Boyong Juara di AA AA BC Cup Bekasi, Black Jack Menjadi Bukti Kestabilan Murai batu Ekor Hitam
Menjadi jawara didua kelas berbeda punya kebanggaan tersendiri. Terutama bagi seekor murai batu ekor hitam (balck tail) yang selama ini menjadi minoritas digantangan. Black Jack mampu membuktikan dan menepis mitos bahwa kualitas burung sejenisnya juga mampu sejajar dengan jawara jenis murai batu umum lainnya. Dan itu sudah terbukti dengan kestabilan prestasinya, diantaranya di AA AA BC Cup Bekasi.
Kehebatan Black Jack seperti mengingatkan pada Natalia jawara legendaris murai batu ekor hitam milik Gunawan dari Solo yang melegenda enam tahun silam. Prestasi Black Jack milik Nunung Efendi dari Squad 215 BC Jakarta tampaknya bakal mengikuti jejak pendahulunya itu
Keunggulan burung ini, selain turun dikelas khusus murai batu ekor hitam, Black Jack justru lebih sering turun dikelas murai batu umum (non ekor hitam). Dan menariknya, dua kelas yang diikutinya (ekor hitam dan umum) selalu dimenanginya.
Burung tersebut dimiliki Nunung sejak enam bulan silam. Waktu pertama dibelinya prestasinya belum sebanyak seperti saat ini. “Bahkan saat itu saya sempat ragu untuk membelinya, soalnya kan ekor hitam,” kenangnya.
Setelah pindah tangan, dia kerap menurunkannya ke berbagai even di Jabodetabek, bahkan tidak hanya diturunkan dikelas khusus ekor hitam saja, tapi lebih sering dikelas murai batu umum. “Justru sering juara dikelas umum,” ungkapnya.
Sederet prestasi juara pertama diantaranya di even Pondok Rangon Enterprise (13/8/2017), Ciganjur Enterprise, Telaga Berkicau (27/8/2017), Radar Indovit (21/10.2017), Cahaya Erlangga Jakarta (7/1/2018), Asabri Bekasi (22/1/2018), Murai Batu Award BnR Parung Bogor (28/1), dan yang paling anyar meraih juara pertama di even AA AA BC Cup Bekasi (4/2/2018).
Dan tahun 2017 lalu beberapa prestasi yang diraihnya dengan doublewinner alias dua kali juara pertama diantaranya even RSE BSD Tangerang (17/12/2017), Piala Tangsel Tangerang (10/9/2017), Airin Cup Tangerang (29/10/2017), Anniversary Ciganjur Enterprise Jakarta (19/11/2017), dan Kampung Burung Jakarta (1/12.2017). “Kemarin juara pertama hanya satu kali di AA AA BC Cup Bekasi khusus di kelas Murai Batu Ekor Hitam,” kata Nunung.
Perawatan Black Jack
Kualitas materi lagu, durasi kerja, volume hingga performanya di lapangan mampu mengungguli murai batu umum lainnya. Menurut pemiliknya, burung ini memang memiliki materi isian lagu yang komplet, mulai dari tembakan celilin, lovebird, cucak jenggot, cucak cungko, kapas tembak, srindit, dan isian lagu-lagu burung kecil seperti kenari, kolibri dan suara tembakan burung gereja.
Stamina maupun performanya di lapangan burung tersebut juga tidak pernah kendor. Bahkan pemiliknya kerap menurunkan 3 hingga 4 sesi. “Kalau lagi kondisi bagus bisa turun beberapa kali, sampai sore sudah gelap dia masih mau kerja maksimal, “ ungkapnya lagi.
Perawatan sehari-harinya Balck Jack ditangan sendiri oleh pemiliknya.
Menurutnya, dalam kesehariannya burung ini cukup digantang dalam ruangan tamu, disendirikan ditempel burung isian (masteran)a, seekor cucak cungko.
Penanganan rutin kesehariannya, pagi pukul 07.00 WIB burung dianginkan, sambil dibersihkan sambil dijemur tidak lebih dari 1 jam. Kebutuhan mandinya tidak dilakukan setiap hari, tapi tiga kali dalam seminggu, termasuk diantaranya sebelum berangkat ke lapangan, paginya biasanya dimandikan terlebih dahulu. Burung diumbar setiap hari Selasa dan Kamis, pagi hingga sore hari.
Pemberian harian pagi ekstra fooding 5 ekor jagkrik dan sore harinya juga diberikan dengan jumlah yang sama, diselingi kroto segar, namun tidak setiap hari hanya 2 kali dalam seminggu. Sehari menjelang turun lomba jumlah jangkrik ditambah jadi 7 ekor pagi dan 7 ekor sore harinya. Kalau burung terlalu agresif, biasanya diselingi pemberian seekor cacing seminggu sekali.
Hanya dengan perawatan tersebut prestasi Black Jack tetap stabil di lapangan. Tidak hanya eksis dikelas ekor hitam, dia juga menjadi jawara ekor hitam yang eksis dikelas murai batu umum. *kb4