SIKAD Kediri – Satu Tekat Bangkitkan Kembali Dunia Tledekan
Sebagai komunitas minoritas di dunia perburungan, SIKAD Kediri merasa perlu dan tertantang untuk kembali bangkitkan dunia Tledekan yang dimulai dari kota sendiri.
Dikatakan komunitas minoritas lantaran seperti diketahui bahwa dalam beberapa tahun terakhir ini, dunia perburungan khususnya Tledekan memang mengalami penurunan. Indikatornya dengan tidak disediakannya kelas khusus burung yang khas dengan gaya nekleknya itu pada beberapa even dengan embel-embel Cup maupun even besar, dan kalau pun ada, pesertanya tidak sampai full gantangan. Bahkan jika dibandingkan dengan komunitas burung yang popular saat ini seperti Murai Batu, Kacer, Cucak Ijo, Lovebird hingga Cendet, jumlah pecintanya saat ini tak terlalu banyak.
Prihatin dengan kondisi dunia Tledekan tanah air, pecinta Tledekan yang mengatasnamakan dirinya SIKAD Kediri itupun terpanggil untuk membangkitkan semangat sekaligus menggairahkan dunia burung yang sempat berjaya di awal tahun 2000an awal itu. Meski anggotanya tak kurang dari 30 orang dengan sekitar 20 anggota aktif, komunitas yang dikomandoi Krisna selaku ketua itu pun memiliki visi misi yang jelas untuk menyemarakkan kembali kelas Tledekan.
“Salah satunya yang paling bisa kita lakukan yakni dengan melakukan kopdar rutin dengan bekerja sama dengan beberapa gantangan di Kediri raya secara bergiliran untuk menyiapkan kelas khusus bagi kami pecinta Tledekan, yang dilakukan setidaknya 2 minggu sekali,” celetu Kreshna eraya mengatakan bahwa terbentuknya SIKAD merupakan gabungan dari club-club pecinta Tledekan di Kediri raya.
Berada di tempat yang sama saat melakukan kumpul bareng sesama anggota SIKAD di kediaman salah satu dedengkotnya Mr Dany yang bertkp di Ngasem pada Jumat malam, 2 Oktober 2020 kemarin, Ir Heru yang bisa dikatakan sebagai salah satu sesepuhnya pecinta Tledekan itu berharap agar untuk saat ini lebih memfokuskan dalam memperkuat diri sendiri. Sehingga diharapkan komunitas yang beru berumur 1 tahun tersebut bisa tetap kompak dan solid, dengan begitu segala keinginan ataupun cita-cita mereka untuk kembali membangkitkan semangat Tledekanlovers pun tak akan mustahil terjadi.
“Ada perbedaan pendapat dalam satu komunitas itu hal wajar, namun yang paling penting adalah gimana caranya kita menyelesaikannya dengan baik dan dicapai dengan kesepakatan bersama. Dan jangan sampai pula masalah pribadi dicampur adukkan ke dalam komunitas,” celetuk Ir Heru si empunya Tledekan Santet.
Diungkapkan pula oleh Brian wakil ketua, bahwa tak hanya memfokuskan untuk menghidupkan kembali kelas Tledekan tapi kedepannya juga akan melakukan breeding Tledekan. “Untuk sementara kita emang lagi nyiapin Kopdar reg Jatim yang rencananya akan kita adakan di awal tahun 2021,” tutup pemilik Tledekan Siluman.*
Susunan pengurus :
Ketua : Kreshna
Wakil Ketua : Brian P
Sekretaris : Faren
Bendahara : Angga