Aksi Mr. Baim BSF Bali Secara Rutin Lepas Burung, Wujud Syukur Alam Telah Memberikan Kehidupan
Setiap insan punya pandangan tentang kehidupan. Begitu juga Mr. Baim BSF Bali yang menekuni hobi burung sejak paruh 1990-an ketika masih duduk di bangku SMP/SMU. Berbagai jenis burung sudah pernah dipelihara, berbagai kota sudah pernah dijelajahi untuk berlomba burung. Bolak-balik burung masuk rumah, yang akhirnya banyak yang mati ditelan usia.
Burung memang menjadi alat bermain hobi. Namun dari sini, seorang Mr. Baim akhirnya menyadari betapa burung telah membuat banyak orang berbahagia. Melalui burung, jaringan pertemanan semakin luas, penghidupan semakin mapan. Lalu sampai kapan burung akan memberikan kebahagian bagi manusia? Bagaimana burung-burung yang kita cintai ini satu ketika punah karena kelalaian kita? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu seringkali mengganggu seorang Mr. Baim yang kini didaulat memimpin PBI Cabang Denpasar.
Jauh sebelum istilah pelestarian begitu membumi di benak para penghobi burung, Mr. Baim BSF Bali telah melakukan aksi melalui orang-orang di sekitarnya. Seperti mengembangbiakkan jenis murai batu, kacer, love bird, dan kenari yang terus berkembang hingga kini. Satu aksi yang rutin dilakukan setiap dua pecan yakni melepas burung ke alam bebas.
Berbagai jenis burung dalam jumlah banyak setiap hari-hari baik dilepas yang sebagian besar dibeli dari pasar burung. Baik jenis derkuku, crukcukan, pleci, kutilang, perkutut dll. Dalam dua pecan ini saja sudah melepas 20 ekor perkutut di markas BSF Renon Denpasar, setelah dikondisikan beberapa pekan agar survive di alam.
Bagi Mr. Baim, ini bukan aksi latah apalagi gagah-gagahan. Komitmen pelepasan burung yang rutin dilakukan semata-mata sebagai bentuk wujud syukur kepada alam yang telah memberikan kehidupan. Tidak mungkin kita selalu mengambil dari alam, tanpa kita memberi agar keseimbangan tetap terjaga.
Kesadaran dari seorang Mr. Baim, tidak saja kontinu melakukan aksi diri, tetapi juga mendukung penuh gerakan-gerakan pelestarian yang dilakukan para penghobi burung yang kini terus berkembang. Kehadirannya di PBI Denpasar sebagai pucuk pimpinan dan sebagai pembina di event-event besar seperti Bali Shanti dan Giri Prasta Cup di tengah kesibukannya menekuni hobi Harley Davidson, Sport Car, Night Angle, Hardtop, dan sebagai ketua ikatan Notaris Daerah Tabanan, juga sebagai wujud kecintaannya pada pelestarian, di mana PBI tidak pernah berhenti menggaungkan misi pelestarian.
Bagi Mr. Baim, meyakini bahwa hidup tidak saja bakti kepada Tuhan Yang Maha Esa, tetapi bagaimana membangun silaturahmi dan saling mencintai kepada sesama serta punya kepedulian yang tinggi kepada alam lingkungan. Karena itu, mari saling bahu-membahu mewujudkan suara alam di tengah-tengah kita. *kb3