Murai Rompak Milik Fahat Depok: Didorong Ratusan Ekor Jangkrik Sebelum Digantang, Bikin Stabil Prestasinya
Mempertahankan prestasi dengan stabil hingga bertahun-tahun lamanya tidaklah mudah. Apalagi dikelas murai batu, persaingannya yang semakin sengit, khususnya di Jabodetabek. Ini yang dibuktikan Rompak, lebih 4 tahun masih tetap prestasi, apa saja rahasianya?
Burung kategori jenis murai batu ekor hitam (black tail) ini stabil prestasinya. Sampai saat ini Rompak masih tetap bertahan dijalur juara ditangan Fahat, pemiliknya. Kicaumania dari Depok ini masih tetap mengandalkan gaconya tersebut disetiap gelaran yang diikutinya. “Dia masih stabil terus prestasinya,” ungkapnya.
Prestasi terbarunya, burung ini menduduki posisi runner-up dikelas utama Murai Batu Wahana dieven Wahana Nusantara Eterprise Jakarta Selatan, Kamis (7/3) lalu. Walau hanya menempati urutan kedua masih membuktikan kestabilannya.
Meskipun burung tersebut jenis ekor hitam gelar juara kerap diraihnya dikelas-kelas umum (non black tail) yang diikutinya. “Dia sih tetap jalan maksimal walaupun turun dikelas umum atau khusus ekor hitam, selalu siap,” pungkas pemiliknya.
Rompak memiliki kualitas materi lagu isian yang lengkap terutama isian suara burung kecil sejenis burung kolibri, prenjak jantan dan betina, srindit, suara jangkrik, dan tonjolan celilin, dan lainnya. “Bahkan suara jangkriknya selalu dibawakannya dengan 2 versi jenis jangkrik dengan suara berbeda,” kata Fahat..
Selain materi lagunya, tentu juga didukung durasi kerjanya dari awal digantang hingga menit akhir. Bahkan burung tersebut bisa main 1-2 sesi sekaligus dalam sehari dengan staminanya yang tetap terjaga.
Rangkaian prestasinya sudah dirintisnya sejak ditahun 2015 silam. Tercatat sudah ratusan thropi juara yang sudah diboyongnya. Prestasi terbarunya, burung ini menduduki posisi runner-up dikelas utama Murai Batu Wahana dieven Wahana Nusantara Eterprise Kir Jakarta Selatan, Kamis (7/3) lalu. Walau hanya menempati urutan kedua masih membuktikan kestabilannya
Menariknya meski berusia lebih dari 5 tahun kakinya tetap licin tidak bersisik. Ini tak lain karena perawatan pemiliknya. Fahat benar-benar telaten dalam merawat gaco andalannya ini.
Pagi buka krodong, burung dianginkan, kemudian dijemur 1-2 jam, selanjutnya dianginkan lalu masuk bak mandi. Tidak menggunakan kandang umbaran sebagaimana umumnya burung-burung murai jawara lain.
Pemberian ekstrafooding jangkrik diberikan sekenyang dan sepuasnya. Bisa mencapai 50 sampai 75 ekor setiap harinya. Bahkan memasuki hari-H lomba jangkrik disediakan hingga 200 ekor jangkrik ukuran kecil. Dengan makan kenyang semakin maksimal penampilannya.
Tidak hanya jumlah porsi jangkrik yang melimpah, sekitar 50 ekor ulat hongkong pun dilahapnya menjelang digantang di lapangan. Kalau sudah demikian burung akan duduk anteng ditangkringan saat ketemu lawan tanpa bergeser sedikitpun.
Rompak merupakan salah satu andalan Fahat, selain itu dia juga masih menyimpan 8 ekor murai batu unggulan lainnya. Selain dimurai dia juga eksis dilovebird dengan sederet prestasinya lewat beberapa gaconya diantaranya ada Sangkala, Karaeng, dan lainnya. Dikelas cucak hijau dia juga menyimpan gaco handalnya, Grandong. *kb4