Meski menjadi ajang adu gengsi para pemain Kacer pada perhelatan “Battle Of Kacer” di gantangan The Sultan Malang (26/6) kemarin, pertarungan sengit juga terjadi di kelas Murai Batu yang banyak dijubeli burung-burung berlabel bintang.
Keseruan dalam memperebutkan tahta juara sebenarnya sudah dirasakan di kelas pembuka yang juga kelas utama Sultan A, terutama ditunjukkan Pandawa versus Adipati yang saling kejar mengejar lewat aksi-aksi terbaiknya dalam memainkan lagu-lagu tonjolannya. Semakin menarik, lantaran keduanya memiliki style dan cara yang berbeda dalam melantunkan lagu-lagu masteran.Yang akhirnya Dewi Fortuna berpihak pada Pandawa, sementara Adipati harus puas di podium runner up.
Dan usut punya usut, Pandawa yang nama awalnya Lambada merupakan burung milik Gunawan Dojo BF Batu Malang langsung bikin kepincut H Wiwid HD Malang. Dan tanpa berpikir panjang, pemain lawas yang udah lama vakum itu langsung melakukan tawar menawar harga dengan Gunawan hingga disepakati dengan mahar Rp 250 juta.
“Ya baru pertama kali ini saya melihat kinerja dari Lambada itu dan langsung suka. Selain itu saya juga pengen kembali main burung lagi dan bisa kumpul lagi ama teman-teman,” ujar H Wiwid yang akhirnya memutuskan mengganti nama Lambada dengan nama Pandawa.
Menariknya lagi, Gunawan yang mengusung Lambada reborn andalan H.M Hidayat dari 76 Team juga sukses menorehkan prestasi di kelas utama tepatnya di sesi Sultan B. Walau berhasil menggoreskan namanya sebagai peraih podium juara 1 kelas utama, namun untuk meraih prestasi gemilang itu tentulah tidak mudah.
Seperti halnya dengan Pandawa saat turun di kelas utama Sultan A. Lambada Reborn yang dipercayakan turun di kelas Sultan B juga mendapat lawan tangguh dari burung yang sama.
Adalah Adipati besutan Dwi Jalu Kediri yang emang selalu menempel ketat Pandawa dan Lambada Reborn di dua kelas utama, serta berhasil meraih podium juara 2 di dua kelas utama yang diikutinya. Karena seperti diketahui bahwa dalam beberapa bulan terakhir ini Adipati berada dalam kondisi on fire di tiap penampilannya.
Kerennya lagi meski selalu tampil di tiap minggunya, namun Adipati selalu tampil totalitas. Terakhir burung yang menyukai kondisi udara sejuk itu sukses meraih double winner di 2nd Anniversary SMM dan meraih juara 1 di even kolosal Pakualam jilid 8 Yogyakarta.
Salutnya tak hanya Adipati yang berhasil menorehkan prestasi di gelar di jalan Ronggolawe Denpal Malang itu, Halilintar yang tampil perdana seusai ngurak ternyata mampu menunjukkan kualitasnya. Walau performnya belum pulih seratus persen, namun aksi edannya yang lebih menonjolkan aksi sujud-sujud saat itu sempat bikin decak kagum Kicaumania dari luar pagar gantangan.
Dan seperti halnya Adipati, Halilintar akhirnya berhasil menyumbangkan tropi juara 2 di sesi Croffle B. “Kondisinya belum fit, karena bulunya masih baru dan basah,” ujar Dwi Jalu yang akan mempersiapkan Halilintar menuju SMM feat 76 Team pada 31 Juli 2022 mendatang.*