Khofifah Cup 1 (27/10) – Tembus 2511, Dt Balekambang Juara BC

kontesburung.com – Lain diluar lain pula suasana didalam lapangan. Sejak awal lomba dimulai suasana luar lapangan terasa enjoy sekali, para kicaumania yang lama tidak ketemu saling ngobrol ringan ditepi pagar sambil menikmati sekaligus mengamati burung yang sedang kerja didalam lapangan.

Tapi beda suasana setelah jam istirahat, para kicaumania khususnya yang memburu juara umum Bird Club maupun Singgle Fighter, mulai kasak kusuk soal pencapaian poit yang sudah diraihnya. Beberapa calon perebut yang merasa perolehan point masih bisa ditelikung lawan, mulai mendekati kicaumania lain yang punya burung potensi juara tiga besar, untuk diajak memberikan point padanya.
Mengetahui ada main dukung mendukung, maka team lain atau SF lain tak mau kalah menggunakan orang orangnya untuk mendekati kicaumania yang masih free line untuk diminta poinnya. Hingga akhirnya mendekati beberapa kelas yang tersisa menyisakan dua tokoh yang berebut juara umum SF karena jumlah pointnya selisih tipis yakni H.Said Gresik dan Andri Bolang Ngawi.

Sedangan untuk juara umum BC satu nama yang deidetik detik terakhir lomba dipastikan bisa memenangkannya yakni Duta Balekambang Kumandan, karena perolehan pointnya melejit meninggalkan team lain. Dalam perjalannan waktu berakhirpun untuk penghitungan point SF oleh panitia juga selisih tipis, meski akhirnya nama Andri Bolang dinyatakan unggul perolehan pointnya.

Sementara kalau mengikuti jalannya lomba didalam lapangan, kompetisi kali ini terasa sangat ketat, karena hampir semua yang turun adalah burung jawara yang sudah puluhan kali mengukir prestasi, wajar kalau akhirnya beberapa kelas juaranya digaet oleh burung yang sudah punya nama. Tapi ada juga kesempatan atau peluang bagi debutan baru yang bisa tampil istimewa untuk mengalahkan para jawara.

Hal itu bisa dibuktikan diawal lomba Lapangan B kelas Murai Batu Ring A Grahadi, disitu ada 60 murai jawara milik tokoh Surabaya bahkan dari tokoh luar kota dan luar provinsi yang turun memenuhi gantangan san apa ada sisa. Tapi siapa sangka burung yang berhasil menembus juara pertama adalah bernama Jinabad milik Remond dari KLB Jombang. Sementara juara dua diraih Kresna jagoan milik Dwi Jalu yang namanya cukup dikenal disekitar Kediri karena memang sering juara.

Main kelas kedua Love Bird A Jembatan Merah, gantangan full tanpa sisa berhasil menyeleksi King milik Abah Dimsa dari bos cilik SF. Masuk kelas berikutnya Kenari All Size Grahadi, kompetisi tetap seru dan ketat, karena semua macam kenari besar dan kecil adu irama lagu, tak peduli isian atau standart yan penting iramanya enak didengar juri, kerja ngotot dengan durasi kerja yang panjang, juri akan menjuarakannya.

Dan terpilih gantangan no 34 mendapat koncer A mutlak yang belakangan diketahui namanya Comando Jr milik Hendy Herdian dan juara dua ditempati Granat milik Andri Bolang Ngawi. Masuk kelas Cendet Grahadi yang urutan keempat, gantangan ini dipenugi burung burung terbaik dari blok tengah dan timur, tapi tak disangka burung yang berhasil mendapat koncer A mutlak adalah nomor pinggir 53 bernama Bali Dancer milik Vincent asal Paduka Denpasar.

Sementara kalau mengikuti jalannya lomba dari kelas ke kelas dilapang A yang dimulai kelas Anis Merah Penyisihan yang belum memilih juara, baru kelas berikutnya Cucak Hijau Jembatan Merah, memunculkan Godong milik H.Said Gresik, masuk kelas Kacer A Grahadi nomor pinggir 3 dari awal tampil istimewa dengan gaya khas kacer buka sayap dan ekor, sambil melantunkan lagu roll panjang sampai berakhirnya penilaian. Burung yang mendapatkan nilai mutlak ini ternyata bernama Imanuel milik pemaian kawak sejak tahun 200o an yaitu Yudi ST 912.

Masuk kelas Anis kembang Ring Grahadi yang pesertanya penuh, berhasil memunculkan nama Euro milik Cak Ali sebagai juaranya, setelah berhasil menyisihkan banyak nama besar dikelas ini. Masuk kelas Cucak hijau Provinsi Hijau, nama yang sudah tidak asing Pemburu Racing milik Andri Bolang berhasil tembus juara satu banyak nama besar lain.

Nah, dikelas yang ditunggu tunggu pertarungan serunya yakni kelas Hwa Mei Grahadi, nama besar Hitler tampaknya sulit digoyahkan, meski sebenarnya beberapa lawan kebetulan di nomor dipinggir ada yang terlihat kerjanya tak kalah istimewa ngotot, lagu khas hwa mei, volumenya juga kenceng, tapi belum mampu memalingkan juri memberikan nilai lebih selain ke nomor 21.

HADIAH MOTOR DIRAIH SURABAYA, JOGJA MALANG
Untuk undian tiga sepeda motor yang diberikan panitia dua lainnya sumbangan dari Wakil DPRD Jatim dan Sekda Jatim, ternyata didapat peserta dari luar kota. Satu motor dari ibu Khofifah diraih peserta asal Surabaya, sedangkan dua motor sumbangan dari Wakil DPRD Jatim dan Sekda Jatim didapat oleh Ipul asal Jogja yang membawa banyak burung berbagai jenis milik Agus Gamping dan satunya Rony dari Malang yang hanya bawa Cucak Hijau masuk juara dua. “Lumayan berangkat cuma berempat dan bawa Cucak hijau saja masuk juara dua, eh undian dapat motor,” terang Suwadi pendidikan yang menemani Rony.
UCAPAN TRIMA KASIH DAN MOHON MAAF PANITIA
Suksesnya lomba Khofifah Cup 1, bukan hanya membuat lega Heri Sugihono SH, MH selaku penangung jawab juga Ipung selaku ketua panitia, tetapi juga semua kru panitia dan kicaumania yang selama ini ikut menjadi duta Khofifah. Karena jerih payah mereka bisa terbayar dengan baik, sukses menggaet peserta sebanyak 2511 dari penjuru tanah air dan lomba berjalan lancar hingga lomba berakhir.
Meski lomba berjalan dengan baik lancar, sukses dari segi kuantitas peserta maupun kualitas lomba, panitia merasa masih ada kekurangan barangkali saat pengambilan tiket, penjamuan (wellcome party) peserta, sampai saat jalannya lomba berlangsung ada yang kurang berkenan ketua panitia Ipunk mohon maaf sebesar besarnya. Masukan tetap diperlukan dari peserta, agar gelaran yang sudah baik tahun depan bisa lebih baik lagi.









