Profil

Haji Lurah Cilik Anak Yatim SF Sidoarjo – Krisna, Murai Batu Besutan Barunya Jadi Incaran Murailovers untuk Meminangnya

Burung Murai Batu muda hutan besutan baru dari Haji Lurah Cilik (H. Centini ) dari Anak Yatim SF yang diberi nama Krisna sekitar 1 bulan terakhir banyak diperbincangkan oleh Murailovers khususnya areal Sidoarjo Raya, Gresik dan Mojokerto karena hasil prestasinya.

Menurut H. Centini saat meminang burung ini pada acara Latber rutin di gantangan Krisna BC Krian – Sidoarjo karena burung ini memiliki talenta yang bagus. “Saat saya melihat kerja burung ini gayanya tidak mewah atau tidak sujud –sujud saat mengeluarkan materi lagunya tapi yang membuat saya tertarik meski tidak berhasil meraih juara dia mudah tampil dilapangan. Untuk nama karena saya dapat di Krisna BC sesuai nadar saya maka burung ini saya namakan Krisna,” ungkap H. Centini.

Sebelumnya, Krisna adalah burung untuk pejantan di salah satu kandang namun karena selalu gagal saat penjodohan dan juga pernah membunuh betinanya maka pemilik sebelumnya mencoba untuk ikutkan di lomba dan akhirnya di Take-Over H. Centini.

Di tangan H. Centini, Krisna menemukan bakatnya dan pada awal digantang disalah satu gantangan daerah Krian Krisna berhasil meraih 2 kali juara 5. Dilaga berikutnya, prestasi Krisna kian bagus dan berhasil meraih juara 3. Dan finalnya, Krisna berhasil meraih 5 kali juara 1 dan dari salah satu laga Krisna berhasil Nyeri juara 1.

“Krisna awal – awal lomba saya taruh dipinggir, setelah saya coba gantang ditengah kerjanya masih tetap bagus. Burung ini kalau sudah tancep selalu aktif bunyi kemudian dia ngeplay sambil ngeroll nan stabil durasi kerjanya plus mengeluarkan tembakan yang aktif bersuara Cilin dan Kenari disela 2 suara itu Krisna juga mengeluarkan suara Jangkrik,” tukas H. Centini dengan bangga.

Baca Juga :  Dua Amunisi Panglima SF Ponorogo, Moncer di Latpres Spesial Ramadhan P2B2M Magetan

“Krisna kalau dirumah malah sering bunyi alias gacor tapi kalau dilokasi lomba malah tidak bunyi namun waktu digantang langsung gacor.  Oleh sebab itu, meski waktu lomba saya suka tempat yang sepi untuk merawatnya tapi saya tidak khawatir burung ini bocor kalau saya tidak mendapat tempat yang sepi,” tambahnya.

Menilik perawatan harian Krisna, burung ekor panjang ini hanya memakan 6 ekor Jangkrik tiap harinya dibagi untuk pagi dan sore hari. Sedikit Kroto dan Ulat Hongkong 2 hari sekali dan dijemur tiap hari dikerodong dalam keadaan basah dan mandi kerambah 2 kali seminggu. Untuk H-1 lomba Jangkrik 5 ekor dan full Kroto dalam keadaan di kerodong agar tidak sering bunyi.  Waktu dilokasi diberi Ulat Hongkong 7 ekor dan 1 sesi sebelum lomba kerodong dibuka agar cepat bunyi.

Dengan stabilnya prestasi yang didapat Krisna akhir – akhir ini, penghobi lomba burung sudah banyak yang ingin meminangnya. Meskipun ditawar oleh salah satu bos dari Mojokerto dengan harga mencapai 5 kali lipat dari harga belinya namun, H. Centini masih belum mau untuk melepasnya karena masih mempunyai keinginan agar Krisna bisa meraih gelar juara pada gelaran even saat masih dipeliharanya.

Related Articles

Back to top button