga bisa menikmati melalui gazebo yang teduh sambil minum kopi khas ramuan Madura. Bahkan hingga larut malam. Dengan harga yang sangat terjangkau buat para pemula, tetasan Kaswari kini menjadi incaran kung manai Bali bahkan dari Jawa. Untuk memudahkan komunikasi bisa menghubungi H Eddy di nomor 081337883599. *kb3