Bang Boy BnR : Selama Demi Kemajuan Kicaumania Saya Dukung, Bila Ada Kepentingan Lain Saya Tidak akan Tinggal Diam….
Maraknya even organizer besar yang kini banyak bermunculan mengundang reaksi dari semua kalangan, bagaimana Bang Boy founder BnR yang juga tokoh perburungan nasional menyikapi fenomena ini? Secara pribadi dia akan mendukung penuh bilamana itu demi kemajuan kicaumania. Lain halnya bila ada kepentingan lain, dia tidak akan tinggal diam.
Setelah Pelestari Burung Indonesia (PBI) tercatat ada sejumlah nama even organizer burung yang eksis dipentas nasional, bahkan sebagian diantara mereka menjadi industri bisnis burung (pakan, aksesoris, sangkar dan sebagainya). Beberapa nama diantarana selain BnR sendiri ada Ronggolawe Nusantara (RN), Indo Jaya Nusantara (IJN), Radjawali Indonesia (RI), Oriq Jaya, dan yang paling anyar dideklarasikan adalah NZR Indonesia dari Malang (blok timur). Konon, selain itu ada nama-nama EO lainnya tengah dipersiapkan dan akan segera berdiri menyusul.
Lantas bagaimana Bang Boy selaku maestro perburungan menyikapinya? Kehadiran mereka (EO) menurutnya menjadi salah satu bentuk majunya perburungan di tanah air. Dia mendukung dan berharap itu semua harus murni untuk kemajuan perburungan, namun bilamana ada sebuah sandiwara dan menyakiti kicaumania hanya untuk kepentingan lainnya, “Mohon maaf, dan saya tidak akan tinggal diam,” tandasnya.
Yang penting, baginya kehadiran para EO belakangan ini bisa menjadi warna baru didunia perburungan. Jadi, menurutnya, dengan adanya yang baru mampu menutupi kekurangan EO yang sudah ada.
Lalu bagaimana dengan BnR sendiri, yang belakangan ini sempat jadi bahan perbincangan dikalangan kicaumania dengan mundurnya sejumlah pengurus maupun juri dari Juri BnR Indonesia (JBI) dibeberapa wilayah? Baginya tidak ada pengaruhnya buat BnR itu sendiri. “BnR adalah Boy, dan Boy adalah BnR !,” tandasnya.
Bahkan pihaknya memiliki rencana besar, kedepannya ditahun 2018 ini akan memaksimalkan 1900 juri yang sudah ada. Ini tak lain dalam mempersiapkan rangkaian gelaran-gelaran kolosal yang berskala nasional, beberapa diantaranya Jokowi Cup (11 Maret), Suharto Cup (25 Maret), Sukarno Cup (25 Agustus) dan Presiden Cup V (Oktober).
Karena itu, sekali lagi kehadiran EO-EO baru baginya justru memberi warna baru. “Buktinya, setiap gelaran latber maupun lomba besar BnR sampai saat ini tetap dipenuhi peserta. Begitu juga dalam gelaran-gelaran nasional itu semua menjadi bentuk kepercayaan mereka terhadap kami,” pungkasnya diakhir obrolannya.