Hanya andalkan 2 amunisi, Andri Bolang Ngawi sukses borong 4 tropi. Sedangkan Yoga Arafat akhirnya bisa bernafas lega dengan bawa pulang tropi, setelah di penampilan pertama sebelumnya sang gaco andalan didiskualifikasi di gelaran SMM feat 76 Team (31/7) kemarin.
Gelaran yang digebyar di Bumi Marinir Karangpilang Surabaya itu menjadi bukti dari kualitas gaco andalan Andri Bolang yang sekaligus menjadi salah satu peserta yang membawa pulang tropi cukup banyak, mengingat sengitnya persaingan lantaran banyak didominasi burung-burung berlabel bintang, sehingga bukan perkara mudah untuk bisa membawa tropi.
Dan siapa sangka. 2 andalan yang diturunkannya yakni John Rembo dan DX87 mampu meraih hasil maksimal. Bahkan gaco teranyarnya DX87 yang baru saja dipinangnya sekitar 2 Minggu silam itu berhasil menyumbangkan 3 tropi sekaligus, dan satu diantaranya sukses bertengger di posisi puncak.
Saat diturunkan di sesi Berjiwa Besar tiket 3,3 juta berhadiah mobil Brio, DX87 mampu menunjukkan kemampuannya dalam memainkan lagu-lagu terdahsyatnya. Diapit burung-burung yang juga lagi on fire seperti Lakoste milik Abah Kodi, Ganas besutan Abah Huda, Superman andalan HM Hidayat Batubara dan Arwana gaco Indra Asa, DX87 masih bisa bermain cantik dan sekaligus sukses bertengger diposisi kedua di bawah Lakoste.
Kembali dimainkan di kelas Rojobrono, DX87 sempat mengalami penurunan performa sedikit. Meski sedikit kuwalahan dalam melawan aksi peserta lain yang berada dalam kondisi on fire, namun yang kabarnya ditake over dengan harga sangat fantastis itu masih bisa menandingi lawannya serta masih bisa mencatatkan namanya di daftar juara sebagai pengisi nomer urut 5.
Menjadi lebih menarik karena saat kembali turun di kelas Persahabatan, tenaga tersisa setelah bermain di 2 kelas sebelumnya justru tak membuatnya mengalami penurunan. Performa terbaiknya seolah-olah kembali lagi dan menjadi pesaing berat dari peserta lain, seperti Kodrat gaco H Wawan, Komodo amunisi Marvel Lombok, Yogi milik Yogi asgar dan Maldini jagonya Abah Tatuk.
Lagu-lagu yang menjadi tonjolannya pun berhasil dimuntahkan semua dengan memainkan aksi roll pukulan panjang-panjang. Ditambah lagi aksi ngototnya itu seolah-olah tak memuatnya kelelahan selama durasi 10 menit permainan, maka sangat pantas jika bendera koncer yang didapatnya mampu mengantarkannya merebut tahta juara.
Tak mau kalah dengan juniornya, John Rembo sang gaco utama yang piawai dalam mendubbing lagu-lagu masteran dengan volume kerasnya yang cukup panjang-panjang akhirnya juga sukses mempertahankan tradisinya dalam menyumbangkan tropi juara kepada tuannya. Meski dalam aksinya, John Rembo mendapat perlawanan sengit dari Fortuner jagonya Ach Munib, Kawaguchi Jr Duo milik Amr King, Jenderal amunisi Rey serta RR besutan Abah Hudan. Namun berkat performanya yang stabil dari awal digantangkan hingga berakhirnya penilaia, membuatnya sukses bertengger di posisi Runner up.
Dan rasa kecewa terlihat jelas dari wajah Yoga Arafat dari Mojokerto, setelah gaco andalan yang diunggulkan nya saat itu didiskualifikasi karena turun dari tangkringan saat dimainkan di kelas Silaturahmi tiket 3,3 juta di nomer 13. “Kalau saja tidak turun, saya yakin dengan kinerjanya saat itu menjadikannya sebagai salah satu kandidat juara ditambah dengan durasinya yang full,” ungkap pemilik Arafat BF.
Dan tak ingin dirundung kecewa terlalu lama, Yoga kembali menyiapkan Santet yang merupakan burung teranyar yang dipinangnya dari Mahendra Markaz Jombang untuk turun di sesi Beradab atau kelas pamungkas. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Santet yang berada diangka 18 itu langsung ngegas dalam melantunkan lagu-lagu terdahsyatnya yang dikombinasi dengan aksi sujud-sujud yang begitu powerfull.
10 menit berjalan. Burung yang baru tampil kedua kalinya di even setelah menyelesaikan masa nguraknya sekitar 3 pekan silam itu ternyata masih mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik di tengah kondisi pencahayaan dalam gantangan yang kurang mengingat hari yang sudah sore.
Akhirnya kekecewaan Yoga Arafat pun bisa terbalaskan dengan keberhasilan Santet bertengger di posisi Runner up, dan kebiasaan membawa tropi juara yang sudah mulai dibangunnya di beberapa even SMM terakhir masih bisa dipertahankan.*