Suud Peternak Murai Batu Malang, Spesial Indukan Trah Lomba

Kicaumania kebanyakan mengenal sosok pria yang akrap dipanggil Suud ini barangkali sebatas seorang juri, hal itu memang tidak salah karena aktifitas tiap minggu dari Suud adalah bertugas sebagai juri senior di NZR, tapi siapa tau kalau pria yang selalu tampil kalem ini memiliki usaha ternak murai batu yang semua indukannya diambil dari trah lomba, sehingga hasil anakanyapun banyak dipesan oleh penggemar murai batu dari banyak daerah khususnya mereka yang mempersiapkan untuk dilombakan.
Keberhasilan Suud dalam beternak murai batu saat ini ternyata diawali sejak lama, tepatnya tahun 2008. Waktu itu ia ingin mewujudkan keinginanya untuk memulai ternak murai dengan membangun sebanyak delapan kandang dibelakang rumahnya yang berada Ds Pakis Kembar RT 1, RW V, Kab.Malang. Saat kandang selesai kandangnya, belum semua bia diisi indukan melainkan baru tiga kandang. Setahun kemudian baru secara bertahap delapan kandang tersebut sudah terisi penuh.

Karena sudah banyak pengalaman soal ternak burung, delapan kandang yang sudah penuh terisi indukan langsung bisa menghasilkan anakan. “Soal kendala dalam beternak sebenarnya selalu ada, tapi karena setiap muncul kendala kita pelajari masalahnya, akhirnya semua bisa diatasi dan semua indukanpun bisa menghasilkan anakan,” terang Suud.
Tiga tahun berikutnya tepatnya tahun 2011, Suud kembali memperbanyak kandang dilahan belakang rumahnya yang masih luas dengan membangun sebanyak 20 kandang lagi. Dengan demikian lahan seluas kurang lebih 50 m2 terisi 32 kandang. Dan menariknya lagi dari kandang kandang yang ada, pria yang punya nama asli Suyudi ini mengisinya dengan indukan murai ekor panjang dari berbagai daerah Sumatera. Mulai dari Aceh, Medan, Bengkulu, Bukit Tinggi, Perarawang Riau dan lainnya. Induk induk tersebut didapat dari teman temannya yang ada di Sumatera, saat ia bertugas juri disana, dan semua indukan selalu dipilih dari burung yang pernah berprestasi diarena lomba.

Karena bebarapa kelebihan itulah, anakan murai hasil ternakan Suud yang diberi Ring Dua Putri Bird Farm ini selalu laris diinden pelomba. Bahkan saat musim kemarau seperti sekarang ini dimana jumlah tetasan menurun dan indukan yang berproduksi berkurang, maka inden anakan jantan makin panjang. Karena anakan yang betina jarang dilepas untuk persiapan indukan, kecuali mereka yang beli pasangan.
RING DUA PUTRI BANYAK DIPALSU
Karena kualitas anakan yang bagus dan pembeli selalu puas, hingga penjualan anakan sampai inden ternyata membawa konsekwensi sendiri, apa itu?, ternyata ada bebarapa peternak yang memakai ring dengan nama yang sama yakni Dua Putri. Padahal Suud sendiri pada kontesburung.com mengaku tidak punya cabang. “Saya konsentrasi untuk memproduksi anakan berkualitas lomba, untuk itu indukan saya oilih yang punya kelebihan untuk lomba, mulai mental yang bagus, punya volume kenceng, bawa lagunya panjang dan lain lain. Dan itu saya awasi sendiri, jadi nggak mungkin sempat buka cabang,” ujar Suud sambil tertawa.

Untuk menghindari pemalsuan sekaligus memberikan kepastian pada konsumen maka Suud memberinya nomer Hand Phone disetiap ring Dua Putri. Sampai saat ini hasil ternakan dari Dua Putri Bird Farm menurun angka Ring yang keluar sudah mendekati angka 500. Dengan demikian hasil ternakan murai yang dirinris Suud sejak 2008 lalu telah menghasilkan anakan hampir 500 burung murai, sungguh luar biasa.



