DFP Bergeliat Akar Rumput Bangkit, Para Jawara Latpres Orkes Pelangi
Kontesburung.com – Usai libur dua pekan, kegiatan rutin di Gantangan Dungus Forest Park (DFP), Kelurangan Wungu Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun atau depan RS Lapangan Joglo Covid-19 Dungus, kembali mulai bergeliat dengan menggelar Latber Special Orkes Pelangi, Minggu (6/2/2022).
Ada yang berbeda pada Latber Special Orkes Pelangi di Dungus Fores Park kali ini, pasalnya yang sebelumnya kegiatan menggunakan pakem salah satu EO nasional, kini DFP tampil lebih percaya diri dengan menggunakan Independet Bersama yang artinya berdiri dengan bersinergi dan berjalan beriringan dengan EO yang lain dengan support penuh dari kicau mania.
Tak hanya itu, bahkan secara struktur pengelolaan di gantangan DFP pun mengalami perombakan. Kini panitia pelaksana kegiatan dipegang penuh oleh Didi Dap sekaligus didapuk sebagai bagian humas DFP. Sedangkan Toto Jr selalu pendiri gantangan DFP hanya bertugas terkait penanggungjawab.
Didi Dap, selaku ketua pelaksana dan humas DFP mengatakan perubahan tersebut menurutnya biar lebih fress sekaligus menindaklanjuti usulan dari para kicau mania. Selain itu menurut dia juga biar lebih mudah dalam bersinergi dengan rekan-rekan EO yang lain karena dirasa lebih netral.
“Biar lebih netral saja, lebih mengalir dengan yang lain. Dari segi juri misalnya, dengan begini kami bisa kolaborasi dengan rekan-rekan juri yang lain (beda EO -red) untuk saling mengisi kegiatan disini, pinginnya kami seperti itu kedepannya, “ungkap dia.
Dikatakan Didi Dap, selain warna baru dalam segi pakem, dari segi draf hadiah menurutnya juga mengalami perubahan dari yang sebelumnya. Lebih nekad kata dia.
“Nekad, hadiah sudah dirombak, lebih gayeng dari yang kemarin. Alhamdulillah, support mengalir dari para tokoh perburungan di Madiun. Bahkan untuk kegiatan latber pekan depan saja dari sekarang sudah ada yang nitip hadiah tambahan, “papar Didi Dap.
Sementa itu, Mr. Antok Pelangi selaku pihak pencetus tajug Latber Special Orkes Pelangi yang juga hadir secara langsung pada kegiatan kali ini mengungkapkan pihaknya siap untuk mendampingi DFP dan kicau mania setempat. Bahkan ia menegaskan akan mensupport setiap minggunya terkait Latber di gantangan DFP.
“Siap-siap, selalu kami support untuk kegiatan nanti biar rekan-rekan kicau mania di sini lebih semangat dalam menjalin silaturahmi setiap minggunya. Semoga ini jadi awal yang baik untuk DFP, karena dari sini ini burung-burung milik akar rumput mulai muncul dan melakukan pencarian setingan. Nanti setelah orbit akan jadi incaran para juragan. Yakin saya, “tuturnya.
Hal senada juga dilontarkan oleh salah satu kicau mania yang sering main di gantangan DFP, yakni Mr. Rizal Bachtiar yang belum lama ini juga telah kepayon (terjual -red) salah satu burung bahannya murai batu dengan nilai fantastik untuk ukuran burung bahan.
Ia mengatakan, dari gantangan DFP lah burung-burung barunya mulai mencari setingan hingga akhirnya moncer dan sering di take over sama bos-bos besar. Sehingga menurutnya DFP tepat buat kicau mania yang lagi meraba-raba setingan burung bahan sebelum terjun ke event lebih besar.
“Dari sini saya mulai seting burung-burung baru saya, hingga akhirnya moncer di luaran. Kemarin yang terakhir MB Sredex di beli juragan dari Gresik 25 juta. Itu awalnya juga nyeting disini. Jadi ini waktunya akar rumput naik daun, jangan minder karena sudah ada tempat yang nyaman untuk ngumpul bareng. Lagian dari pihak gantangan juga terbuka menerima masukan tergantung kita mau seperti apa tinggal menyampaikan, “paparnya.
Oleh karena itu sebagai bentuk apresiasi sekaligus support untuk kicau mania setempat dan gantangan DFP, minggu depan Mr. Rizal Bachtiar akan memberikan tambah bonus di dua kelas Murai Batu. “Minggu saya kasih bonus nanti untuk kelas Murai Batu A dan B, “kata Rizal, sapaan akrabnya.
Sementara itu, kegiatan Latber Special Orkes Pelangi feat DFP sendiri berjalan lancar tanpa kendala berarti. Burung-burung terbaik milik akar rumput dan komunitas berhasil moncer di kelasnya masing-masing.
Latber dibuka dengan kelas Lovebird Komunitas, dimana pada kelas ini LB Salendra dari AK SF Black Team berhasil keluar sebagai juara 1, kemudian juara 2 disikat LB Putri Malu milik Bimo Nekad SF, juara 3 LB Panji milik Sarwani Jl. Sri Cempaka sedangkan urutan ke 4 diisi LB Begal milik Mr. Antok Pelangi SF.
