News

APBN Solo Fokus Kualitas Kontes

Rabu, 20 Oktober 2020, kontesburung.com berkesempatan menemui Subiyadi, ketua Asosiasi Penangkar Burung Nusantara atau APBN Solo Raya. Apa yang menarik dari asosiasi ini?

Dalam rentang 2 tahun APBN Solo Raya terbilang agresif mensosialisasikan program-programnya. Para penangkar pun menyambutnya dengan   antusias. Hasilnya, jumlah anggota APBN Solo Raya meningkat drastis. Saat APBN Solo Raya tercatat memiliki anggota sebanyak 300 penangkar. Padahal pada tahun pertama APBN Solo Raya hanya dihuni sekitar 40 orang penangkar saja.

Salah satu bukti konkrit tersebut adalah bergabungnya 50 penangkar murai batu dari Desa Batu Jamus,  Karanganyar ke APBN Solo Raya baru-baru ini. Sebagian besar warga kampung tersebut berprofesi sebagai penangkar murai batu. Mereka sekarang berada dibawah payung APBN Solo Raya.

Gebrakan-gebrakan APBN yang fenomenal dalam membuat inovasi lomba menjadi daya tariknya. Tiket murah hadiah mewah, inilah jargon APBN yang memicu banyak peternak menjadi member APBN. Misalnya seperti tiket 500 ribu hadiah 60 juta. Banyak penangkar kepincut mengikuti kelas yang dibuka APBN.

Selain hadiah yang menggiurkan, harga jual burung yang menjadi juara juga bakal terdongkrak. Poin lain, adik-adik dari burung yang juara tersebut juga bakal diburu untuk dibeli. Tak heran bila, kedepan, banyak kaki murai batu yang bakal memakai cincin APBN.

Meski anggotanya semakin banyak, Subiyadi tak ingin jumawa. Dia lebih memprioritaskan kualitas dibandingkan kuantitas. “Saya berusaha mengarahkan peternak untuk menjaga kualitas agar harga jual tetap tinggi. Burung dengan kualitas sayur lebih baik dijual untuk mensuplai kebutuhan pakan harian burung-burung yang berkualitas,” urai Subiyadi.

Di Solo Raya, salah satu murai ber-ring APBN yang berkualitas itu milik Pak Sugi Boyolali. Kata Subiyadi, murai batu ini kerap menjadi juara latberan diseputaran Solo Raya, seperti misalnya di Antasari Selokaton.

Baca Juga :  These Delicious Balinese Street Foods You Need To Try Right Now

Sayangnya, lanjut Subiyadi, si pemilik terlalu rendah membuka harga, yakni sekitar 15 juta rupiah saja. Layaknya, juara latber sekelas Antarsari banderolnya minimal 25 juta. “Agar harga juara itu tetap tinggi,” tambah Subiyadi yang kerap dihubungi oleh penangkar ternama Suwadi Klaten untuk pesan ring.

Dalam kesempatan ini Subiyadi juga mengkritik nyali para penangkar Solo Raya yang kurang berani mengikuti even-even prestisus diluar kota. Subiyadi mendorong agar mereka tidak hanya bermain di pinggiran saja. “Bila juara tak hanya APBN saja yang bangga tapi kicau mania seluruh Solo Raya. Nah, kapan lagi kalau tidak dimulai dari sekarang. Jangan takut kalah. Seandainya kalah itu sebagai bahan evaluasi ke depannya,”cetus Subiyadi, yang juga menjabat sebagai penasehat Ronggolawe Solo Raya.

Nah, anda ingin jadi menjadi anggota APBN?Gampang. Pemohon hanya mengirimkan foto KTP ke 0813-2973-4228. Selain itu minimal harus membeli ring APBN berikut sertifikatnya sebanyak 5 piece. Saat ini harga ring per piece Rp.50.000, sedangkan tahun depan kemungkinan bakal naik menjadi 100 ribu rupiah. “Syaratnya hanya itu saja, tak ada pungutan-pungutan lain. Kita ingin anggota enjoy berada di asosiasi ini,” pungkas bapak satu anak ini.

Nah, agenda ke depan, Ring APNB bakal diikutkan dalam gelaran kolosal Ronggolawe Award, 29 November 2020 di Cibubur, Jawa Barat. Siapkan burung ring APBN anda mulai dari sekarang. yon

 

Related Articles

Back to top button