Latpres Gebyar Hari Pahlawan KMW Superioritas Cucak Hijau Nawang Wulan
Selasa, 10 November 2020, Solo Raya digelontor dengan banyaknya acara latber maupun latpres. Salah satu gelaran yang banyak mendapat apresiasi kicau mania adalah Latpres Memperingati Hari Pahlawan yang dihelat di gantangan Kicau Mania Wirun Mojolaban.
Meski bukan hari libur nasional, latpres ini ternyata dijubeli peserta. Menariknya, peserta yang hadir bukan hanya dari Solo Raya dan sekitarnya saja namun penghobi dari luar kota pun banyak yang ngluruk ke arena ini.
Seperti misalnya, Iwan dan kawan-kawan yang berasal dari COY Jogja. Dengan membawa 6 ekor burung mereka turut meramaikan suasana latpres ini. Salah satu jagoan mereka yakni kacer Lewung milik Alvin COY menempati podium tertinggi di salah satu kelas yang dilombakan. Kemampuan Lewung memang nyata, baik dari gaya maupun materi lagu. “Masih kurang kenceng sedikit, baru 60 persen,” kata Iwan mengomentari kinerja Lewung.
Penampilan paling menawan diperagakan oleh cucak hijau Nawang Wulan milik Oktavinandi dari Kadung Tresno BC. Disebut menawan lantaran 4 kelas yang diikutinya semua dibabat habis. Padahal persaingan di kelas cucak hijau ini terbilang sengit dan pesertanya juga lumayan banyak. Jika dibandingkan dengan rival-rivalnya, kemampuan Nawang Wulan jauh diatasnya. Dari awal hingga akhir pertandingan, Nawang Wulan praktis tak pernah berhenti berdendang disertai dengan gayanya yang hiper. Terkadang, tembakan-tembakan panjangnya muncul, menambah syahdu variasi lagu yang ia mainkan. Hebatnya lagi, ketika main di sesi yang ke 4, staminanya tak melorot sedikit pun, Nawang Wulan tetap stabil seperti pada kelas-kelas awal. Dari pengakuan Oktavianandi, usai laga, Nawang Wulan laku dengan banderol 15 juta perak.
Sementara itu, dikelas murai batu, tak ada seekor murai batu pun yang begitu superior seperti di kelas cucak hijau. Seperti biasanya, tensi lomba dikelas ekor panjang ini tetap panas. Teriakan suporter tetap menghiasi jalannya lomba.
Di kelas murai batu VIP murai batu Gladiator milik Lilik dari Gladiator SF Sukoharjo tampil sebagai pemenang. Bermain tenang, Gladiator dengan piawai membongkar semua isian lagunya. Tembakan-tembakan kenarinya terkadang juga ikut mewarnai penampilan apik Gladiator siang itu. Tak heran bila juri memberi koncer A mutlak kepada Gladiator di kelas ini. Lilik mengatakan, meski bermain apik, Gladiator belum top perform di kelas ini, masih sekitar 75 persen.
Kegembiraan juga dialami oleh Tio BF dari Mandiri Menghidupi BC Gunung Kidul. MB Jebret miliknya merebut podium pertama di kelas paling bergengsi, Murai Batu Utama. Variasi tembakan kenari, sogok ontong dan cucak jenggot berulangkali diperagakan MB Jebret secara berulang-ulang yang membuatnya menang mutlak di kelas ini. “Saya tertantang datang kemari,” ujar Tio mengenai kemenangannya.
Lomba ini juga sempat ditunda selama hampir satu jam lantaran hujan deras dan angin ribut. Ini terjadi saat juri mengakhiri penilaian di kelas murai batu bintang A. Seperti derasnya hujan, kelas murai batu bintang A ini juga sangat sengit. Podium pertama kelas ini harus dilewati dengan tos antara MB Nahkoda dan MB Bledek.
Usai hujan lomba digelar kembali, Kali ini giliran MB Paijo milik Munyer Kram Otak yang moncer. Dalam lomba ini MB Paijo tercatat sebagai juara pertama dan juara ketiga. Penampilan stabil juga diperagakan cendet Ivbel milik Yossy yang meraih podium pertama di sesi pamungkas kelas cendet. Gayanya yang mewah tetap menjadi daya tarik tersendiri bila bertarung dengan kompetitor-kompetitornya.
Di bulan November ini Solo Raya bakal diramaikan oleh dua peristiwa penting. Ahad, 15 November 2020, Muray Party Feat Borneo Jateng bakal menjadi ajang yang paling menarik minggu ini. Sementara seminggu kemudian, Anniversary Kicau Baturan Bersatu Jilid-3 juga bakal menjadi pesta burung paling menarik di bulan November ini. Kedua even ini dari segi persiapan sudah hampir final, jadi jangan sia-siakan kesempatan menarik ini. Siapkan jagoan anda. yon