Di kelas Lovebird Paud Komunitas juara 1 dimenangi LB Klenting milik Dodik Yaya SF, kemudian juara 2 LB Gajah milik Kendo Poll Air Kakus SF dan urutan ketiga ada LB Paud Kirana milik Mr. Antok Pelangi SF.
Berlanjut pada kelas Lovebird K2 (stick/bendera kuning 1 kuning 2) juara 1 diborong LB Suling Bambu milik Blondo dari Pelangi SF, sedangkan untuk juara 2 diduduki LB Melati milik Didik AE dari Joho SF.
Tak kalah ramai, pertempuran juga memanas di kelas Lovebird Umum Bebas Aksi Non Konslet. Pada sesi ini yang moncer adalah LB Memet milik Duven yang melejit diurutan teratas sebagai juara 1. Kemudian urutan kedua LB Robot besutan Kendo Poll dari Air Kakus SF, juara 3 ada Via milik Bima Nekad SF, juara 4 ada Naruto milik Agung LBF Sembagi dan juara ke 5 ada Gofar dari AK SF Black Team.
Kelas Sogon juara 1 ada Bujana milik DX 87, juara 2 Stabilo besutan PSI Madiun. Sementara di kelas Ciblek juara pertama disikat Moro Seneng jagoan milik Rendi W CPM, juara 2 ada Manis milik Idho Komo RW BC dan juara 3 Aladin jagoan milik Padang Poll dari CPM.
Kemudian di kelas ropelan alias kelas Trucukan ada Temon dan Sengkuni jagoan milik Bayu dari Team Legend sebagai juara 1 dan 2, sedangkan untuk juara 3 ada Trucuk Nonik milik Fariz F dari SCT Caruban.
Selanjutnya kelas Kacer dan Cendet, dimana kedua kelas ini sebenarnya sudah mulai bangkit di DFP namun terkadang terkendala cuaca yang kurang bersahabat dan faktor kekonsistenan dari para peserta yang notabene berdomisili agak jauh dari lokasi gantangan sehingga kurang maksimal di kelas tersebut.
Namun demikian, kelas Kacer dan Cendet ini semakin hari semakin mulai menunjukan kebangkitannya dikalangan akar rumput seiring mulai jadi trend baru dikalangan kicau mania Madiun pada 1 tahun terakhir ini.
Kelas Kacer juara 1 diborong oleh jagoan milik senior dunia hitam putih Madiun, yakni Mr. Eko Aliando dari KMM setelah Kacer Laskar Hitam miliknya tampil menggila diatas gantangan dan Ke luar sebagai juara 1. Kemudian juara 2 disikat Kacer Satria milik dedengkot kicau mania sektor Madiun Timur yakni Bang Jack dari Brumbun SF.
Menyusul di kelas teot alias Cendet, juara 1 ada jagoan Rambo burung milik Agus Prasetyo dari ACBS Team, sedangkan untuk runner up ada Satria milik Wawan SL dari Desa Bodag.
Tak mau kalah dengan kelas yang lain, kelas ekor panjang juga menyuguhkan tensi panas. Burung-burung terbaik milik akar rumput tampil berani berbaur dengan burung-burung milik senior lainnya, sehingga jalannya kelas ini terjadi tensi persaingan cukup menegangkan.
Perlu diketahui, kelas Murai Batu sendiri di DFP pada setiap minggunya selalu menjadi kelas yang paling ditunggu karena terbilang cukup seru. Pasalnya, di kelas ini lagi menjadi trend tersendiri di kalangan kicau mania Madiun Timur.
Disetiap minggunya burung baru selalu orbit dan menjadi hal paling dinanti oleh sesama pemain. Selain paling seru, tak jarang di kelas ini juga sering dijadikan ajang bertukar pengalaman antara pemain dan bahkan hingga berlanjut pada tahap transaksi jual beli atau tukar tambah jagoannya masing-masing.
Pada kelas ini, yang berhasil ditasbihkan sebagai juara 1 oleh dewan juri adalah jagoan milik Gading dari Brumbun SF dengan burungnya bernama Galuh setelah berjibaku sengit adu kualitas dengan burung-burung terbaik lainnya.
Urutan juara 2 ada murai batu Red Bull milik Didik AE dari Joho SF, sedangkan untuk juara 3 disikat Umar Bakrie milik Dumas P dari Kare dan urutan ke 4 dimenangi oleh Kota Gadis besutan Arya dari Ringroad SF.
Diakhir gelaran Didi Dap mengatakan, DFP selalu terbuka menerima masukan dari para peserta, siapa saja boleh usul dan memberi masukan untuk kemajuan bersama. Selain itu, bagi yang mau support atau mau bikin gelaran dengan tajug khusus juga sangat terbuka sesuai keinginan masing-masing namun tetap yang diutamakan adalah kepuasan dari para peserta.
“Monggo yang mau bikin acara terkait kegiatan Latber atau Latpres kami sangat terbuka. Tidak usah ribet apalagi mahal yang penting semua peserta puas, kami panitia tidak minta apa-apa dari pihak yang ingin membuat gelaran dengan tajug khusus, “pungkas Didi Dap. (*)