Andromeda Cup Rembang (9/9): Even PBI yang tembus 1150 Peserta di Daerah Pantura
Semangat Benny AP dalam meramaikan perburungan di kota Rembang khususnya dan daerah Pantura melalui even Andromeda Cup Minggu (9/9/2018), patut diacungi jempol. Pasalnya lebih sepuluh tahun ini jarang ada even besar yang bisa mendatangkan kicaumania dari berbagai di daerah ke kota-kota Pantura.
Baru kemarin ketua PBI cabang Rembang Jawa Tengah bisa mewujudkan keinginan yang telah lama terpendam. Hasilnya luar biasa, gelaran yang membuka 28 kelas nyaris penuh terus dari awal hingga akhir, hanya kelas tertentu seperti Cucak rowo yang batal karena tidak ada peserta, kemudian kelas Cucak Jengot, Anis kembang dan Anis merah yang peserta rata-rata 30 an, tapi kelas lainnya nyaris full terus, hingga diakhir acara panitia mencatat jumlah peserta sebanyak 1.154.
BACA JUGA: Daftar Juara Andromeda Cup Rembang (9/9)
Padahal kalau melhat awal sebelum even dimulai, ada cobaan yang sempat membuat was-was panitia, yakni munculnya angin kencang yang sempat merobohkan beberapa tenda peserta dan pagar beberapa kali. Karena itu even yang sedianya dimulai pukul 10.00 tepat, tapi even yang didukung pakan Viral molor sampai pukul 11.00 karena menunggu pembetulan pagar yang roboh sampai tiga kali. (klik foto-foto untuk memperbesar)
Ketika even pertama kelas cucak hijau dimulai animo peserta luar biasa, meski dibawah tiupan angin yang kadang pelan kadang kencang, tak menyurutkan peserta untuk mensupport jagonya yang lagi bertarung dengan sangkar bergoyang. Nah, jago siapa yang bisa tampil terbaik dibawah tiupan angin?, Ternyata burung bernama Super Bejo milik Mozzas Ngawi yang berhasil mengalahkan 57 lawan.
Masuk kelas berikutnya Love bird JML Andromeda, angin tetap mengembus kencang, tapi dari pengalaman even sebelumnya yang aman-aman saja, membuat kicaumania tidak lagi khawatir. Mereka tetap menurunkan jagonya memenuhi 60 gantagan, kali ini burung yang berhasil tembus juara 1 adalah Putri Dewi milik H. Aan asal Malang.
Kencangnya hembusan angin dieven ini ternyata ikut menjadi penyeleksibagi burung yag bermental baja, sebab burung mewah kalau mental tidak prima, bisa kaget dan ogah kerja saat sangkar tiba-tiba digoyang angin kencang. Dan itu terbukti, beberapa burung jawara tidak bisa tampil maksimal diawal karena kaget dengan angin, tapi setelah adaptasi beberapa waktu, baru di even berikutnya beberapa burung andalan milik tokoh dari berbagai kota mulai dari Bali hingga Tegal, dari Madiun hingga Jogja tampak kerja lebih bagus dan berhasil masuk juara tiga besar.
Bahkan ada beberapa burung jawara yang sukses nyeri dua kali juara satu bahkan ada yang Hattrick, itu sungguh luar biasa. Nah siapa nama yang sukses nyeri juara satu dua kali?, diantaranya Love Bird Putri Dewi, Cucak Hijau Sinden, Kenari Little Hero, sedang Murai Batu Batara juara satu tiga kali. Karena sulit bagi burung sebaik apapun kalau kagetan atau getap pasti tidak bisa tampil maksimal, karena angin kadang meniup kencang sampai membuat sangkar miring, burung enak-enak kerja tiba-tiba kaget karena ada angin bertiup kencang.
Namun demikian lomba yang dihadiri Ketum PBI Pusat.H.Bagia SH, Ket.oegihono SH.MH dan beberapa ketua cabang cukup sukses, bahkan peserta banyak yang menunggu door prize hingga habis karena banyaknnya door prize.
Duta Pak De Karwo dan Mozza Juara Umum
Banyaknya tokoh burung dari Surabaya, Malang dan Gresik yang datang memperkuat skuat Pak De Karwo Cup 8 kemarin ternyata sulit dibendung dalam perebutan juara umum BC, ditambah banyak jago tokoh-tokoh dari tiga kota yang tembus juara tiga besar, maka point yang dikumpulkanpun cukup telak.
Dari awal sudah terasa menang setelah jagoan Aba Hudan Cucak Hijau Sinden tembuas juara satu, ditambah Kacer Fretelin milik Ronny Perkasa juga masuk juara satu, ditambah lagi Love Bird Putri Dewi tembus juara pertama saat membuka kelas love bird. Dan dikelas berikutnya banyak burung kru Pak De Karwo yang masuk juara satu termasuk Love Bird Radja milik H.Said Israel yang juara dikelas penutup.
Sementara diperorangan atau SF, jagoan milik Andri Bolang asal Ngawi membuat Mozzas SF sukses tampil ke podium menerima trophy juara umum yang sangat exclusive. Keberhasilan ini membuat Andri makin bersemangat menyiapkan beberapa jagonya untuk menghadapi kompetisi terakbar dan paling bergengsi di tanah air yakni Piala Raja tanggal 23 September mendatang.