Semarak Denbar Cup Jelang LPB Seri II: Putra Klungkung, Mercury dan Radar Bali Saling Kejar di Laga Bebas
Panas menyengat yang terjadi siang kemarin, sedikit merepotkan gaco-gaco yang bertarung di ajang lomba seni suara burung perkutut bertajuk Denbar Cup, Minggu 10 Maret 2019 kemarin di lapangan Tegal Buah Padang Sambian Denpasar. Tidak saja para kontestan malas berbunyi tetapi juga terkadang kualitas anggungannya tidak maksimal. Namun kung mania Bali yang hadir tetap memberi semangat gacoannya yang rata-rata bakal dipersiapkan terjun di ajang LPB seri II bertajuk Kaswari Cup pada 24 Maret mendatang di lapangan Ketewel Gianyar Bali.
Herlan Susilo yang menggawangi perhelatan Denbar Cup menandaskan ajang latihan ini untuk semakin mengeratkan tali silaturahim di antara penggemar perkutut. Di ajang latihan ini kung mania bisa berbagi, baik pengalaman beternak, berlomba, merawat dan lain-lain sehingga ke depan perkututan di Bali semakin maju.
Walaupun kemasan latber, dimana peserta terlihat santai menikmati kopi sambil menghisap rokok, serta menyantap menu hidangan nasi bungkus, namun pertarungan di masing-masing kelas yang tersedia berlangsung hangat. Juri Bali yang berkolaborasi dengan juri Jawa mesti hati-hati menancapkan bendera.
Seperti di kelas dewasa bebas, tiga gaco Putra Kungkung, Mercury dan Radar Bali saling kejar poin untuk bisa duduk di singasana juara. Di babak pertama, Putra Klungkung milik Suparlan mendahului meraih tiga warna. Sementara Mercury milik H Anang yang berada di gantangan 13 hanya sanggup dua warna hitam bahkan Radar Bali hanya mendapat tanda bunyi.
Namun di babak kedua ketiga gaco ini mulai panas. Sama-sama mengeluarkan anggungan terbaiknya, baik Putra Klungkug, Mercury dan Radar Bali meraih tiga warna. Namun cuaca yang mulai panas menyengat membuat gaco susah berbunyi . Putra Klungkung masih sanggup mempertahankan posisinya meraih tiga warna bersama Radar Bali. Sementara Mercury tertinggal dua warna hitam.
Di sisa babak keempat, Putra Klungkung kembali bertahan dengan raihan tiga warna. Sedangkan Mercury bertahan dengan dua warna hitam tetapi sebaliknya Radar Bali malah melorot ke posisi dua warna. Sehingga dari akumulasi poin Putra Klungkung menempati posisi puncak disusul Mercury di tempat kedua dan Radar Bali di tempat ketiga.
Di kelas piyik yunior, dua gaco Suparlan justru bersaing untuk merebut posisi puncak antara Mama dan Angling Darma. Mama yang berada di nomor 43 sukses meraih tiga warna dari empat babak yang diikutinya. Sementara Angling Darma yang digantang berjejer di nomor 42 sempat dua kali meraih tiga warna kemudian melorot dua warna hitam dan di babak keempat hanya koncer. Karena itu Mama bergelang Sapta Pesona ini tetap naik podium utama disusul Angling Darma di tempat kedua. Sedangkan Merah Putih yang tiga kali dua warna hitam dan sempat di babak terakhir meraih tiga warna berada di peringkat ketiga.
Di kelas piyik hanging menempatkan Napolion milik Kaswari Team naik podium utama. Napolion bergelang Kaswari ini berturut-turut meraih dua warna hitam dan sempat di babak terkahir mendapat tiga warna. Napolion dibayang-bayangi Janur Kunir milik H Amir bergelang Alya yang empat babak mendapat dua warna hitam. Janur Kunir memiliki nilai sama dengan Pt Maruti yang berada di posisi ketiga.
Herlan Susilo mengucapkan terimakasih kepada seluruh kung mania yang sudah hadir seraya memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan. Selanjutnya kung mania Bali akan ditunggu di ajang LPB seri II bertajuk Kaswari Cup. *kb3