Data JuaraNews

Road To Asia Cup V feat Rimba Raya BC Kediri – Peserta Membludak, Adipati Hattrik Raih Murai Terbaik

Seperti yang telah diprediksi sebelumnya, gelaran bertajuk Road To Asia Cup V yang dikemas gantangan Rimba Raya BC Badas Kediri, 24 Oktober 2021 kemarin berlangsung cukup meriah dan sukses. 

Salutnya lagi, membludaknya peserta pada gelaran yang dikomandoi H Gatot dan Bagus Asia itu tak hanya dijubeli pemain dari Kediri raya saja. Tapi ikut pula dimeriahkan pula kicaumania dari berbagai kota sekitar seperti Blitar, Jombang, Tulungagung, Mojokerto, Malang hingga Surabaya. Dan untuk mengantisipasinya terjadinya penumpukan massa yang berlebihan, maka panitia pun membatasi jumlah peserta tiap kelasnya dengan menerapkan sistem G30 dan G24. 

Bagus Asia

Sedangkan untuk menjaga agar penilaian di lapangan tetap fairplay, maka untuk nomer gantangan peserta ditentukan dengan cara pengundian saat peserta akan memasuki gantangan di tiap kelasnya. Bahkan penentuan juri yang bertugas untuk tiket Rp 100 ribu keatas juga dilakukan dengan cara pengundian. Begitu halnya dengan nominasi calon juara yang berdasarkan dengan pengajuan masing-masing juri, dicatat langsung di papan.

H Gatot

Maka cukup wajar jika inovasi yang dihadirkan oleh gantangan yang berlokasi di Desa Canggu kec. Badas – Kab. Kediri itu mendapat respon positif dari kicaumania. Alhasil, suasana lomba mampu berjalan cukup nyaman dan tertib lantaran nyaris tak ada teriakan maupun tepuk tangan dari peserta, yang terdengar hanya suara dari burung peserta.

Adipati raih hattrik dan rebut tropi Murai terbaik

Sementara itu, aksi kejutan ditunjukkan andalan Dwi Jalu SF. Turun di 3 kelas Murai Batu tersisa, burung yang diberi nama Adipati sukses tampil menawan dan menyapu bersih 3 kelas yang diikutinya.

Berada di nomer gantangan 27, burung andalan Jalu SF yang sempat hijrah ke Jakarta selama kurang lebih setahun itu akhirnya kembali membuktikan kedigdayaannya. Aksi sujud-sujud yang menjadi ciri khasnya itu kembali dipamerkan, sembari mengeluarkan roll tembakan paniang-panjang.

Baca Juga :  Daftar Juara Latber Minggu KSBC Surabaya (06/01)
Adipati lagi on fire

Irama lagu yang dikeluarkan juga tak main-main, bahkan terbilang cukup komplit mulai dari Cililin, Lovebird, Kapas tembak hingga Kenari. Istimewanya lagi, saat memborbardil lawan dengan aksi sujudnya Adipati mampu mengeluarkan volume tembus, begitu halnya dengan kepandaiannya dalam mengolah beberapa lagu isian sekali tarikan nafas. Untuk durasi juga terbilang begitu powerfull, tak hanya mampu tampil totalitas di kelas saja, tapi juga di 3 kelas secara berurutan yang seolah tak menunjukkan rasa lelah.

Adipati rebut juara 1 berturut-turut di 3 kelas

“Tadi baru bisa datang ke lomba saat masih menyisakan 3 kelas Murai Batu, karena harus ke RS untuk menjaga orang tua yang lagi sakit,” ujar Dwi Jalu yang semakin optimis dengan perform Adipati di beberapa even mendatang khususnya di Premiere Of Java dan Piala Ketua SMM, dengan on fire nya di 2 gelaran terakhir yang diikutinya.

Dengan torehan prestasi yang diraih Adipati sebagai juara hattrik, maka penobatan Murai Batu terbaik pun diberikan kepadanya.

Herman puas, Jaka Tingkir konsisten di jalur juara

Sengitnya persaingan yang juga ikut diramaikan oleh burung-burung berlabel bintang juga dirasakan Herman dari Ira Murai Jombang. Walau belum beruntung untuk bisa mengantarkan sang andalan yang diberi nama Joko Tingkir untuk naik ke tahta juara, namun Herman cukup puas dengan penampilannya kali ini setelah berhasil menambah koleksi tropi juara 2 kelas 50K, juara 3 di sesi B 150K dan B 100K.

Diungkapkan oleh Herman bahwa penampilannya kali ini sebenarnya masih bisa lebih edan lagi. Dengan menonjolkan aksi pukulan disertai dengan ngeroll yang panjang-panjang, Joko Tingkir juga cukup piawai dalam memainkan irama lagu.

“Selain memiliki variasi lagu isian yang cukup komplit, mulai dari Cililin, Lovebird, Tengkek hingga Kenari, Joko Tingkir juga mampu mengolah lagu dengan baik dan enak didengarnya,” celetuk Herman.

Baca Juga :  Daftar Juara di Liga Subdenpom BC Jember, Rabu [23/5/18]

Di kelas Cucak Ijo. Ada Lurah’e amunisi Rozacky dari Tanjung Pagu. Berkat kehandalannya dalam mengeluarkan lagu-lagu kasar roll tembak disertai gaya ngentrok dan kinerjanya yang stabil dari awal digantangkan hingga berakhirnya penilaian, menjadi modal bagi Lurah’e meraih juara hattrik saat turun di sesi 100K, 80K, 50K dan juara 3 di kelas A 150K. Yang sekaligus mengantarkannya merebut gelar sebagai Cucak Ijo terbaik.

Duet Sakral feat Leher Beton siap menuju Premiere Of Java

Ir Heru Kediri yang menjadikan gelaran kali ini sebagai ajang pemanasan 2 andalannya Cendet Leher Beton dan Tledekan Sakral menuju even akbar Premiere Of Java di area Borobudur Magelang, sukses mengantarkannya bertengger di podium juara.

Jika Leher Beton mampu membuktikan kualitasnya saat turun di sesi 50K, berkat aksi roll speed dengan tonjolan Greja tarung serta durasi permainan yang cukup powerfull. Maka Sakral pun tak kalah edannya dalam mengolah lagu-lagu andalanya, plus dengan gaya nekleknya di kelas Tledekan A.

Cendet terbaik

Sayangnya, tak adanya burung peserta yang mendominasi 3 kelas Cendet yang disediakan panitia. Menjadikan gelar Cendet terbaik justru jatuh pada Monster gaco H Saiful CMK, yang stabil berada di jalur prestasi sebagai juara 2, 2 dan 3.

Juara umum BC
Juara umum SF

Diakhir acara, panitia mengucapkan banyak terimakasih atas partisipasi dan support yang diberikan pada gelaran kali ini. Sekaligus menganugerahkan Jayatri Kediri sebagai juara umum BC dan Tekat SF sebagai juara umum SF.

Komunitas prenjak

Related Articles

Back to top button